Sebut saja seorang pemuda bernama Adi, asli dari Nganjuk Jawa timur. Ia keluar dari bangku kuliahnya karena gangguan mental yang sulit dimengerti. Bisa dikatakan ia terkena stress. Bapak ibunya menganut suatu aliran tertentu dalam adat kejawen.
Suatu hari sepupunya mengajaknya untuk menghadiri acara Semaan Al-Qur'an Moloekatan Gus Miek yang bertempat di Ndalem Gus Miek, Padepokan lor pasar Ploso Mojo Kediri.
Saat Adi mulai memasuki arena Majelis Sema'an, keanehan terjadi. Menurutnya semua bacaan Al-Qur'an yg ia dengar adalah kata-kata kotor bagi dirinya (misuhi : Jawa).
Adi spontan menutup telinganya karena tidak kuat. Ia segera mengabarkan hal itu kepada sepupunya.
Singkat cerita, setelah pulang ke rumahnya di Nganjuk, saat jam 3 dini hari ia bermimpi didatangi seorang yg berkulit putih, berhidung mancung dan memiliki rambut bergelombang. Orang itu memasukkan tangannya ke mulut Adi sampai bagian paling dalam, lalu mengeluarkan tangannya sambil menarik sebuah kawat yg panjang dari perut Adi.
Adi merasa kesakitan.
Setelah bangun tidur, tidak seperti biasanya Adi langsung mandi dan menunaikan sholat Subuh, dilanjutkan dengan membersihkan rumah.
Mengetahui hal itu Bapak ibunya kaget karena tidak biasanya Adi seperti itu (jarang sholat).
Setelah kejadian itu, Adi meminta kepada sepupunya untuk segera dipertemukan dengan SOSOK (dimimpi) yang berada di atas pentas saat Sema'an Moloekatan Gus Miek Kamis legi, tidak lain sosok itu adalah beliau Agus Thuba Topo Broto Maneges bin Gus Robert bin Gus Miek. Begitu pula kedua orang tuanya ingin segera menemui orang yang telah menjadi lantaran kesembuhan anaknya tersebut, meski hanya lewat mimpi.
Kemarin, saat acara Semaan Moloekatan Gus Miek Kamis Kliwon di Makam Tambak, ia terlihat sehat bersama panitia ikut menggelar tikar untuk tempat para jama'ah sami'in dan sami'at.
Sumber : Kang Arif, panitia Nganjuk.
#Nunut_GusMiek
#Gus_Thuba
#Moloekatan_GusMiek
#santri_moloekatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar