MUTIARA ILMU: MEMBACA SURAT AL-FATH 3X :AMALAN MALAM PERTAMA BULAN RAMADHAN

Minggu, 11 April 2021

MEMBACA SURAT AL-FATH 3X :AMALAN MALAM PERTAMA BULAN RAMADHAN



Berkata ulama pengarang kitab ini, TUAN GURU KH. HUSEIN QADRI AL BANJARI MARTAPURA

Bahwa :

"Barangsiapa membaca surat Al-Fath. "Inna fatahna laka fatham mubina .. dan seterusnya ulas akhirihi... hingga akhir surah. Sebanyak 3 kali, pada malam pertama bulan Ramadhan, Maka insya Allah, terpelihara ia dalam setahun itu, daripada marabahaya, dan diluaskan Rizqinya."

Rujukan : Kitab "Addu'a-u silaahul mu'min", Hal : 92.
--------------------

Tuan Guru KH. Husein Qadri Al Banjari

Tuan Guru KH. Husein Qadri Al Banjari Martapura (1906-1966 M) bin Mufti KH. Ahmad Zaini bin KH. Abdurrahman al-Banjari di lahirkan pada tanggal 17 Ramadhan 1327 H/1906 M, dari seorang ibu yg sholehah yg bernama Hj. Sanah putri Ni Angah, putri Hamidah binti Mufti Jamaluddin. 

Berdasarkan silsilah keluarga, KH. Husin Qadri mempunyai garis nasab yg sampai kepada ulama besar Kalimantan Maulana Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Asy-Syafi'i rahimahullah (17 Maret 1710, Kesultanan Banjar - 13 Oktober 1812 M, Kesultanan Banjar).

Garis keturunan itu bertemu dari pihak ibu, sebab Hj. Sanah binti Niangah binti Hamidah binti Mufti Jamaluddin bin Maulana Syekh H. Muhammad Arsyad Al-Banjari. Sedangkan dari pihak ayah, beliau juga berasal dari garis keturunan ulama ternama, sebab ayah beliau H. Ahmad Zaini adalah anak dari H. Abdurrahman bin H. Zainuddin. Selanjutnya H. Zainuddin adalah putra dari H. Abdusamad, dan H. Abdusamad adalah anak Abdullah Al-Banjari, yg juga dari keluarga terhormat lantaran ilmu agama yg mereka miliki dan yg amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Jum’at, 27 Jumadil Awwal 1387 H / 2 September 1967 M, beliau berpulang ke Rahmatullah, jasadnya dimakamkan di Desa Tunggul Irang Martapura berdampingan dgn ayah dan kakeknya.

--------------

Riwayat Membaca Surah al-Fath pada Malam Awal Ramadhan lainnya

Telah disebutkan di dalam Kitab Kanzun Najaah Was Surur fi ad-Ad’iyah al-Ma`tsurah allati Tasyrah ash-Shuduur, karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdul Qadir al-Khathib bin Abdullah bin Mujir Kudus Al-Quddus al-Makki asy-Syafi'i atau masyhur dgn panggilan Syekh Abdul Hamid Kudus rahimahullah (1334 H/1915 M di Makkah), tentang keutamaan membaca surat al-Fath pada malam awal Ramadhan.

Faedah: 

Telah berkata Abu Bakar Ahmad bin Ishaq Ash-Shibghi An-Naisaburi Asy-Syafi'i atau Syaikh Abu Bakar an-Naisaburi rahimahullah (258 - 342 H / 898 - 953 M) :  “Aku telah mendengar Muhammad bin ‘Abdul Malik rahimahullah berkata, aku telah mendengar Abu Kholid Yazid bin Harun bin Zadzi atau Yazid bin Harun rahimahullah (wafat 821 M) berkata, aku telah mendengar as-Sam’udi rahimahullah berkata, ‘Telah sampai kepadaku bahwa barang siapa membaca surah al-Fath pada malam awal (malam pertama) Ramadhan di dalam sholat tathawwu’ (sholat sunnat), dia berada di dalam penjagaan Allah untuk tahun tsb.

Sulthonul Ulama’ Al Habib Salim bin Abdullah Asy Syathiri rahimahullah (wafat Sabtu 17 Februari 2018 M, Rubath Tarim, Hadhramaut, Yaman) berkata, “Hendaknya kita melakukan shalat di malam pertama bulan Ramadhan empat rakaat, yg dibaca untuk setiap rakaatnya satu maqra (tempat tanda bacaan) dari surah Al-Fath (Inna fatahna laka fathan mubina…).

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ahmad Asy-Syarbini Syamsuddin al-Khatib Asy-Syafi'i atau Imam Al- Khatib Asy-Syarbini rahimahullah (1509 - 1570 M / 916 - 977 H di Mesir) dalam kitabnya At Tafsir fil Kitabil Munir, bahwa "Barang siapa melakukan hal tsb di awal malam Ramadhan, ia akan menjalani kehidupannya setahun dalam kebaikan dan berkecukupan. Hendaknya engkau melaku­kan hal itu”.

(Catatan) Tentang membaca surat Al Fath di malam pertama bulan Ramadhan ini, disimpulkan cara pengamalan dari dua sumber di atas.

Caranya, dirikanlah sholat sunnat apapun di malam pertama Ramadhan, dan bacalah di dalam sholat tsb (setelah membaca surah al-Fatihah), separuh daripada surat al-Fath dan sempurnakan separuhnya lagi di dalam rakaat kedua. Bisa dilakukan dua roka’at saja, atau empat roka’at.

Tersebut juga di dalam kitab al-Wasaailusy Syaafi’ah fil Adhkarin Naafi’ah wa al-Auraadil Jaami’ah wa ats-Tsimaaril Yaani’ah wa al-Hujubil Hariizah al-Maani’ah ‘anin Nabiy shalallahu alaihi wasallam, karya al-Imam al-‘Allamah as-Sayyid asy-Syarif al-Muhaddits Al-Faqih al-Habib Muhammad bin ‘Ali Khirid al-‘Alawi al-Husaini at-Tarimi (wafat 960 H / 1552 M), halaman 474:

Dari Sayyidina Abdullah Ibnu ‘Umar Radhiyallahu Anhuma, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda, “Telah diturunkan kepadaku semalam, akan satu surah yg lebih kukasihi, daripada segala apa yg terbit matahari atasnya (yakni dunia dan segala isinya), dan dianjurkan agar dibaca pada awal malam bulan Ramadhan.

Dan dalam Tafsir Al Imam Qurthubi karya Abu 'Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al-Anshari al-Qurthubi Al-Maliki rahimahullah (1214 M Kordoba, Spanyol - 29 April 1273 M di Mesir) : 

“Siapa Orang yg membaca surat Al Fath, di dalam sholat sunnahnya pada malam pertama di bulan Ramadhan, ALLAH subhanahu wa ta’ala pelihara dirinya pada tahun itu”.

Maka, bacalah dan ajarkan kepada anak2 kalian, insya Allah mereka tidak akan ditimpa kesusahan”.

Amalan dari Sayyid Seif Alwi Ba’Alawy (Pimpinan Majelis Ahbaburrosul Indonesia  untuk disebarluaskan. Nama lengkap beliau, Sayyid Seif Alwi Iskandar bin Muhammad Misbah bin Muhammad Ali Hasan bin Ahmad bin Muhammad Syarif. Beliau merupakan keturunan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) yg ke-19 dan keturunan ke-25 Sayyid Abdul Malik yg dikenal dgn sebutan Adzmat Khon.

Dijelaskan pula oleh Habib Abdullah Al-Mehdhar Singapore Tour 2019, 

from various sources : Majelis Ilmu Fiqh Imam Syafii https://koranbanjar.net https://bangkitmedia.com @habibabdullahmehdharsg @abu zahrah al-qadahi https://islami.co and others by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim JAMA'AH SARINYALA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar