Oleh: Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, MA
Tadi pagi, saya diminta ngisi workshop pendidikan oleh Dr. KH. Surya Abdullah, M. Pd. I di madrasah ibtidaiyah Tazkiyah dibawah naungan pondok pesantren RIHLAH Kalinilam Delta Pawan Ketapang Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan itu, turut hadir pimpinan pesantren rihlah, kepala sekolah MI, guru tugas al-Utsmani, dan dewan guru yang lain dalam rangka untuk meng-upgrade ilmu pengetahuan pendidikannya selama mengabdi menjadi guru.
Well, dalam kesempatan itu saya melontarkan pertanyaan apa perbedaan top leader dan manajer. Rupanya mereka beragam, ada yang menjawab leader itu yang diatasnya dan manajer yang dibawahnya serta jawab jawaban lainnya yang masih satu rumpun pe ndidikan.
Mengutip tulisannya Dr. Muhammad Saeful Kurniawan, MA dalam bukunya yang berjudul "Pengembangan Kompetensi guru dalam pendidikan yang mengatakan bahwa guru profesional merupakan guru yang memiliki kepribadian. Lalu apa sajakah kepribadian itu? Kepribadian seorang guru profesional paling tidak memiliki 5 sifat yaitu profesional, berpikir, ekspektasi, kepemimpinan, dan relasi,” jelas saya pada para audien.
Syahdan, saya menjadi pembicara dalam ” Workshop Pendidikan pada Kamis 23 April 2024 di MI Rihlah Kalinilam Delta Pawan Ketapang Kalimantan Barat. Lebih mendalam, saya menyampaikan mengenai guru profesional berkarakter.
Kepribadian seorang guru memiliki sifat berpikir yaitu kemampuan analisis dan berpikir konsepsional. Sifat ekspektasi yang harus dimiliki seperti paham dengan karakter siswa, paham dengan tugas dan program pendidikan, serta berinisiatif. Selain itu, sifat kepemimpinan yang dimiliki di antaranya fleksibel, akuntabel, dan motivasi belajar. Kemudian sifat relasi yang menjadi kepribadian guru adalah memiliki hubungan dengan unsur-unsur yang terlibat dalam proses pendidikan, serta memiliki keahlian berbagai pekerjaan pendidikan secara komprehensif.
Adapun sifat profesional guru hendaknya memiliki komitmen kerja keras yaitu percaya pada institusi, ingin memajukan institusi, dan ingin mendedikasikan keahliannya. Sifat profesional seorang guru juga dilihat dari rasa percaya diri memiliki motivasi berprestasi, emosi stabil, dapat bekerja sama, solutif, husnuzan, sehat, ceria, dan energik. Guru profesional memiliki kebiasaan berbuat kebajikan dan mempunyai sifat respek terhadap siswa dan orang tua siswa.
Lebih lanjut, pengembangan profesional guru dapat dilakukan dengan melakukan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), diklat secara daring maupun luring, diskusi bersama guru lintas sekolah, membuat publikasi jurnal, serta menciptakan karya inovatif seperti media pembelajaran dan alat peraga.
Tak ketinggalan, saya dalam kesempatan seminar pendidikan tersebut juga menjelaskan mengenai guru ideal menurut imam Ghazali di MI Rihlah. “Guru ideal menurut al-Ghazali harus memiliki kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik dan mentransfer ilmu kepada murid muridnya. Selain itu, guru harus memiliki nilai etika baik tapi bukan berarti hanya manggut manggut dan merunduk saja harus mengetahui situasi dan kondisi dengan siapa kita neriteraksi”
Salam akal sehat, MI Rihlah Kalbar, 24 April 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar