Wirid Al-Latif Sendiri Tidak Memiliki Ketentuan Khusus. Dan Tidak Pula Harus Dibaca Dengan Jumlah Yang Banyak. Adapun syaratnya hanyalah satu, yaitu dibaca secara terus-menerus dan istiqomah. Sebab, “Istiqomah itu lebih baik dari seribu Karamah”. Maka, kuncinya adalah melatih diri untuk terus istiqomah dalam membaca wirid.
Kata “Al-Latif” diambil dari salah satu lafadz Asmaul Husna, yaitu Asma-Asma Allah yang jumlahnya ada 99. Asmaul Husna bisa dijadikan sebagai wirid. Barangsiapa yg bisa menghafal Asmaul Husna dan menjadikannya sebagai wirid secara istiqamah, niscaya haram baginya masuk neraka. Sebagaimana hadis berikut:
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 Asma (nama), seratus kurang satu, barangsiapa yang menjaganya, niscaya ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493).
Tapi, bagi mereka yg belum mampu menghafal 99 Asmaul Husna Allah, maka cukuplah baginya membaca asma Allah “Al-Latif” yang juga merupakan bagian dari Asmaul Husna.
Adapun keistimewaan dan khasiat dari wirid Al-Latif adalah sebagai berikut:
Dalam kitab Ta’rifudz Dzuryyiah Al-Habasyiyyah karya Al-Habib Attas Al-Habsyi disebutkan bahwa salah satu manfaat dari wirid Al-Latif adalah menghilangkan segala kesulitan dalam hidup.
Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita. Alfatihah
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه اجمعين
Bagi Anda yang ingin mengamalkan ijazah-ijazah di atas, silakan share postingan ini dan ketik "Qobiltu (saya terima)" pada kolom komentar dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar