MUTIARA ILMU: πŸ•Œ *ISLAM MASUK KE NUSANTARA: FAKTA SEJARAH DENGAN FAKTA SEJARAH UNTUK MENOLAK KLAIM SEJARAH PALSU DARI VERSI KLAN BA’ALWI*

Minggu, 17 Agustus 2025

πŸ•Œ *ISLAM MASUK KE NUSANTARA: FAKTA SEJARAH DENGAN FAKTA SEJARAH UNTUK MENOLAK KLAIM SEJARAH PALSU DARI VERSI KLAN BA’ALWI*

Masuknya Islam ke Nusantara adalah bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia. Belakangan ini muncul narasi seolah-olah Islam pertama kali disebarkan oleh klan Ba’alwi (Arab Hadramaut) sejak abad ke-15. Narasi ini tidak sesuai dengan fakta sejarah yang tercatat dalam riset para sejarawan, baik dari Indonesia maupun internasional.
⚠️ Catatan penting:
Kedatangan kelompok Ba’alwi memang terjadi, tetapi secara besar-besaran baru berlangsung pada abad ke-18 dan ke-19, yaitu setelah VOC (Belanda) menguasai jalur perdagangan dan mendatangkan mereka sebagai Kapitan Arab. Artinya, mereka bukan pelopor Islamisasi Nusantara.
________________________________________
🧭 FAKTA SEJARAH YANG SEBENARNYA
✅ Jejak tertua Islam di Nusantara ditemukan di wilayah pesisir utara Jawa dan Sumatra.
Batu nisan Fatimah binti Maimun di Gresik bertarikh 1082 M, sementara batu nisan Sultan Malik al-Saleh (Samudera Pasai) bertarikh 1297 M. Artinya, Islam sudah menyebar sejak abad ke-11–13.
✅ Islam menyebar melalui jalur perdagangan internasional.
Para pedagang dan ulama dari Gujarat, Benggala dan Persia membawa agama Islam ke pesisir Nusantara. Fakta ini disebutkan oleh Prof. Azyumardi Azra, T.W. Arnold, dan Anthony Reid. Bukan klan Ba’alwi.
✅ Sebelum Ba’alwi datang, kerajaan-kerajaan Islam Nusantara sudah kokoh berdiri.
Kesultanan Samudera Pasai berdiri pada abad ke-13.
Kesultanan Demak di Jawa berdiri pada tahun 1478.
Kesultanan Banjar di Kalimantan sudah berdiri pada 1526.
Kesultanan Ternate dan Tidore di Maluku telah eksis sejak abad ke-15.
Dengan kata lain, Islam sudah mapan jauh sebelum klan Ba’alwi datang ke Nusantara.
✅ Kedatangan klan Ba’alwi secara masif baru terjadi setelah VOC berkuasa.
Arsip VOC di Belanda mencatat bahwa para sayyid/Hadrami baru didatangkan pada abad ke-18 dan ditempatkan sebagai Kapitan Arab (pemimpin komunitas Arab binaan kolonial) di Batavia, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Mereka masuk dalam struktur kolonial — bukan dalam barisan penyebar Islam atau pejuang pribumi.
✅ Ulama-ulama penyebar Islam pertama di Nusantara berasal dari kalangan pribumi yang belajar ke pusat-pusat Islam di India dan Persia.
Tokoh-tokoh seperti Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Maulana Ishaq, Sunan Bonang merupakan wali dan ulama Nusantara yang memiliki jaringan ilmu dengan Gujarat, bukan dari Ba’alwi.
________________________________________
✅ KESIMPULAN
• Islam sudah hadir di Nusantara sejak abad ke-11 dan berkembang melalui jaringan perdagangan dan ulama pribumi yang terhubung dengan pusat-pusat Islam di India dan Persia.
• Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara (Samudera Pasai, Demak, Banjar, Ternate, Tidore) berdiri jauh sebelum klan Ba’alwi mulai bermigrasi ke Indonesia.
• Kedatangan klan Ba’alwi secara besar-besaran justru terjadi setelah VOC berkuasa, dan mereka ditempatkan sebagai Kapitan Arab atau bahkan Mufti Belanda.
• Dengan demikian, klaim bahwa “kl an Ba’alwi menyebarkan Islam pertama kali di Nusantara” tidak berdasar dan bertentangan dengan fakta sejarah.
🧠 Sejarah tidak pernah bisa diubah. Islam ditegakkan di Nusantara oleh ulama pribumi dan jaringan keilmuan lintas benua—bukan oleh privilese nasab.
________________________________________
πŸ“š Referensi:
• Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII–XVIII
• Anthony Reid, Southeast Asia in the Age of Commerce
• T.W. Arnold, The Preaching of Islam
• M.C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia since c.1200
• Slamet Muljana, Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara
• Arsip VOC (Algemeen Rijksarchief, Den Haag)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar