HABIB SHOLEH BIN MUHSIN AL HAMID TANGGUL
al wali al kabir, sohibul karomah, mujabaddu'ah...terkenal doanya yg mustajab...beliau berkata 'Du'a'i yasbiqul barq', doaku mendahului petir yg menyambar... Guru Sekumpul menjuluki beliau sebagai Syekh Abu Bakar bin Salim nya Indonesia...dulunya Habib Sholeh sering mengikuti pengajian KH. Ahmad Qusyairi di Tanggul, tetapi setelah tanda-tanda kewalian Habib Sholeh mulai nampak, KH. Qusyairi lah yang mengaji kepada Habib Sholeh....awal perjalanan suluk beliau dimulai ketika bertemu Nabi Khidir di stasiun Tanggul Jember...diriwayatkan beliau uzlah selama 3 tahun...kemudian beliau berangkat haji setelah mendapat isyarah dari datuknya Rasulullah saw untuk mengunjunginya di Madinah...Sepulang dari haji beliau kaget melihat rumahnya yg sederhana telah dipugar oleh masyarakat, dg sedikit menyesal beliau mengatakan, "Padahal di rumah itu saya sholat berjamaah dg Rasulullah lima waktu". Beliau khalifahnya al Quthb Habib Abu Bakar Assegaf Gresik...Habib Abu Bakar sendiri yg memakaikan imamah di atas kepala Habib Sholeh yg mulia...Wirid harian beliau adalah dalailul khoirot dan beliau merasakan kelezatan setiap mengamalkannya...Nasehat yg paling sering beliau sampaikan adalah agar berbakti kepada orangtua, menjaga sholat jamaah lima waktu, dan mengisi waktu antara maghrib dan isya dengan membaca quran...para wali yg sezaman dg beliau, seperti Habib Husen bin Hadi Probolinggo, Habib Ali Kwitang, Kiai Hasan Genggong, Mbah Malik bin Ilyas Purwokerto, Kiai Hamid Pasuruan, Habib Idrus bin Salim al Jufri Palu, Habib Abdul Qodir Assegaf Jeddah, dll seluruhnya mengakui ketinggian maqom beliau... sampai kiai Hamid Pasuruan dulu sering berpesan kepada murid2nya : 'kalau berpergian ke arah timur hadiahkan alfatihah untuk Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid Tanggul kalau berpergian ke arah barat hadiahkan fatihah untuk Habib Husen bin Abu Bakar al Aidrus Luarbatang'...
Beliau Habib Sholeh saat menjamu tamu tanpa pandang kelas...semuanya dilayani dg baik dan ramah...bahkan beliau sendiri yg menimba air dari sumur untuk keperluan tamu-tamu...
Ketika para tamu tidur nyenyak Habib Sholeh dengan sabar mengelilingi mereka dan meletakkan obat nyamuk bakar, agar semua tamu terhindar dari gigitan nyamuk...
Saat fajar menyingsing, beliau memberi makan kambing dg kulit pisang, bahkan ikan di kamar mandinya pun tak luput dari perhatian belas kasihnya...termasuk semut yg ada di kediaman mulianya tak lepas dari perhatiannya dg taburan gula sebagai makanannya...beliau sangat luar biasa kasih sayangnya kepada makhluk-makhluk Allah...
Peninggalan Habib Sholeh yg masih dirasakan berkahnya oleh banyak orang sampai sekarang adalah sholawat Mansub...
Karomah-Karomah Beliau
1. Mengobati Putri Raja Saudi
Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Makkah adalah ulama’ besar yang jadi rujukan hampir semua ulama pada masanya. Beliau juga salah satu penasehat Raja Saudi. Saat itu, Raja memiliki anak cacat sejak lahir. Anak itu tidak punya lubang dubur, karena lubang duburnya ada di pinggang.
Tentu saja, sang raja sudah datang ke pengobatan dimana saja. Tapi hasilnya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Akhirnya Sayyid Alawi menyarankan agar sang raja mengundang seorang habib penuh karomah dari Indonesia yang bernama Habib Sholeh Bin Muchsin Al-Hamid atau akrab disapa Habib Sholeh Tanggul.
Sang raja akhirnya mengirimkan utusan untuk meminta Habib Sholeh Tanggul berkenan datang ke Arab Saudi. Habib Sholeh akhirnya bersedia dan berangkat bersama utusan sang raja.
Sang raja sudah menyiapkan jamuan istimewa kepada tamunya yang dikenal keramat ini. Sebelum bertemu langsung dengan raja, Habib Sholeh ngobrol santai terlebih dulu dengan Sayyid Alawi, baru kemudian menghadap sang raja. Anak sang saja sudah duduk di kursi kebesarannya.
Disamperin itu anak itu kemudian ditepuk-tepuk belakangnya sambil berkata: “Bekher Ente, Bekher Ente, InsyaAllah Bekher.”
Setelah mengucapkan itu, Habib Sholeh berkata kepada Sayyid Alawi Al-Maliki: ”Ayo Habib, kita pergi dari sini, Ana pingin ke tempat antum saja.”
Sang Raja Arab yang mendengar ucapan itu langsung berkata:
”Ya Habib Alawi, inikah yang antum bilang habib keramat itu, tidak ada salam tidak ada perbincangan, malah mau pergi begitu saja.”
Sayyid Alawi tetap bersikap santai dan tenang saja. Selang beberapa saat, anak raja yang duduk di kursi tadi berteriak.
”Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lubang yang ada di pinggang ketutup berubah ke belakang sebagaimana manusia normal Lainnya. Oh iya, tadi belakang saya ditepuk-tepuk sama Habib Sholeh.”
Akhirnya sang Raja menawarkan satu peti berisi emas kepada Habib Sholeh.
“Simpan saja emasmu, Ana lebih kaya dari ente. Kalau perlu ana yang kasih ente,” jawab Habib Sholeh.
“Ya Habib Sholeh, Ana punya anak perempuan. Kalau mau putri ana, akan saya nikahkan denganmu lalu antum aku beri jabatan tinggi di sini,” kata sang raja.
“Simpan saja putri ente. Ana punya syarifah di rumah. Ana gak butuh jabatan dari Ente. Ana sudah punya jabatan dari Allah SWT.” jawab Habib Sholeh.
Mendengar pembicaraan ini, Sayyid Alawi Al-Maliki akhirnya menyarankan Habib Sholeh agar mau menerima emas tadi.
“Ya Habib Sholeh, kita di Hadromaut punya saudara-saudara yang susah. Ambil saja dan kasihkan kepada saudara-saudara kita di sana.”
Habib Sholeh akhirnya menerima saran Sayyid Alawi. Kemudian hadiah itu dibagikan kepada saudara-saudara di Hadramaut. Karena kisah ini, Habib Sholeh Tanggul di Hadramaut sana dikenal sebagai habib paling kaya di Indonesia karena sering membantu saudara-saudara yang ada di Hadramaut.
2. Mujarabnya Doa Beliau
Pernah di sebuah desa terjadi wabah penyakit ganas. Yaitu orang sakit sore keesokan paginya mati dan bila paginya sakit maka sorenya mati. Orang-orang menyebutnya penyakit 'pagebluk'. Akhirnya ada seorang penduduk desa yang datang ke Tanggul membawa sebotol air agar didoakan Habib Sholeh.
Ajaib, setelah meminum air barokah dari Habib Sholeh itu, ia langsung sembuh total dari penyakitnya. Berita kesembuhannya pun tersebar ke seantero desa. Keesokan harinya Masyarakat desa sebanyak 3 truck datang ke kediaman Habib Sholeh untuk meminta air barokah.
Habib Sholeh tentu kaget dan bingung, ada apa orang sebanyak itu datang ke rumahnya ? Setelah mengetahui maksud kedatangan mereka, Habib Sholeh memanggil perwakilan penduduk desa itu.
" Begini saja.. Di desa kalian ada danau.. ? " tanya Habib Sholeh.
" Ada bib.. "
Habib lalu mengambil secarik kertas, menuliskan sesuatu, menggulungnya lalu berkata :
"Ini kertas lemparkan di danau, nanti semua penduduk suruh minum dari situ.. "
"Baik bib.. "
Mereka lalu pulang dan melaksanakan apa yang di perintahkan Habib Sholeh. Dan benar saja, semua penduduk yang minum dari air danau itu sembuh dan sehat wal afiat. Tidak ada satupun yang mati oleh penyakit mengerikan itu.
Lurah desa takjub sekaligus penasaran apa tulisan dibalik kertas ajaib itu ?
Lalu ia pergi ke danau dan mengambil lagi kertas itu. Ia membukanya dan mencoba membaca tulisan yang ada di dalamnya. Ternyata, yang ditulis dalam kertas itu bukan rajah-rajah Arab atau semacamnya. Disitu hanya terdapat sebuah tulisan latin yang berbunyi :
" SELAMAT TINGGAL PENYAKIT.. "
Subhanallah...
3. Mendoakan Nelayan
Suatu ketika, Habib Soleh didatangi oleh seorang pemuda yg menjadi seorang nelayan...pemuda tersebut menceritakan kepada Habib Soleh dan minta didoakan agar mendapat tangkapan ikan yg sangat besar biar bisa dijual mahal..
Kata nya dg logat madura.
"Bib, doakan saya bib semoga nanti malam manceng dapat ikan yg de gede bib. Ayo bib angkat tangannya bib doakan saya"
Kata Habib Soleh,
"Kan lebih baik kecil2 tapi setiap hari ?
Dikit2... bersyukur nanti ALLAH pasti tambah lagi"
"Bosen saya bib...
Tiap hari cil kecil teros...
Sekali2 yg guede bib..."
Karena dipaksa Habib pun mengangkat tangannya...
"Semoga ALLAH beri ente ikan yg besar...Amin..."
Alangkah senengnya pemuda tersebut...
Setelah mencium tangan Habib ia pun pergi langsung melaut pada malam hari nya...
Namun masya Allah...demikianlah doa waliallah.
Betul hari itu ia mendapat ikan yg sangat besar tapi ia tak mau ambil. Cepat2 ia kembali ke darat...Habis Subuh ia datangi lagi rumah Habib Soleh agar membatalkan permohonannya kepada Allah. Sambil ketakutan dan masih gemetaran ia menyampaikan ceritanya.
"Sudaaaahhh...Sudaaaahhh bib...kensel bib...kensel...batal bib. Jangan berdoa lagi bib..."
"Kenapa ?" tanya Habib.
"Saya saat mau tarik pancing yg pertama kali nongol matanya bib....Mata nya itu sak tempeh bib...
( maksud nya sak Tempeh itu senampan besar)
"Ampuuuuunnn bib...Mata nya aja sudah sak perahu saya bib...Lebih baik saya syukur dah dg yg kecil2 aja bib..."
Habib Soleh hanya tersenyum saja.
4. Keberkahan Foto Habib Soleh
Cerita ini pernah diutarakan oleh Al Habib Muhammad bin Sholeh Al Hamid Tanggul.
Dulu, ada pecinta Habib Sholeh di daerah Ampel Surabaya. Dia sedang sangat membutuhkan biaya besar untuk kebutuhan keluarganya. Di rumahnya terpajang foto Habib Sholeh Tanggul dan setiap ia melihat foto tersebut selalu bermohon kepada Allah dengan berkah Habib Sholeh, semoga ia mendapatkan uang yang ia butuhkan, hal itu dilakukannya berkali-kali.
Sampai pada akhirnya, Habib Sholeh didatangi oleh beberapa pejabat pemerintah utusan Adam Malik, mereka datang membawa hadiah untuk Habib sejumlah Uang yang banyak, pada waktu itu Habib Sholeh berkata pada para pejabat yang hadir di rumahnya.
"Coba ambil uang yang kalian bawa sejumlah sekian juta, dan serahkan uang itu kepada fulan yang rumahnya di daerah Ampel Surabaya, bilang ini dari Habib Sholeh Tanggul atas karunia yang Allah berikan untuknya, hanya itu saja, selebihnya kalian bawa kembali."
Waktu itu Habib Sholeh meminta kepada putranya, yaitu Habib Muhammad bin Sholeh AlHamid, untuk menulis alamatnya, dan surat kepada si penerima uangnya.
Tidak lama utusan pejabat itu sampai di rumah orang yang dimaksud Habib Sholeh, lalu menyerahkan uang tersebut sebagaimana arahan Habib. Orang tersebut jatuh tersungkur sambil berucap Alhamdulillah, barakah cucu Rasulullah, lalu ia buka surat dari Habib Sholeh yang isinya:
"Uang ini yang kau butuhkan sebagaimana permintaanmu kepada Allah di saat memandang gambarku."
Subhanallah...
5. Pertemuan Habib Soleh dan Habib Idrus bin Salim Al Jufri Palu
Alkisah ketika Guru Tua Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri berkunjung kekediaman Al Quthb Maula Tanggul Jember Al-'Allamah Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid bin Syech Abubakar bin Salim, bersama Ustad Abdulloh Abdun [ Pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid Malang ] dan juga murid-murid Guru Tua lainnya.
Malam itu beliau dan beberapa santrinya tidak bertemu dengan Habib Sholeh Tanggul, akhirnya beliau putuskan untuk menginap di Kota Tanggul. Pagi harinya beliau beserta murid-muridnya langsung bertemu dengan Habib Sholeh dan bercengkrama tentang kalam salaf-salaf bani alawiy, lalu beliau semua makan bersama.
Singkat cerita ....
Maka Al-Habib Muhamad Al-Bahar datuknya Wan Sehan Sang Wali Majdzub menyenandungkan Qosidah Nabi dengan suara yang teramat merdu sekali disertai tetabuhan Marawis dan Gendang Hajir, kemudian Guru Tua Palu Sulawesi Tengah Al-Alim Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri menari Zafin bersama-sama yang lainnya.
Suasana semakin Riuh Ramai dengan hentakan Hajir Marawis Alunan Zaffin kesenangan Para Saadah Bani Alawiy, kemudian Guru Tua menarik Tangan Al-Quthb Maula Tanggul untuk berdiri menari Zaffin bersamanya, dan Al Habib Sholeh Tanggul memainkan Samar khas Hadromi.
Subhanalloh wa Maasyaa Alloh ketika Habib Sholeh Main Samar, foto-foto Wali Alloh { yang berada d alam barzakh } yang menempel di dinding rumahnya Al Quthb Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid semua berterbangan ikut Joget hingga banyak yang menyaksikan pingsan dan berteriak SUBHANALLOH... SUBHANALLOH.. MAASYAA ALLOH.
Hingga Al-Habib Sholeh dan Guru Tua Palu Habib Idrus berkata, "Penduduk barzakh juga ikut gembira atas pertemuan kami berdua...."
Hingga dihentikan oleh Al-Habib Muhamad Al-Bahr { Kakeknya wan sehan }, lalu Al-Quthb Maula Tanggul Al-Habib Sholeh waktu itu FIIL HAAL {dalam keadaan fana fillah} hingga di sadarkan oleh Guru Tua Sulawesi Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri.
Setelah disadarkan oleh Habib Muhammad Al Bahr dan Habib Idrus Al Jufri, maka kembalilah foto-foto wali-wali Alloh yang sudah wafat ke tempatnya masing-masing.
Kisah ini diceritakan langsung oleh saksi mata kejadian yaitu Waliyah Syarifah Hababah Khadijah binti Al Quthb Al 'Allamah Al Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Maula Tanggul Jember atau Umik Njun { Ibunda Habib Hadi Assery }
6. Berkat Menghadiri Haul Habib Soleh
Setiap tahun di minggu kedua bulan syawal, ribuan orang akan tumpah ruah ke jalan untuk memperingati perayaan Haul Akbar Al Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid Di Tanggul Jawa Timur . Ada seorang jama'ah berasal dari madura yang ingin hadir kesana , ketika sampai disana beliau melihat ribuan orang yang hadir memadati tempat acara untuk hadir acara haul. Ketika acara haul selesai sudah seperti biasa panitia mengeluarkan hidangan nasi kebuli untuk para jama'ah yang hadir, karena banyaknya jama'ah yang hadir sehingga nasi kebuli banyak yang tumpah jatuh ke tanah. Lalu si madura tersebut mengambil plastik untuk memunguti nasi kebuli yang berserakan jatuh ke tanah tersebut. Setelah selesai pulanglah orang madura tersebut. Sesampai di rumah si madura tersebut membuka plastik yang berisi nasi kebuli yang dia ambil waktu acara Haul Habib Sholeh Tanggul, nasi kebuli itu di sebar ke ladang sawah miliknya, beberapa bulan kemudian sawah ladang itu menghasilkan panen yang banyak dan kualitas yang jauh lebih baik dari musim sebelumnya.
Subhanallah...
Sungguh tidak akan merugi di dunia dan di akhirat orang-orang yg hatinya terikat dg kekasih-kekasih Allah...
Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa alihi wa sohbihi wa sallim. Ila ruhi habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid Tanggul al Fatihah...
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Aalihi Wa Shohbihi Wasallim.
---------------------------------------
SILAHKAN DI BAGIKAN/SHARE, SEMOGA BERMANFAAT.
---------------------------------------
*** YANG DI ANJURKAN HABIB MUNZIR AL MUSAWA ***
* Habib Munzir AlMusawa: "Anda carilah kitab terjemahan Syamail Muhammadiyah oleh Imam Tirmdziy, terjemahannya namanya : "Budi Pekerti Rasulullah saw". semua orang yg baca buku itu langsung mimpi Rasul saw, karena buku itu memaparkan seluruh budi pekerti Rasul saw, cara duduknya, cara menyisirnya, cara berpakaiannya, cara brjalannya, maka orang yg membacanya dg seksama maka akan terbayang dalam alam pikirannya sosok sang Nabi saw, lalu muncullah dahsyatnya kerinduan, maka beliau pun muncul dalam mimpi. Bacalah buku syamail Muhammadiyah,orang yg membaca buku itu, seakan seluruh sifat dan gerak gerik nabi saw sudah menerangi jiwanya, maka ia insya Allah semakin terbuka tabir antaranya dg Rasul saw.
Sungguh buku itu akan membangkitkan cinta pada Rasul saw, dan itu adalah bacaan para pecinta Rasul saw. dalam buku itu bila kita membacanya seakan akan Rasul saw sudah didepan kita."
----------------------------------
KAROMAH DARI SOSOK MULIA AL HABIB SHOLEH BIN MUCHSIN AL HAMID TANGGUL
أَاللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبَ , وَتُصْلِحُ بِهَا الْقُلُوْبَ , وَتَنْطَلِقُ بِهَا الْعُصُوْبُ , وَتَلِيْنُ بِهَا الصُّعُوْبُ , وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ إِلَيْهِ مَنْسُوْبٌ
SEDIKIT KISAH dari Shahibul Haul Al-Imam Al-Arif Billah Al-Qutb Al-Habib Sholeh Bin Muchsin Al-Hamid.
Beliau Habib Sholeh adalah paduan lautan karomah, lautan wilayah, lautan asror, lautan anwar, lautan syariah, lautan haqiqoh dan lautan makrifah. Quthbul Ghouts, Ahluddark, Sohibul Waqt dan Fariidu Zamanihi.
Kewalian beliau terang benderang seperti matahari di siang hari, disaksikan kalangan khos maupun kalangan awam. Para habaib, para ulama, solihin, pejabat, orang kaya, orang miskin, artis, rakyat jelata, yatim piatu, kaum fakir semua datang kepada beliau.
Hidupnya bertabur karomah dan akhlak yg mulia. Seluruh waktunya dihabiskan untuk berkhidmat kepada umat Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Beliau memiliki keterikatan hati yg besar kepada para salaf-leluhurnya, Auliya min bani alawy. Hingga beliau pun diperhatikan secara khusus oleh mereka dari alam barzakh. Ruh mereka silih berganti mendatangi beliau baik dalam keadaan terjaga ataupun dalam tidur beliau.
Hingga ar Ruh as Syarif Fakhrul Wujud Sohibul Karomi wal Juud Syekh Abu Bakar bin Salim menemui beliau yaqozotan meminumkan kepada beliau bahrul haqiqah/samudera hakikat hingga beliau bergelimang cahaya meraih futuuhal arifin, terbuka segala hijab hissi dan maknawi.
Beliau menjadi kecintaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم mahkotanya para waliallah dan kekasih hati orang-orang sholeh. Beliau lautan kedermawanan yg tak bertepi, sumber keberkahan yg tidak pernah habis, pembuka pintu rahmat ALLAH, pengangkat bala'/musibah umat Rasulullah, dan wasilah yg agung bagi terkabulnya hajat makhluk-makhluk ALLAH.
Habib Sholeh berasal dari Hadromaut. Keturunan Syekh Abu Bakar bin Salim yg kesepuluh.
Marga beliau al Hamid berasal dari Habib Hamid bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Lahir tahun 1313 H dikota Korbah, ayahnya bernama Muhsin bin Ahmad, seorang alim, abid, mukhlis dan wali yg dicintai masyarakat di daerah Wadi Amid. Ibunya seorang ahli zuhud bernama Aisyah Ba umar.
Habib Sholeh pertama kali melakukan rihlah da’wahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M. Awalnya tinggal di Lumajang kemudian pindah ke daerah Tanggul, Jember Jawa timur dan menetap di sana hingga wafat.
Keharuman nama beliau tersebar hingga ke seluruh belahan bumi. Manusia dari dalam maupun luar negeri berkunjung dan mendatangi beliau. Dari Amerika, Belanda, Afrika, Cina, Saudi Arabia, Singapura, Malasyia dan lain-lainnya.
Mereka datang untuk mendapatkan berkah, memohon doa-doanya. dan dengan mendekati beliau berharap mendapat hujanan rahmat dari ALLAH subhanahu سبحانه وتعالى.
Banyak orang2 yg datang kepada beliau telah dikasyaf oleh beliau sehingga mereka mendapatkan jawaban/pertolongan dari beliau sebelum mereka mengutarakan masalahnya. Dan tiada seorang pun bertawassul / bertawajjuh kepada beliau melainkan selalu tercapai segala hajat dan mendapatkan apa yang diinginkannya berkat tingginya maqom beliau di sisi ALLAH.
Para wali yg hidup sezaman dengan beliau menyaksikan tingginya kedudukan beliau. Al Quthb Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf Jeddah ketika sedang berkunjung ke Indonesia dan betemu Habib Sholeh berkata, “Sesungguhnya Habib Sholeh ini adalah seorang habib yang sangat agung kedudukannya dan amat tinggi martabatnya, beruntunglah kalian bersama dengannya.
Sesungguhnya walaupun beliau berada di tengah-tengah kalian dengan jasadnya yang dzohir tapi sebenarnya beliau tidak bersama dengan kalian karena hatinya telah terikat dengan tali cinta pada Tuhannya dan telah tertambat pada pintu Arasy-Nya”.
Habib Ja’far berkata kepada Habib Sholeh, "Telah datang kepadamu sesuatu yang wahbiy (Pemberian langsung dari ALLAH) bukan kasbiy (Seuatu yang dicapai dengan usaha)"
Habib Ali Bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang berkata bahwa beliau tidaklah berucap dan tidak berbuat sesuatu kecuali atas izin Habib Sholeh, Habib Ali memuji, “Wahai Habib Sholeh engkau adalah orang yang doanya selalu terkabul dan engkau sangat dicintai oleh Tuhanmu dan segala permohonanmu selalu dikabulkan.”
Habib Husain bin Hadi bin Salim al Hamid, waliyullah asal Brani, Probolinggo, suatu hari bermimpi mengunjungi Habib Sholeh.
Ketika sampai di depan rumahnya beliau mendengar seperti suara Habib Sholeh dari dalam Masjid, maka beliau segera menuju ke Masjid dan ternyata Habib Sholeh berada di dalamnya dengan di dampingi oleh seseorang dengan wajah yang amat tampan dan memancarkan cahaya yang begitu sempurna.
Maka Habib Husain berkata dalam dirinya dengan penuh keyakinan bahwa orang tersebut pasti Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Ketika Habib Husain berada di hadapan mereka maka Habib Sholeh memberi isyarat kepadanya agar menyalami orang yang di samping beliau.
Ketika Habib Husain hendak menyalaminya, orang tersebut justru memberi isyarat agar Habib Husain menyalami Habib Sholeh terlebih dahulu.
Hal ini merupakan bukti yang cukup jelas akan keluhuran martabat Habib Sholeh yang telah mencapai tingkatan khalifah yg sempurna sebagai al Warits al Muhammadiy, pewaris kakek beliau yang agung Muhammad صلى الله عليه وسلم
Abah Guru Sekumpul mencintai dan memuliakan Habib Sholeh, mengambil berkat dari Habib Sholeh dan memajang foto Habib Sholeh dalam ukuran besar di ruang tamunya. Abah Guru juga gemar melantunkan qosidah karangan Habib Sholeh, "Yahla baitinnabi yahlassofa wal munajah...bakhit man habbakum yadzfar bima qod tamannah...dst".
Kata Abah Guru, "Habib Sholeh Tanggul ibarat Syekh Abu Bakar bin Salim-nya Indonesia.
Doa Habib Sholeh sangat mustajab, mendahului kilat yg menyambar. Karomah yg diberikan ALLAH kepada Habib Sholeh menunjukkan bahwa beliau hamba yg disayangi-Nya"
Habib Sholeh melakukan uzlah (mengasingkan diri dari manusia) selama tiga tahun di dalam kamar kholwatnya. Selama itu pula beliau tidak menemui seorang manusia dan tidak seorang pun menemuinya.
Hingga suatu hari datanglah al Quthb al Adzim wal Ghouts al Kabir Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf menuju kediamannya dan memperkenankannya untuk keluar dari tempat kholwatnya. Lalu Habib Abu Bakar mengajaknya ke Gresik dan menyuruh beliau untuk mandi di jabiyah (kolam mandi khusus).
Kemudian atas perintah Rasulullah, Habib Abu Bakar memakaikan jubah, imamah dan sorban hijaunya kepada Habib Sholeh sebagai pertanda beliau telah mengemban maqom Quthbiyyah dan Ghoutsiyyah.
Diceritakan oleh seorang sahabat terdekat beliau semasa hidupnya Almarhum Habib Muhamad Bin Hud Assegaf, bahwa ketika manusia berduyun-duyun datang kepada Habib Sholeh, Habib Sholeh berkata kepadanya:
“Wahai anakku ketika di dalam kholwat aku merasakan ketenangan batin dimana aku banyak membaca Al-Qur’an dan kitab Dalailul Khoirot yang berisi Sholawat dan salam kepada Sayyidis Sadat shallallahu alaihi wa sallam, aku juga bertemu dengan Rasullulah yang memancarkan sinar dari wajahnya yang mulia”
DIANTARA KAROMAH BELIAU
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Ujar Habib Sholeh, "Du'a'i yasbiqul barq (doaku mendahului kilat yg menyambar)"
Dikisahkan, suatu waktu beliau sedang berjalan bersama Habib Ali bin Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi, Kwitang Jakarta, hendak berkunjung ke kediaman Habib Ali di Bungur.
Saat melintasi sebuah lapangan, beliau melihat banyak sekali orang berkumpul untuk melakukan shalat Istisqa lantaran Jakarta saat itu dilanda kemarau panjang.
Habib Sholeh pun berkata, "Serahkan saja kepadaku, biar aku yang akan memohon hujan kepada ALLAH SWT"
Tak berselang lama setelah Habib Sholeh menengadahkan tangan ke langit, awan mendung datang dan hujan pun turun.
Ada orang kaya di Surabaya punya anak gagu (tak bisa bicara) sudah berobat ke Jepang, Singapura, dll, tetapi tidak sembuh-sembuh. Namun orang ini dikenal benci kepada golongan habaib.
Karena sudah lelah mengobati anaknya tapi tak ada hasil, tiba-tiba kawannya menyarankan untuk mendatangi Habib Sholeh, mohon doa agar anaknya di berikan kesembuhan oleh ALLAH SWT.
Di kediaman Habib Sholeh, sang bapak segera mengatakan hajatnya.
Kemudian Habib Sholeh berkata kepada anak tersebut, "Ya walad (hai anak laki-laki) tirulah suara ayam berkokok". Maka sang anak menirukan suara ayam berkokok. Lalu Habib Sholeh berkata lagi, "Ya walad tirulah suara ayam jago berkeruyuk". Anak itu meniru suara ayam berkeruyuk. Seketika anak itu langsung bisa berbicara layaknya seperti anak kecil lainnya. Betapa gembiranya sang ayah anaknya sembuh dengan Izin ALLAH سبحانه وتعالى Berkat wasilah Habib Sholeh. Sejak itu orang kaya yg tadinya benci dengan habaib ini, berubah total menjadi pecinta Habib Sholeh.
Abah Guru Sekumpul pernah mengisahkan, ketika Habib Sholeh beribadah haji, datanglah seorang Arab membawa salah satu keluarganya yg lumpuh.
Orang Arab itu minta didoakan oleh Habib Sholeh karena mengetahui keistimewaan Habib Sholeh dari teman2nya. Maka kemanapun Habib Sholeh berjalan selalu diikuti oleh orang Arab tsb. Sampai2 hendak ke toilet pun diikuti dari belakang.
Karena yg demikian itu, maka Habib Sholeh mengangkat kedua tangannya mendoakan orang yg lumpuh tsb. Dengan izin ALLAH orang yg lumpuh tsb langsung dapat bergerak dan berdiri layaknya orang normal. Orang Arab itu pun bercucuran air matanya lalu memeluk Habib SHOLEH.
Habib Muhammad bin Ahmad Alaydrus, ayah Habib Novel Solo pernah datang ke Tanggul Jember untuk meminta air berkah dari Habib Sholeh. Air itu hendak digunakan untuk mengobati Fatimah, kakak kandung Habib Muhammad yg sakit parah dan sudah berbulan-bulan tidak kunjung sembuh. Ketika sampai di rumah Habib Sholeh, Habib Muhammad bertanya kepada tamu yg ada di sebelahnya.
"Sampean sudah sejak kapan datang kemari?".
Tamu tsb menjawab "Sudah sejak tiga hari".
"Wah kalau sampean yg sudah 3 hari saja belum ditemui apalagi saya", kata Habib Muhammad.
Kemudian karena Habib Muhammad belum pernah bertemu Habib Soleh ia pun bertanya, "Yang manakah Habib Sholeh itu?"
"Itu itu yg baru selesai mengambil air wudhu", kata si tamu.
sambil menunjuk Habib Sholeh. Lalu habib Muhammad menanyakan maksud kedatangan tamu di sebelahnya itu.
Kata si tamu, "Bulan depan kontrakan rumah saya sudah habis. Saya tak sanggup lagi membayar. Sudah mencari hutangan ke mana-mana tapi tak dapat sepeserpun. Saya cari pekerjaan kesana kemari tapi tak ada hasil. Maka saya ke sini untuk minta doa Habib Soleh supaya dimudahkan segalanya oleh Allah dan dapat membayar kontrakan rumah saya".
Tiba-tiba Habib Soleh memanggil, "Ya Aidrus ta'al (kemarilah)!". Habib Muhammad al Aidrus seakan tidak percaya bahwa Habib Sholeh memanggilnya.
Habib Sholeh mengulangi lagi,
"Ya Aidrus ta'al !" Maka bangkitlah Habib Muhammad menemui Habib Sholeh.
"Ini berikan kepada kakakmu", kata Habib Sholeh sambil memberikan sebotol air yg telah didoakan.
"Insyaallah husnul khotimah" kata Habib Sholeh.
Hati Habib Muhammad langsung bertasbih memuji Allah, darimana Habib Soleh tahu faamnya dan tahu maksud kedatangannya.
Dan dari isyarat Habib Sholeh ia tahu rupanya Allah menghendaki perjumpaan dengan Fatimah kakaknya Habib Muhammad pun mengucapkan terima kasih lalu kembali ke tempat duduknya.
Sejenak kemudian datanglah tamu seorang pejabat. Menyerahkan uang dalam jumlah yg banyak dibungkus dalam karung besar. Hadiah untuk Habib Sholeh karena hajat pejabat tadi telah berhasil sebab doa Habib Sholeh.
Setelah menerima hadiah itu, Habib Sholeh lalu memanggil tamu di sebelah Habib Muhammad yg telah tiga hari belum ditemuinya. "Ini untuk membayar kontrakan rumahmu". Uang sekarung itu pun beliau berikan seluruhnya kepada si tamu.
Si tamu tercengang. Hatinya bergetar mengingat Allah. Sedikitpun ia belum menceritakan hajatnya tapi semuanya sudah diketahui oleh Habib Soleh. Ia lalu berterima kasih sambil tak kuasa menahan air matanya.
Di lain waktu, dikisahkan sendiri oleh Habib Sholeh, ketika beliau Ibadah haji, di saat beliau berada di Roudhoh Masjid Nabawi, tiba2 datang beberapa orang berpakaian askar kepada beliau lalu mengajak beliau ziarah ke makam-makam para sahabat.
Sambil dijelaskan oleh askar tadi, ini makam sahabat ini...ini makam sahabat ini... Esoknya datang kembali para askar itu menemui Habib Sholeh, kembali mengajak beliau ziarah ke makam sahabat2 Nabi yg lain sambil mengatakan nama2 sahabat tsb. Tiga hari berturut-turut hal itu terjadi.
Sampai akhirnya beliau pun bertanya kepada para askar itu, "Kalian ini sebenarnya siapa?" Para askar itu menjawab, "Engkau tidak perlu mengetahui siapa kami". Esoknya ternyata askar itu tidak datang lagi. Kata Habib Sholeh, "Hal ini disebabkan karena rasa keingintahuanku sehingga rijalul ghoib itu tidak datang lagi"
KEMULIAAN AKHLAK HABIB SHOLEH
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Beliau adalah orang yang rendah hati dan tidak pernah merasa dirinya sebagai orang yang patut untuk diistimewakan, Makan beliau sederhana, pakaian sederhana, tinggal di rumah sederhana yg terbuat dari bilik bambu.
Banyak habib, saudara, orang-orang kaya, datang kepadanya untuk merenovasi rumahnya, tapi beliau menolaknya dengan halus.
Kata beliau, "Jangan diapa-apakan ! Biarkan saja, saya takut
Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Tidak datang lagi ke tempat ini. Saya setiap hari berjamaah shalat lima waktu dengan Rasulullah SAW di rumah ini. Jangan dibongkar rumah ini.".
Dalam kesehariannya, beliau selalu melapangkan orang susah, membantu orang-orang yang dililit utang, membantu fakir miskin dan anak yatim, mempertemukan orang2 yg belum mendapatkan jodoh, mendamaikan orang2 yg berselisih.
Beliau sangat penyayang terhadap fakir miskin, para janda dan yatim piatu. Beliau gemar mengurusi segala kebutuhan mereka.
Beliau memiliki kebiasaan setiap selesai sholat subuh pergi ke stasiun Tanggul lalu masuk gerbong KA untuk memberikan minuman hangat gratis kepada para penumpang. Beliau juga gemar membagi-bagikan uang dan sembako kepada tetangga-tetangganya.
Beliau orang yang sangat dermawan. Tidak pernah menolak seorang pun yang meminta-minta. Seorang ulama mengatakan, seandainya beliau tak memiliki apapun kecuali ruhnya, maka beliau pun akan menyerahkanya kepada yang memintanya.
Beliau sangat tawadhu'. Beliau senantiasa mendahului meminta ma’af kepada orang-orang disekitarnya, bahkan kepada putra-putra dan cucu- cucunya. Beliau melayani dan memuliakan para tamunya. Beliau tidak akan menyentuh hidangan sebelum tamunya mengambilnya terlebih dahulu. Beliau menimba sendiri air dari sumur untuk keperluan mandi dan wudhu para tamunya.
IJAZAH BELIAU
""""""""""""""""""""""""""""
Beliau mengijazahkan sholawat Mansub. "Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad. Sholatan taghfiru bihadzunub, wa tuslihu bihal qulub, wa tantholiqu bihal usub wa talinu bihasshu'ub wa ala alihi wa sohbihi wa man ilaihi mansub"
dibaca 11 kali setiap selesai sholat fardhu.
Siapapun yg istiqomah membacanya, akan diberikan kebahagiaan dunia akhirat, dimudahkan segala urusannya, dilembutkan hatinya, diberkahi anak turunnya, diberikan rizki yg tidak disangka-sangka, diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah, dan dimasukkan ke dalam golongan orang2 yg La khoufun alaihim wala hum yahzanun (tidak ada ketakutan lagi bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati).
Berkat membaca riwayat waliallah Al-Habib Sholeh, dan berkat pangkat Habib Sholeh di sisi ALLAH, semoga kita semua mendapat hujanan Rahmat ALLAH, semoga juga ALLAH memberikan kepada kita apa yg Di berikan kepada Habib Sholeh, dan Mudah2an madad, barokah, asror, nafahat, anwar, dan nadzroh para wali ALLAH selalu mengalir kepada kita. Amin ya Rabbal alamin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar