MUTIARA ILMU: SHOLAWAT AL-IMAM AS-SAYYID AL-HABIB USMAN BIN ABDULLAH BIN AQIL BIN YAHYA (MUFTI BETAWI) JAKARTA.

Rabu, 06 Juli 2022

SHOLAWAT AL-IMAM AS-SAYYID AL-HABIB USMAN BIN ABDULLAH BIN AQIL BIN YAHYA (MUFTI BETAWI) JAKARTA.



اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِ الْهَادِيْ إِلَى سَبِيْلِ الرَّشَادْ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ مِنْ يَوْمِنَا إِلَى يَوْمِ الْمَعَادْ

Sholawat Al-Imam As-Sayyid Al-Habib Usman Bin Abdullah Bin Aqil Bin Yahya (Mufti Betawi) Tersebut Tercantum Dan Tertulis Dalam Kitab Karyanya Sendiri, Yaitu Kitab Iqazun Niyam Fi Ma Yataallaq Bil Ahillati Was Shiyam. Semoga Kita Semua Dapat Merutinkan Membaca Sholawatnya Tersebut, Insysa Alloh Kita Semua Mendapatkan Keberkahannya Dan Syafa'atnya. Amiyn Ya Robbal 'Alamiyn

Memperbanyak membaca shalawat Nabi sangatlah dianjurkan bagi kita semua selaku ummatnya, agar kelak di akhirat nanti kita semua mendapatkan syafaatnya. Diantara manfaat lainnya dari shalawat yaitu menghapuskan dosa dan keburukan, meningkatkan derajat dan kebaikan, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menjadi penghibur kelak di alam kubur. 

Amalan shalawat dapat dilakukan kapan saja, baik dibaca sebagai dzikir atau wirid setelah shalat maupun dibaca kapan pun untuk mengisi waktu luang. Supernya shalawat dapat membuat jasmani rohani kita adem sejuk, dan tidak memiliki efek negatif bagi siapapun yang membacanya. Istimewanya membaca shalawat walaupun niat dalam hatinya ingin dipuji atau riya dan sebagainya, tetap akan dicatat pahala daripada shalawat yang dibacanya, namun yang membedakan hanya kualitas dari niatnya.

÷÷۩۩۩÷÷÷۩۩۩÷÷÷۩۩۩÷÷÷۩۩۩÷÷÷۩۩۩÷÷

اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك علی سيّدنا محمّد وعلی اله واصحابه

ZIARAH KUBUR
MAKAM WALIYULLOH
AHLUL BAIT RASULULLOH ﷺ
YANG LAMA TERSEMBUNYI
DI TANAH BETAWI KEDOYA

AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI (KERAMAT LANGIT KEDOYA) BIN ABDURRAHMAN BIN PANGERAN SYARIF HAMID (ANGKE) BIN SULTHAN SYARIF ABDURRAHMAN BIN HUSEIN AL-QADRI  (PONTIANAK). KEDOYA UTARA, KEBON JERUK, JAKARTA BARAT

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Adalah Seorang Wali Min Auliyaillah Yang Jadzab/ Majdub Dan Mastur Di Zamannya, Dan Merupakan Anak Keturunan/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Yang Ke-37 Dari Sulthan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak) Melalui Garis Jalur Pangeran Syarif Hamid bin Abdurrahman Al-Qadri (Angke) Yang Ke-3, Yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman bin Hamid bin Abdurrahman bin Husein Al-Qadri, Sampai Kepada Nabi Muhammad ﷺ

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dilahirkan Di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Sehari-Harinya Tinggal Dengan Adiknya Syarifah Fathimah binti Ahmad Al-Qadri Bersama Suaminya Al-Habib Abdillah bin Abdurrahman Al-Habsyi, Yaitu Di Gang Al-Habsyi, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun Di Masa Tuanya Beliau Lebih Sering Berada Di Kampung Kedoya Pangkalan Pesing Bendungan Hingga Akhir Hayatnya, Wafat Di Rumah Kediaman Keluarga Besar Kumpi Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan Pada Tahun 1962 M/ 1382 H Dalam Usia -+ 70 Thn.

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Wafat Setelah Minum Air Putih, Dan Menghabiskan Nafas Terakhirnya Di Pangkuan Anak Kecil Perempuan Bernama Amah binti Sajid bin Amsa Al-Batawi. Saat Itu Juga Para Murid/ Sahabatnya Wan Hasan Berangkat Mengabarkan Saudaranya Yang Berada Di Tanah Abang, Datanglah Para Saudaranya Ingin Mengurus Dan Menguburkan Di Pemakaman Keluarganya. Akan Hal Tersebut Para Murid/ Sahabatnya Meminta Izin Supaya Wan Hasan Dimakamkan Di Kedoya, Agar Bisa Selalu Menziarahinya Dan Mendapatkan Keberkahannya. Karena Sewaktu Hidupnya Wan Hasan Pernah Berkata Dan Berwasiat Kepada Murid/ Sahabatnya Yang Bernama Kong H. Syatiri Bin KH. Entong Al-Batawi Disaksikan Oleh Anaknya Yaitu Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, Bahwa Apabila Wan Hasan Meninggal Dunia Di Kedoya Beliau Minta Jenazahnya Dimakamkan Di Kedoya. Akhirnya Pihak Saudaranya Yang Datang Mengizinkannya, Kemudian Jenazahnya Dimakamkan Di Dalam Pemakaman Keluarga Besar Kumpi Risin Al-Batawi Di Jalan SMA 57, Gang. Utama/ Gang. Lekipali, Blok Asem RT.003/ RW.06, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11520.

(Lokasi Makam Berada Di Samping Gang Belakang Rumah Kediaman Al-Habib Javar Shodiq bin Ali bin Muhammad bin Hasan Al-Aydarus, Alumni Pon-Pes DALWA. Sebelah Kanan Sebelum/ Setelah Pon-Pes At-Taufiq, Pimpinan Drs. KH. Mahmud Ma'ruf Al-Batawi) 

Google Maps, Titik Lokasi Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri :
https://maps.app.goo.gl/EcGsurmttqoJ3A3H7

Menurut Kisah Para Orang Tua Kedoya Yang Masih Hidup Dan Kisah Dari Orang Tuanya Yang Mengalami Di Waktu Hidupnya Sampai Wafatnya Mereka Mengatakan Bahwa Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Terkadang Berprilaku Dan Berkata Tidak Seperti Orang Lain Pada Umumnya, Serta Beliau Sukanya BerJalan Kaki Ke Manapun Khususnya Datang Bersilaturrahmi Ke Rumah-Rumah Orang Tua Betawi Kedoya Dahulu. Diantaranya, Yaitu : Kong Sajid/ Kong Awi bin Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan., Kong H. Syafi’i bin Adim Al-Batawi, Kong H. Ahmad bin KH. Entong Al-Batawi, Kong Sidam bin Risin Al-Batawi, Kedoya Pangkalan SMA 57., Kong H. Deid bin Silan Al-Batawi, Kong H. Satiri bin KH. Entong Al-Batawi, Dan Kong H. Ali bin H. Kiting Al-Batawi, Kedoya Pasar Kemis. Setiap Mereka Yang Didatangi Rumahnya Oleh Beliau, Mereka Para Tuan Rumahnya Orang-Orang Betawi Kedoya Dahulu Sangat Menghormatinya, Dan Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Selalu Disambut Dijamu Makanan Serta Minuman Dengan Baik, Dan Beliaupun Sudah Dianggap Seperti Keluarga Sendiri, Sampai Beliau Sering Menginap Dan Tidur Di Rumah Kumpi Amsa Al-Batawi Kedoya Pesing Bendungan

Semasa Hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sering Ditemani Oleh Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi/ Wan Bakar Ketika Di Kampung Kedoya Sampai Wafatnya, Wan Bakar Adalah Anak Kandung Syarifah Fathimah binti Ahmad Al-Qadri, Yaitu Adik Kandung Dari Wan Hasan Shohibul Maqom. Wan Bakar Mempunyai Dua Anak Perempuan Bernama Syarifah Aminah/ Wan Minah Dan Syarifah Ni’mah/ Wan Emah, Dahulu Mereka Berdua Wan Minah Dan Wan Emah Sering Diajak Oleh Abanya Wan Bakar Menziarahi Makam Enjidnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan, Dan Mereka Biasanya Selalu Mampir Ke Rumah Kong Sidam bin Risin Al-Batawi Selaku Murid/ Sahabat Wan Hasan. Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi Juga Merupakan Kakak Kandung Dari Al-Habib Muhammad bin Abdillah Al-Habsyi, Yaitu Aba/ Ayah Dari Al-Habib Abdillah Naufal bin Muhammad bin Abdillah Al-Habsyi Shohibul Maqom (Keramat Pendopo Al-Habsyi Kebon Jeruk)

Sekian Lama Dan Seringnya Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi Menziarahi Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Selaku Kakak Dari Umminya. Akhirnya Wan Bakar Menyusul Wafat Dan Dimakamkan Di TPU Kampung Baru, Kebon Jeruk, Sukabumi Selatan, Jak-Bar. Padahal Sewaktu Hidupnya Beliau Wan Bakar Pernah Berpesan Kepada Almarhum Baba H. Sa’adih bin H. Ali Al-Batawi Selaku Sahabat/ Murid Wan Bakar, Mengatakan Kepadanya Bahwa Apabila Beliau Wan Bakar Wafat Minta Jenazahnya Dimakamkan Di Masjid Jami’ Riyadut Taqwa Kedoya Gang Asem Dekat Makam Al-Habib Muhammad bin Hasan Al-Aydarus (Singa Podium Di Zamannya, Yaitu Guru Podium Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab) Namun Pesan Permintaannya Tersebut Tidak Terlaksana, Dikarenakan Baba H. Sa’adih bin H. Ali Al-Batawi Tidak Mengetahui Kabar Saat Wafatnya Wan Bakar, Dan Baru Mengetahui Setelah Beberapa Lama Kemudian

Dikisahkan Oleh Al-Habib Farid bin Utsman bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri (Gang Namung, Palmerah), Yaitu Selaku Cucu Dari Saudara Adik Kandung Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Dan Khususnya Oleh Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi (Pakembangan, Slipi), Yaitu Anak Dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri, Atau Keponakan Dari Adik Kandungnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Yang Sewaktu Hidupnya Sering Menemaninya Dan Menyajikan Minuman Kopi Untuknya, Beliau Mengatakan Semasa Hidupnya Wan Hasan Selalu Memegang Dan Memutar Tasbih Ditangannya, Serta Tidak Mau Tidur Di Atas Kasur Yang Empuk, Melainkan Wan Hasan Lebih Senang Tidur Di Atas Balai Atau Lantai Yang Hanya Dialasi Tikar, Dan Suka Hadir Ke Majelis Ta'lim Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang) Dengan Berjalan Kaki Ke Manapun Berjalan Kaki Semaunya, Serta Menghilang Begitu Saja Dengan Cepat Ketika Yang Menemaninya Sedang Lengah Melihatnya. Menurut Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi Kabar Terakhir Beliau Menemaninya Dan Hingga Kehilangan Jejak Selama Ini Tidak Tau Kabar Keberadaannya, Mengatakan Seingatnya Wan Hasan Shohibul Maqom Saat Itu Belum Menikah

Namun Dalam Hal Tersebut, Pihak Keluarga Lainnya Yang Masih Ada Sekarang Pun Tidak Mengetahui Kepastiannya Kabar Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Sebelum Wafatnya Apakah Sudah Menikah Atau Belum, Dan Apakah Mempunyai Anak Keturunan Atau Tidak Di Tempat Beliau Berpijak Sebentar Maupun Lama, Di Tempat Yang Dekat Ataupun Yang Jauh Seperti Di Dalam Kota Ataupun Luar Kota, Di Dalam Negeri Ataupun Luar Negeri. Dikarenakan Beliau Selalu Keluar Rumah Berjalan Kaki Pergi Sesuka Hatinya Dan Cepat Menghilang Begitu Saja Ke Manapun, Dengan Halnya Tersebutlah Sampai Beberapa Keluarga Lainnya Merasakan Kehilangan Beliau Wan Hasan Shohibul Maqom, Tidak Mengetahui Kabar Keadaan Dan Keberadannya Di Mana

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Adalah Lima Bersaudara Anak Keturunan Dari Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman bin Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sulthan Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak). Dengan Susunan Saudaranya Diantaranya Yaitu Husain, Hasan, Abdullah, ‘Aisyah, Dan Fathimah. Sedangkan Para Keponakan Wan Hasan Shohibul Maqom Yaitu Anak Keturunan Dari Al-Habib Abdullah bin Ahmad Al-Qadri Yang Diberitahukan Pengurus Makam Diantaranya Adalah; Utsman, Salamah, Alwiyah, Alwi, Syifa, Dan Hasyim. Kemudian Para Cucu Saudara Kandungnya Yang Pertama Kali Memberitahukan Tentang Silsilah Nasab Keturunan Lengkapnya Wan Hasan Shohibul Maqom Yang Tersambung Sampai Kepada Rasululloh ﷺ, Adalah Anak Keturunan Dari Al-Habib Alwi bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri Yaitu Al-Habib Syahril bin Alwi Al-Qadri, Dan Anak Keturunan Dari Al-Habib Utsman bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri Yaitu Al-Habib Farid bin Utsman Al-Qadri, Dan Anak Keturunan Dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri Yaitu Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi

Mengenai Foto Wajah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya), Para Pengurus Makam Atau Pemilik Tanah Wakaf Pemakaman Tersebut, Yaitu Anak Cucu Cicit Dari Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi Selaku Murid/ Sahabat Wan Hasan Shohibul Maqom Tidak Mempunyai Foto-foto Beliau, Mungkin Dikarenakan Zaman Dahulu Semasa Hidupnya Beliau Wan Hasan Shohibul Maqom Tidak Ingin Difoto Atau Tidak Bisa Difoto Dengan Berbagai Alasan. Namun Berdasarkan Penjelasan Dari Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi, Yaitu Anak Dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri, Atau Keponakan Dari Adik Kandungnya Wan Hasan Shohibul Maqom Yang Sewaktu Hidupnya Sering Menemaninya, Beliau Mengatakan Bahwa Keluarga Wan Hasan Shohibul Maqom Tidak Ada Yang Mempunyai Fotonya, Dikarenakan Wan Hasan Shohibul Maqom Selalu Keluar rumah Dengan Cepat Dan Menghilang Begitu Saja Semaunya Ke Manapun Tanpa Diketahui. Karena Dahulu Yang Memiliki Foto Hanya Orang Tertentu Saja, Bagi Yang Dekat Pemerintah Seperti Sulthan Syarif Abdul Hamid Al-Qadri/ Sultan Hamid II (Pontianak) Perancang Lambang Negara Indonesia Burung Garuda.

Alhamdulillah, Sudah Banyak Para Jama'ah Dari Majelis-Majelis Ta'lim Dan Lainnya Yang Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Baik Itu Para Pemuda Maupun Orang Tua Yang Datang Sendiri Dan Bersama Rombongan Jama'ahnya, Mereka Datang Bergantian Keluar Masuk Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Mereka Berdatangan Dari Daerah Tempat Tinggal Yang Dekat Hingga Tempat Tinggal Yang Jauh, Dari Dalam Kota Hingga Luar Kota

Dengan Harapan Mereka Semuanya Semoga Dicintai Dan Dimuliakan Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Sebagaimana Mereka Mencintai Dan Memuliakan Kekasihnya Rasululloh ﷺ Dan Dzurriyyahnya. Dengan Harapan Mereka Dicintai Oleh Rasululloh ﷺ Dan Dzurriyyahnya Sebagaimana Mereka Mencintai Keduanya. Dengan Harapan Mereka Bisa Berziarah Ke Makam Rasululloh ﷺ, Sebagaimana Mereka Bisa Berziarah Ke Makam Dzurriyyahnya Yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Dengan Harapan Semoga Mereka Mendapatkan Rahmat Dan Keberkahannya, Serta Do'a-Do'a Hajat-Hajat Mereka Diqobul Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala

BEBERAPA KAROMAH DAN PERISTIWA MENAKJUBKAN LUAR BIASA YANG TERJADI TENTANG MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI/ WAN HASAN. DIANTARANYA, YAITU :

1- Pada Hari Jum'at Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Memerintahkan Para Sahabat/ Muridnya Di Kedoya Pesing Bendungan Untuk Berangkat Sholat Jum'at Di Masjid Al-Ma'mur Tanah Abang, Kemudian Mereka Mengajak Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Untuk Berangkat Bareng, Namun Mereka Disuruh Untuk Berangkat Duluan, Dikarenakan Beliau Masih Ingin Rebahan Istirahat. Lalu Berangkatlah Mereka, Sesampai Tiba Dan Masuk Ke Dalam Masjid Mereka Sangat Kaget, Ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sudah Berada Di Barisan Depan Dekat Imam

2- Ketika Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sedang Berjalan Di Salah Satu Jalan Kedoya, Ada Seorang Yang Bertemu Kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dan Orang Tersebut Bertanya Kepada Beliau "Mau Pergi Ke Mana Wan Hasan", Lalu Beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Menjawab "Mau Ke Tanah Abang Beli Al-Qur'an". Tidak Berapa Lama Berjalan Dari Jalan Itu Orang Tersebut Bertemu Kembali Dengan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Dia Sangat Kaget Ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sudah Membeli Al-Qur'an Dengan Waktu Yang Begitu Cepat Secepat Kilat

Subhanalloh, Padahal Jarak Antara Kedoya Ke Tanah Abang, Jalan Lumayan Jauh Memakan Waktu Yang Lumayan Lama, Dan Dahulu Kendaraan Umum atau Pribadi Masih Jarang. Wallohu A'lam

SEORANG PEMUDA DIDATANGI DIBERITAHUKAN DAN DIBANGUNKAN DARI TIDURNYA OLEH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM

Beberapa Tahun Setelah Wafatnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Datanglah Ke Kedoya Pangkalan Pesing Bendungan Seorang Dzurriyyah Rasululloh ﷺ Bernama Al-Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, Sama Seperti Wan Hasan (Jadzab/ Majdub). Beliau Memakai Pakaian Lecek Dan Kusam Tidak Selayaknya Orang-Orang Umumnya, Namun Jika Tiba Waktu Adzan Beliau Langsung Pergi Sholat Ke Musholla Dengan Menggunakan Pakaian Tersebut. Beberapa Orang Merasa Tidak Nyaman Sholat Di Dekatnya, Dan Ada Di antara Mereka Yang Mengejek-Ejeknya

Akan Hal Tersebut, Tidak Lama Kemudian Ada Seorang Pemuda Bermimpi Didatangi Oleh Seseorang Dalam Mimpinya Memberitahukan Kepadanya Untuk Menyampaikan Kepada Mereka Agar Tidak Mengganggu Dan Mengejek Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, Kemudian Pemuda Tersebut Terbangun/ Dibangunkan Oleh Orang Yang Ada Dalam Mimpinya Tersebut Ternyata Berada Di Hadapannya, Lalu Orang Tersebut Berjalan Cepat, Dan Pemuda Itu Pun Langsung Bangun Mengejar Mengikutinya Sampai Berhenti Orang Tersebut Dan Menghilang Di Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Setelah Itu Pemuda Tersebut Baru Sadar, Ternyata Orang Yang Mendatangi Dan Memberitahukan Serta Membangunkan Dari Tidurnya Beliau Adalah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh. Wallohu A'lam

AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM MEWUJUDKAN DIRINYA DI HADAPAN SEORANG PENZIARAHNYA, DAN DENGAN KEBERKAHAN, KAROMAH SERTA KEWALIANNYA MENJADI WASILAH BAGI PENZIARAHNYA BERMIMPI BERTEMU RASULULLAH ﷺ

Berawal Dari Seorang Yang Belum Percaya Dan Mencari-Cari Tahu Tentang Kebenaran Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Akhirnya Ustadz Jemmy Dari Bogor Menceritakan Kisah Pengalaman Yang Beliau Rahasiakan Dan Tidak Ingin Menceritakan Kepada Orang Banyak, Namun Terpaksa Beliau Menceritakan Untuk Meyakinkan Kebenaran Makam Dan Karomah Serta Kewaliannya Shohibul Maqom

Dahulu, Sebelum Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Direnovasi Bagus Seperti Saat Sekarang Ini, Ustadz Jemmy Dari Bogor Yang Menginap Di Majelis Sabilun Najah Pimpinan Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Kedoya. Beliau Setiap Hari Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Sampai Berhari-Hari, Setiap Berziarah Ustadz Jemmy Selalu Ditemui Shohibul Maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Mewujudkan Dirinya, Dan Bertanya Kepada Ustadz Jemmy, "Apa Niat Tujuannya Datang Ziarah Ke Makamnya", Lalu Ustadz Jemmy Menjawab "Saya Niat Ziarah Lillahi Ta'ala" Dan Shohibul Maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Mendengarkan Jawaban Ustadz Jemmya Dengan Pandangan Menyukai Niat Hatinya Yang Tulus Berziarah Ke Makamnya Lillahi Ta'ala, Peristiwa Itu Berulang Setiap Hari Sampai Berkali-Kali, Hingga Akhirnya Ustadz Tersebut Mengantuk Tertidur Bermimpi Bertemu Dengan Rasululloh ﷺ Berkat Wasilah Keberkahan Dan Karomah Kewaliannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh

Rasululloh ﷺ Bersabda :

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي. (رواه البخاري)

“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah dari Yunus dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak bisa menyerupaiku.” (HR. Bukhari)

Suatu Kehormatan Dan Kemuliaan Yang Besar Ditemui Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Saat Berziarah Ke Makamnya, Khususnya Kemuliaan Yang Sangat Besar Dan Anugrah Terindah Yaitu Dapat Bermimpi Bertemu Rasulullah ﷺ. Semua Itu Kembali Lagi Kepada Niat Di Hati Kita Masing-Masing, Seberapa Besar Kadar Kecintaan Kita Kepada Rasululloh ﷺ Dan Kepada Ahlul Baitnya Dalam Memuliakannya Dan Bersikap Baik Kepadanya. Bagi Kita Yang Belum Dijumpai Oleh Shohibul Maqom, Dan Belum Bermimpi Bertemu Dengan Rasulullah ﷺ, Harapan Besar Kita Saat Ini Hanyalah Berharap Semoga Kita Mendapatkan Keberkahan Dan Syafa'atnya, Amiyn. Wallohu A'lam

PULUHAN BERPAKAIAN JUBAH PUTIH DATANG DAN TURUN DARI LANGIT TIMUR BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Pagi Hari Di Waktu Dhuha Saat Terbitnya Cahaya Matahari Menerangi Bumi, Seperti Biasanya Bapak Shalahuddin Selaku Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Membersihkan Pekarangan Makam, Dan Selesai Membersihkan Pengurus Makam Beristirahat Duduk Di Gubuk Balai Depan Makam, Dan Berdiri Sambil Memperhatikan Keadaan Sekitar Makam. Namun Saat Melihat Ke Atas Langit Sangat Tidak Disangka-Sangka, Pengurus Makam Melihat Dari Arah Timur Di Atas Langit Ada Puluhan Berpakaian Jubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Bersinar Terang, Mereka Semua Datang Dan Turun Ke Bawah Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri

Pengurus Makam Tersebut Berkali-Kali Mengusap-Usap Mengucek-Ucek Kedua Matanya Untuk Memastikan Kebenaran Penglihatannya Yang Sangat Jelas Tersebut, Akan Tetapi Puluhan Berpakaian Jubah Putih Di Atas Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tetap Ada Dan Terlihat Sangat Jelas Nyata, Akhirnya Pengurus Makam Tersebut Memutuskan Untuk Tetap Melihat Dari Jauh Sambil Menunggu Sampai Selesai Dan Hingga Akhirnya Mereka Menghilang. Subhanalloh

Pengurus Makam Tidak Mengetahui Puluhan Berpakaian Jubah Putih Tersebut, Apakah Mereka Para Wali-Wali Alloh, Atau Para Malaikat-Malaikat Alloh SWT. Wallohu A'lam

SEORANG ANAK PRIA KECIL BERMIMPI ZIARAH DI MAKAM AL۔HABIB HASAN BIN AHMAD AL۔QADRI, TIGA BULAN MENCARI MAKAMNYA BARU DITEMUKAN

Beberapa Orang Datang Berziarah Ke Makam Al۔Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Diantaranya Yaitu Seorang Bapak Berjawah Arab Dan Berbadan Tinggi Bersama Anak Pria Kecilnya Yang  Didampingi Oleh Supir Pribadinya Berasal Dari Tebet Timur Jakarta Selatan, Selesai Berziarah Mereka Menemui Pengurus Makam Ke Rumahnya Untuk Bersilaturrahmi Dan Menceritakan Awal Kisah Kedatangannya Berziarah Ke Makam Al۔Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut

Akhirnya Bapak Tersebut Bertemu Dan Bercerita Kepada Dua Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yaitu Bapak Shalahuddin dan Abang Aziz, Bahwa Anak Pria Kecilnya Bapak Tersebut Bermimpi Ziarah Di Makam Habib Hasan Yang Pintu Gerbang Makamnya Berwarna Hitam.
Hampir Setiap Hari/ Malam Anak Pria Kecilnya Selalu Merengek Menangis Minta Dianterin Oleh Bapak Dan Supir Pribadinya Untuk Mencari Makam Habib Hasan Yang Diziarahi Tersebut, Sudah Tiga Bulan Lamanya Mereka Berkeliling Mencari-Cari Makam Yang Diimpikan Anaknya Tersebut, Banyak Makam Para Habaib Yang Didatangi Dan Dicari۔Cari Keliling Sampai Ke Tanah Pulau Jawa, Namun Semua Makam Yang Didatangi Dan Dilihat Anaknya Bukanlah Makam Yang Diziarahi Dalam Mimpinya Tersebut

Kemudian Bapak Dan Supirnya Mencari Tahu Di Google, Hingga Mereka Menemukan Blog Khusus Tentang Sejarah Singkat Makam Dan Karomah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Kedoya. Akhirnya Mereka Memutuskan Untuk Berangkat Datang Mengikuti Petunjuk Jalan Sesuai Google Maps Yang Tercantum

Alhamdulillah Sesampai Tiba Di Depan Pintu Gerbang Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Anak Pria Kecilnya Tersebut Begitu Sangat Senang Dan Gembira Langsung Masuk Ziarah Ke Dalam Makam, Bahwa Ternyata Makam Habib Hasan Yang Dicari-cari Dalam Mimpinya Tersebut Adalah Makam Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Kedoya. Makam Yang Telah Lama Hingga Berbulan-Bulan Keliling Mencarinya Akhirnya Ditemukan. Subhanalloh

Pengurus Makam Lupa Menanyakan Namanya, Dan Tidak Mengetahui Orang Arab Berbadan Tinggi Dengan Anak Kecilnya Bersama Supir Pribadinya Yang Berasal Dari Tebet Timur, Jakarta Selatan Tersebut. Apakah Mereka Berdua Bapak dan Anaknya Seorang Habaib/ Ahlul Bait Juga Atau Bukan? Wallohu A'lam

HADIRNYA PENAMPAKAN SOSOK BERPAKAIAN BAJU PANGSI JAWARA DAN PRAJURIT KERAJAAN DI SISI PINTU DAN RUANGAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Pimpinan Majelis Ta'lim Dan Dzikir Sabilun Najah. Telah Berpesan Kepada Jama'ahnya Yang Tinggal Di Kedoya, Yaitu: "Antum Jangan Jauh-Jauh Dari Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Kedoya". Maksud Dari Pesan Tersebut Adalah Sejauh Manapun Makam Wali Silakan Datang Ziarahi, Namun Jangan Menjauhi Dan Meninggalkan Makam Wali Yang Menjadi Paku Bumi Di Tempat Tinggal Kita Berada

Maka Jama'ahnya Tersebut Menjadikan Jadwal Rutin Setiap Malam Jum'at, Berziarah ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Namun Di Salah Satu Malam Saat Mereka Para Jama’ah Sedang Berziarah Sangat Tidak Disangka-sangka, Beberapa Orang Dari Jama'ah Melihat Sangat Jelas Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Kerajaan Di Sisi Pintu Ruangan Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Ikut Hadir Berziarah Bersama

Setelah Selesai Berziarah Mereka Beristirahat Di Rumah Salah Satu Pengurus Makam, Dan Diantara Mereka Sama-Sama Saling Menceritakan Serta Bertanya Akan Hal Penglihatan Mereka Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Kerajaan Di Sisi Pintu Ruangan Makam Saat Berziarah. Akhirnya Mereka Semua Berpendapat, Bahwa Kemungkinan Besar Penampakan Sosok Berpakaian Baju Pangsi Jawara Dan Prajurit Kerajaan Tersebut, Adalah Sosok Ghaib Penjaga Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Dan Makam Kumpi Risin Al-Batawi. Dikarenakan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Merupakan Keturunan Kerajaan Kesultanan Pontianak, Dan Kumpi Risin Al-Batawi Merupakan Keturunan Betawi Asli Kedoya. Wallohu A'lam

MAKAM WALIYULLOH AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI (KERAMAT LANGIT KEDOYA), ADALAH MAKAM WALIYULLOH YANG EMPAT TAHUN LAMANYA DICARI-CARI OLEH SEORANG HABIB, DARI SEKIAN BANYAKNYA MAKAM PARA AULIYA ALLOH YANG SUDAH DIZIARAHINYA

Almarhum Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi Adalah Salah Satu Ulama Kedoya Selatan Di Zamannya, Beliau Juga Salah Satu Sahabat/ Murid Dari Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yang Rumahnya Sering Didatangi

Kong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi Mempunyai Beberapa Anak Lelaki Diantaranya Yaitu; Ustadz Maryadi, Ustadz Madari, Dan Cang Sayuti Salah Satu Anak Paling Tua Yang Mengalami Serta Mengetahui Waktu Hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri

Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, Beliau Bercerita Bahwasanya Ada Empat Habaib Bersama Para Jama'ahnya Bertanya Kepadanya, "Apakah Bapak Mengetahui Makam Habib Hasan Al-Qadri/ Wan Hasan Di Kedoya Ini?". Dan Beliau Menjawab " Saya Sangat Tahu, Karena Saya Mengalami Sewaktu Hidupnya Habib Hasan Al-Qadri/ Wan Hasan"

Kemudian Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi Mengantarkan Empat Habaib Bersama Jama'ahnya Tersebut Menuju Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Untuk Berziarah, Sesampai Tiba Di Makam Dan Selesai Berziarah Mereka Semua Sangat Bergembira Bersyukur Mengucapkan Alhamdulillah, Dari Empat Habaib Tersebut Salah Satunya Berkata, "Banyak Makam Sudah Ana Datangi Dan Ziarahi, Namun Inilah Makam Yang Empat Tahun Lamanya Ana Cari-Cari". Subhanalloh

Habib Tersebut Tidak Memberitahukan Rahasia Perjalanan Batin Apakah Yang Membuat Beliau Begitu Sangat Bersemangat Mencari Dan Mendatangi, Serta Sangat Gembira Menziarahi Makam Keramat Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya, Karena Semua Itu Adalah Sebuah Rahasia Perjalan Beliau Seorang Yang Mempunyai Hubungan Batin Khusus Dengan Para Waliyulloh

Mohon Ma'af, Cang Sayuti bin Kong H Satiri Al-Batawi Lupa Tidak Mengetahui Siapakah Nama Empat Habaib Bersama Para Jama'ahnya Yang Minta Diantar Olehnya Berziarah Ke Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut? Wallohu A'lam

PULUHAN BERJUBAH PUTIH TURUN DARI LANGIT DAN MUNCULNYA CAHAYA BULAT SANGAT TERANG DI TENGAH DEPAN BATU NISAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Seorang Penziarah Dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. "Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari (Daeng Manyingarri)", Beliau Adalah Dzurriyah Yang Ke-7 Dari Ulama Besar Makassar, Yaitu Syekh Yusuf Al-Makassari. Dan Beliau Juga Salah Satu Murid Dari Al-Habib Sholeh Bin Abu Bakar Al-Aydarus/ Habib Sholeh Rotan, Palu Sulawesi Tengah. Beliau Datang Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan Bin Ahmad Al-Qadri Didampingi Oleh Beberapa Orang Pengurus Makam Setelah Selesai Acara Majelis Hadroh Basaudan, Kemudian Beliau Disuruh Menginap Tinggal Di Rumah Kontrakan Pengurus Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yang Berada Dekat Makam, Sehingga Beliau Bisa Datang Berziarah Sampai Berkali-kali. Dan Setiap Beliau Berziarah Sering Melihat Jelas Shohibul Maqom Hadir Mewujudkan Dirinya Di Hadapannya. Dalam Satu Waktu Saat Berziarah Beliau Melihat Sangat Banyak Yang Berdatangan Turun Dari Langit Puluhan Berjubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Terang, Diantara Banyaknya Yang Datang Turun Dari Langit Tersebut Ada Salah Satu Mereka Yang Hadir Memakai Pakaian Jubah Sorban Imamah Berwarna Hijau, Dan Beliau Melihat Cahaya Bulat Seperti Bola Sangat Terang Terpancar Cahayanya Di Tengah Depan Batu Nisan Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom. Subhanalloh

Akan Peristiwa Kejadian Yang Dialaminya Tersebut Membuat Dirinya Sendiri Bingung Kenapa Dapat Seperti Itu. Namun Ketika Beliau Atau Pengurus Makam Yang Menceritakan Akan Hal Pengalamannya Tersebut, Ada Beberapa Orang Yang Tidak Mempercayainya Dikarenakan Mereka Hanya Melihat Pisiknya Saja, Yaitu Melihat Masih Suka Memakai Celana Pendek Dan Banyak Gambar Tato Di Badan Tangan Serta Kakinya Bekas Masa Lalunya, Dan Hanya Mendapatkan Kabar Dari Orang Lain Tentang Beberapa Kekurangan Dirinya Saja. Wallahu A’lam

BERMIMPI SEORANG ULAMA BERPAKAIAN SANGAT RAPIH MENGAJAK DIRINYA BERJALAN BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Seorang Penziarah "Abah Muhammad Rizal", Beliau Adalah Dzurriyyah Dari Muwakif Masjid Jami' Al-Anwar, Yaitu "KH. Muhammad Thobri bin Abdul Halim bin Muhammad bin Hadrotus Syeikh Sama'un/ Ki Tuan", Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Beliau Bercerita Bahwasannya Dalam Mimpinya Ada Seorang Ulama Setengah Baya Berpakaian Rapih Mengajaknya Berjalan Bersama Untuk Berziarah Ke “Makam Habib Hasan Al-Qadri, Kedoya”

Namun Dalam Setengah Perjalanan Sebelum Sampai Menuju Makam Beliau Terbangun Dari Mimpinya Sebab Mendengar Adzan Shubuh. Dikarenakan Ulama Dalam Mimpinya Tersebut Begitu Sangat Jelas Menyebut Nama “Makam Habib Hasan Al-Qadri Kedoya”, Saat Hari itu Juga Beliau Berjalan Sendirian Langsung Menuju Kedoya Mencari Tahu Tentang Keberadaan Lokasi Makam Habib Hasan Al-Qadri Di Kedoya, Dengan Maksud Untuk Meneruskan Perjalanan Ziarahnya Yang Terhenti Dalam Mimpinya Tersebut. Sesampai Di Kedoya Dan Bertanya-Tanya Akhirnya Ketemu Makamnya, Alhamdulillah Beliau Sangat Bergembira Dan Bersyukur Kepada Allah SWT Mimpinya Terwujud Menziarahi Makam Al-Habib Hasan bin Hasan Al-Qadri Di Kedoya. Wallohu A'lam

SUBHANALLOH TERJADI KEMBALI, DATANG DAN TURUN DARI LANGIT PULUHAN BERJUBAH PUTIH DIKELILINGI CAHAYA PUTIH SANGAT BESAR, DAN SEMUANYA SALING BERBICARA BAHASA ARAB DI HADAPAN AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI SHOHIBUL MAQOM

Ahad, 14/11/2021. Jam, 20:12-20:52 WIB

Seorang Hamba Alloh Subhanahu Wa Ta’ala "Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari (Daeng Manyingarri)" Yaitu Dzurriyyah Ke-7 Syekh Yusuf Al-Makassari, Ulama Besar Makasar. Beliau Mendapatkan Isyaroh Ba’da Sholat 'Isya Untuk Segera Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Bahwa Akan Banyak Yang Datang. Saat Beliau Datang Ke Makam Cahaya Bulan Terlihat Bulat Sangat Terang, Padahal Cuaca Langit Di Sekitarnya Sedang Mendung Ingin Turun Hujan. Ternyata Benar Saat Beliau Masuk Berziarah Diwaktu Yang Sama Berbarengan Turun Dari Langit Puluhan Berjubah Putih Dikelilingi Cahaya Putih Sangat Terang, Dan Diantara Mereka Saling Berbicara Bahasa Arab Di Hadapan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom

Dari Sekian Banyaknya Puluhan Berjubah Putih Yang Datang Dan Turun Dari Langit Dikelilingi Cahaya Putih, Namun Ada Satu Sendiri Yang Terlihat Dikelilingi Cahaya Putih Sangat Terang Cahayanya. Setelah Beberapa Lama Mereka Berada Di Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Akhirnya Mereka Semua Naik Kembali Ke Atas Langit, Dan Tidak Beberapa Lama Bulan pun Menghilang Tertutup Kembali Oleh Langit Yang Terlihat Mendung, Setelah Itu Kemudian Turunlah Hujan Gerimis. Awalnya Beliau “Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari” Ingin Mengajak Bang Ust. Abdul Fatah bin H. Sa’adih Ali Selaku Pengurus Makam, Tetapi Beliau Sedang Tidak Enak Badan Sakit Perut Untuk Menemaninya, Akhirnya Beliau Berziarah Sendiri, Mungkin Memang Sudah Isyarohnya Beliau Harus Berziarah Sendiri Di Makam

Banyaknya Akan Semua Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tersebut, Mengabarkan Kepada Kita Semua Bahwasannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Shohibul Maqom Bukanlah Orang Biasa, Melainkan Shohibul Maqom Adalah Seorang Wali Min Auliyaillah Yang Memiliki Kemuliaan Tinggi Di Sisi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Khususnya Beberapakali Peristiwa Puluhan Berjubah Putih Turun Dari Langit Berziarah Ke Makamnya Tersebut, Hingga Akhirnya Disebut Dan Dinamakan “(Makam Keramat Langit Kedoya)”. Itulah Diantara Salah Satunya Yang Membuat Beliau "Muhammad Fithrat Irfan Al-Makassari (Daeng Manyingarri)" Menziarahi Makamnya Berkali-kali. Subhanalloh... Wallohu A’lam

Puluhan Tahun Lamanya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) Wafat Dan Dimakamkan Di Tanah Betawi Kedoya Pada Tahun 1962 M/ 1382 H, Namun Baru Mulai Terbuka Dan Tersebar Di Media Sosial/ Medsos Kabar Tentang Sejarah Singkat Dan Karomah, Serta Banyaknya Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Perihal Kewaliannya Beliau Pada Pertengahan Tahun 2020 Tepat Memasuki 58 Tahun Wafatnya Beliau, Yaitu Setelah Makamnya Bagus Rapih Direnovasi, Menunjukkan Bahwa Alloh Subhanahu Wa Ta’ala Telah Meridhoinya, Dan Shohibul Maqom Sudah Ridho Makamnya Untuk Diziarahi Oleh Banyak Orang Dari Manapun

Tidak Sedikit Orang Kedoya Dan Sekitarnya Yang Baru Mengetahuinya, Bahkan Menjadi Sebuah Pembicaraan Yang Viral Ramai Dibicarakan Oleh Tuan Guru Para Habaib Alim Ulama Yang Sering Dan Lama Mengisi Ceramah Atau Mengajar Di Kedoya, Khususnya Para Habaib Keluarga Besar Al-Qadri, Mereka Merasa Takjub Disebabkan Baru Mengetahui Mendengar Dan Mendapatkan Kabar Tentang Sejarah Makam Dan Karomah Serta Banyaknya Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Kewalian Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Di Kedoya. Selama Ini Hanyalah Orang-Orang Tertentu Yang Mempunyai Hubungan Kedekatan Khusus Kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Yang Mengetahui Dan Menziarahinya, Keponakan Anak Cucu Dari Adik Kandungnya, Serta Para Murid/ Sahabatnya Dan Anak Cucu Cicitnya, Khususnya Mereka Orang-orang Yang Mengalami Pengalaman Batin Seperti Terpanggil Datang Ziarah Melalui Mimpi Dan Sebagainya, Hingga Akhirnya Sampai Tersebar Seperti Saat Sekarang Ini. 

Tidaklah Semua Itu Terjadi Begitu Saja, Tersebarnya Kabar Tentang Sejarah Dan Karomah Serta Peristiwa-Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Tersebut, Melainkan Sesungguhnya Semua Itu Adalah Takdir Yang Sudah Ditentukan Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Dalam Hal Membuka Kewalian Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Wali-Nya Yang Berada Di Kedoya, Semuanya Itu Telah Ditentukan Dan Ditetapkan Waktunya (Detik, Menit, Jam, Hari, Bulan, Dan Tahunnya) Sudah Tertulis Di Lauhul Mahfuzh.

Rasululloh ﷺ Dalam Haditsnya, Bersabda :

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qolam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya”. (HR. At-Tirmidzi)

Al-Imam Al Mubarakfuri Rahimahullah, Berkata :

كُتِبَ فِي اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ مَا كُتِبَ مِنْ التَّقْدِيرَاتِ وَلَا يُكْتَبُ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْهُ شَيْءٌ آخَرُ

“Dicatat di Lauhul Mahfuzh berbagai macam takdir. Ketika selesai pencatatan, tidaklah satu pun lagi yang dicatat.” (Dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi, 7/186)

Bagi Orang-Orang Yang Beriman Mereka Pasti Percaya Dan Meyakini Tentang Semua Ketentuan Dan Ketetapan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Tersebut.

Sulthonul Aulia Asy-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, Berkata:

"Kalau Kita Mendengar Cerita Dari Pada Wali-wali Allah, Dan Kita Percaya Atas Karomahnya Wali-wali Allah, Sesungguhnya Allah SWT Telah Menganugerahkan Kepada Kita Sifat Kewalian. Kalau Kita Percaya Dengan karomahnya para Wali-wali Allah, Berarti Allah Telah Memberikan Kita Sedikit Dari Pada Sifatnya Wali-wali Allah SWT. Karena Barangsiapa Yang Tidak Percaya Dengan Wali, Tidak Percaya Dengan Karomahnya Wali Allah SWT, Maka Dia Tidak Percaya Dengan Allah SWT."

Asy-Syeikh KH. Muhammad Zaini Bin Abdul Ghoni Al-Banjari (Guru Sekumpul), Berkata:

"Orang Islam Tapi Tidak Memuji Rasulullah ﷺ Dan Tidak Memuji Waliyullah, Maka Orang Itu Kurang Akal. Janganlah Memusuhi Atau Mengumpat Seseorang Yang Nampak Padanya Cinta Dan Ta'alluq Kepada Rasulullah ﷺ Atau Wali-wali Allah. Karena Seseorang Itu Tidak Akan Dicintakan Dengan Orang Yang Mulia Di Sisi Allah, Melainkan Dia Pun Telah Dimuliakan Allah."

Demikianlah Sejarah Dan Karomah Serta Peristiwa Menakjubkan Luar Biasa Tentang Makam Keramat Waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut, Semoga Kita Semua Dapat Datang Bergantian Menziarahi Makamnya, Khususnya Bagi Semua Yang Bertempat Tinggal Di Kedoya Dan Sekitarnya, Agar Dapat Lebih Rutin Dan Istiqomah Datang Menziarahinya. Sebelum Dan Sesudahnya Kami Dari Pengurus Makam Dan Penulis Mengucapkan Permohonan Maaf Yang Sebesar-Besarnya, Jika Terdapat Kesalahan Dan Kekurangan Dalam Pengetikan Semua Tersebut. Wallohu A'lam

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

HUKUM BERZIARAH KE MAKAM AHLUL BAIT RASULULLOH ﷺ

Lembaga Fatwa Mesir
Nomor Urut : 507 
Tanggal Jawaban : 09/11/2004
Honan fatwa No. 2724 Tahun 2004

Mufti Agung Prof. Dr. Asy-Syeikh Ali Jum'ah Muhammad. Menjawab :

Berziarah ke makam-makam Ahlul Bait adalah salah satu ibadah yang paling agung dan paling dekat untuk diterima oleh Allah. Nabi ﷺ telah berpesan kepada umatnya untuk menjaga Ahlul Baitnya. Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam RA., dia berkata, "Ketika kami berada di sebuah mata air yang bernama Khum yang terletak antara Mekah dan Madinah, Rasulullah ﷺ, berdiri diantara kami dan berpidato. Beliau mengucapkan tahmid dan memuji Allah lalu memberi nasehat dan peringatan. Beliau bersabda:

أَمَّا بَعْدُ، أَلاَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَإنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فأُجِيْبَ، وَأَنَا تَارِكٌ فِيْكُمْ ثَقَلَيْنِ: أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللهِ، فِيْهِ الْهُدَى وَالنُّوْرُ، فَخُذُوْا بِكِتَابِ اللهِ واْستَمْسِكُوْا بٍهٍ

"Amma ba'du. Wahai orang-orang, ketahuilah sesungguhnya aku adalah manusia yang sebentar lagi akan didatangi oleh utusan Tuhanku, lalu aku memenuhi panggilan itu. Aku meninggalkan pada kalian dua hal yang berat. Pertama, Kitabullah. Di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka, ambillah Kitabullah itu dan berpegang teguhlah dengannya."

Beliau lalu mengajak untuk berpegang teguh dan mengamalkannya. Lalu beliau bersabda:

وَأَهْلُ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِيْ

"Dan keluargaku. Aku ingatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah dalam bersikap kepada keluargaku. Aku ingatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah dalam bersikap kepada keluargaku. Aku ingatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah bersikap kepada keluargaku." (HR. Muslim)

Nabi SAW pun telah mengajak kita untuk melakukan ziarah kubur. Beliau bersabda:

زُوْرُوْا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ

"Lakukanlah ziarah kubur, karena ia mengingatkan kepada kematian." (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam riwayat lain:

فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ

"Karena ia mengingatkan kepada akhirat."

Makam yang paling utama untuk dikunjungi setelah makam Rasulullah ﷺ. adalah makam para Ahlul Bait, karena berziarah kepada mereka dan bersikap baik kepada mereka adalah bukti sikap baik dan silaturahmi kepada Rasulullah ﷺ. sebagaimana diminta Allah dalam firman-Nya:

ذٰلِكَ الَّذِيْ يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ ۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبٰى ۗ وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ (الشورى : ۲۳) 

"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah, "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (Asy-Syurâ: 23)

Bahkan, berziarahnya seseorang ke makam para Ahlul Bait lebih utama daripada berziarah ke makam para kerabatnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq:

ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِه

"Peliharalah hubungan dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara menjaga hubungan dengan ahli bait nya". (HR. Bukhari)

وَالَّذِي نَفْسِي بيَدِهِ، لَقَرَابَةُ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إلَيَّ أَنْ أَصِلَ مِنْ قَرَابَتِي

“Demi Allah, aku lebih menyukai untuk menyambung kekerabatan dengan keluarga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dari pada kerabatku sendiri” (HR. Bukhari, 3712)

Wallahu subhânahu wa ta'âlâ a'lam.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

KEUTAMAAN BERZIARAH KE MAKAM PARA WALI ALLAH SWT

Al-Imam Al-Quthub Al-Habib Abdulloh bin Alwy Al-Haddad Shohiburrotib :

Beliau sangat mengagumi orang-orang yang menziarahi para Aulia (para wali) dan beliau tidak senang kepada orang yang tidak senang berziarah, bahkan beliau menilai orang tersebut sebagai orang yang malas dan tidak memiliki perhatian kepada agamanya.

Al-Imam Al-Quthub Asyeikh Al-Habib Ali bin Abi Bakar Assakron :

Beliau selalu berziarah ke makam para wali bahkan dalam sehari beliau mengulangnya hingga 4 kali. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Bahwa Al-Imam Al-Quthub Asyeikh Al-Habib Ali bin Abi Bakar Assakron pernah pulang dari ziarah tetapi beliau kembali lagi ke tempat ziarah sebelum tiba ke rumahnya dan ia berkata "aku akan kembali karna aku telah niat ziarah kembali".

Al-Ustadzul Imam Al-'Allamah Al-Qutub As-Sayyid Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih. Malang, Jawa Timur. Berkata :

"Kalau Kau Duduk Di Depan Wali (Di Maqom Wali), Kalau Kau Ahli Dosa Mungkin Tidak Mendapatkan Hujan Rahmat, Tetapi Mendapatkan Percikan Rahmat, Satu Percikan Rahmat Dari Alloh Yang Anda Dapat Di Maqom Wali, Kalau Anda Tidak Sholat, Anda Akan Dirubah Menjadi Ahlus Sholat, Yang Kalau Romadhon Belum Berpuasa, Akan Dijadikan Ahlus Shiyam, Yang Hatinya Kaku Tidak Cinta Kepada Ulama, Akan Dilunakkan Untuk Mencintai Ahlulloh (Ulama)."

Al-Ustadzul Imam Al-'Allamah Al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. Berkata :

"Selain Sholawat 'Alan Nabi ﷺ, Amalan Yang Tidak Akan Ditolak Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Adalah Berkhidmah Kepada Guru Yang "ARIF Billah" (Berkhidmah Kepada Wali-Wali) Itu Sama Dengan Sholawat, Tidak Akan Ditolak Oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Karena Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Mencintai Wali-Wali Itu."

Al-Ustadzul Imam Al-'Allamah Al-Habib Addurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih. Berkata :

"Meski Kita Hidup Di Zaman Yang Penuh Ma'siat, Zaman Yang Dari Pagi Ke Pagi Isinya Maksiat. Saya Pesan Jangan Tinggalkan Ziarah Ke Maqom-Maqom Para Wali, Jangan Tinggalkan Fatihah Kepada Para Wali, Karena Itu Yang Bisa Kita Harapkan Di Akhir Zaman."

"Siapa-Siapa Yang Pernah Membaca Surah Al-Fatihah 1x Kepada Seorang Wali, Maka Nanti Di Hari Kiamat Dia Termasuk Kelompok Syafa'at Oleh Wali Tersebut."

"Penting Membangkitkan (محبّة الاولياء) Kecintaan Kepada Para Wali, Sebaik-Baiknya Bekal Yang Dibawa Seorang Mu'min Di Akhir Zaman Adalah (حب اولياء الله) Cinta Kepada Wali-Walinya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Karena Tidak Ada Amalan Yang Lebih Agung Dari Mencintai Wali-Walinya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala."

"Marahnya Seorang Waliyulloh Ditunggangi Para Malaikat, Oleh Karenanya Jadikan Pula Hatimu Hati Yang Mencintai Para Wali."

Al-Ustadzah Syariefah Fachriyah binti Novel Salim Jindan, Berpesan :

"Duduklah Diantara Tempat Wali. Walaupun Duduknya Sebentar Seperti Memecahkan Telur."

Sahabat Bertanya : 
"Ya Rasululloh ﷺ, Mana Yang Lebih Afdhol Saya Duduk Di Hadapan Wali Yang Masih Hidup Atau Yang Sudah Meninggal?..."

Nabi Muhammad ﷺ Menjawab : 
"Di Hadapan Yang Masih Hidup Atau Yang Sudah Meninggal, Tetapi Di Hadapan Yang Sudah Meninggal Lebih Afdhol Lagi, Karena Keberkahan Yang Diberi Lebih Besar Dari Pada Yang Masih Hidup, Dikarenakan Mereka Sudah Bersama Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, Lebih Luas Lagi Memberi Madad."

Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali Bin Yahya, Pekalongan. Berkata :

"Para wali Allah tetap hidup di alam kuburnya (barzakh) seperti kehidupan mereka di dunia. Jika ada para peziarah berdiri mengucapkan salam dan do'a-do'a, maka si wali yang Diziarahi Juga Ikut Berdiri, menjawab salam dan mengamini do'a-do'anya, jika para penziarah membaca yasin, tahlil dan sebagainya, maka si wali ikut membacanya. Jika para penziarah tawasul, maka beliau ikut mendoakan. Diantara wali ada yang ahli darok (menolong) sering keluar dari kuburnya ke alam dunia ini untuk menolong para pecintanya."

Dalil tentang hal ini di antaranya adalah ayat yang menjelaskan bahwa para syuhada’ (orang mati syahid) tetap hidup di alam kuburnya. Allah SWT Berfirman:

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ

“Jangan kalian katakan bagi orang yang dibunuh di jalan Allah, (mereka) itu orang-orang mati ! Namun, mereka adalah orang-orang yang hidup, tetapi kalian tidak menyadarinya.” (Q.S. Al-Baqarah: 154)

Jika para syuhada’ saja mendapat karunia tetap hidup di alam kuburnya, maka para ulama’ dan wali pasti mendapat karunia lebih besar, mengingat derajat mereka lebih tinggi.

Di Indonesia jumlah makam wali sangat banyak dengan berbagai tingkatannya, nomor kedua setelah Hadramaut, Yaman. Banyak kitab yg menulis biografi para wali di Timur Tengah, seperti kitab Jami’ Karomatil Auliya’, Thobaqotul Auliya’, dan yang lainnya.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

PEMBERITAHUAN
TEMPAT AREA PARKIR

Bagi Para Penziarah Yang Datang Menggunakan Kendaraan Motor Bersama Rombongan Jama'ahnya, Silahkan Lewat Jalan Pangkalan SMA 57 Masuk Dalam Gang Utama Dan Parkir Di Tanah Lapang Keluarga Besar Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi, Tempatnya Dekat Sebelum Menuju Pemakaman.

Dan Jika Datang Menggunakan Kendaraan Mobil Bisa Izin Parkir Di Area Parkir Masjid Raya Taman Cahaya Pinggir Jalan Raya Depan Gang Lekipali, Atau Izin Parkir Di Area Parkir Masjid Riyaduttaqwa Gang Asem, Atau Izin Parkir Di Dalam Tanah Lapang Depan Rumah Bang Jaya Forkabi, Atau Izin Parkir Di Halaman Yayasan Pondok Pesantren At-Taufiq Pimpinan Drs. KH. Mahmud Ma'ruf Al-Batawi, Di Jalan Pangkalan SMA 57.

TEMPAT WUDHU DAN TOILET

Bahwasannya Di Dalam Area Pemakaman Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Tidak Ada/ Belum Dibangun Tempat Wudhu Dan Toilet Untuk Para Penziarah, Namun Hanya Ada Tempat Wudhu Sementara Di Luar Depan Pintu Makam Pojokan Depan Pos Kecil, Bagi Para Penziarah Yang Ingin Berwudhu Bisa Di Tempat Wudhu Tersebut. Atau Berwudhulah Di Rumah Sebelum Berangkat, Dan Bagi Yang Ingin Buang Air Kecil Silahkan Bisa Di Musholla/ Masjid Terdekat Dari Pemakaman, Atau Di Salah Satu Rumah Pengurus Makam Keluarga Besar Kong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi Dekat Dari Pemakaman.

Maka Dari Itu Kami Ingin Mengajak Bapak/Ibu/Saudara/i Semua Para Pecinta Rasulullahﷺ, Para Pecinta Dzurriyyah Rasulullahﷺ, Para Pecinta Waliyullahﷻ, Agar Bisa Ikut Memberikan Bantuannya Untuk Renovasi Pembangunan :

1. Pagar Tembok 
2. Jalan Setapak Konblok
3. Pintu Gerbang Gapura
4. Tempat Wudhu dan Toilet
5. Plang Nama Pinggir Jln Raya
6. Pendopo Mini Tempt Istirahat 

Donasi Transfer
Ke Nomor Rekening :
Bank BCA : 2880309458
Atas Nama : Abdul Fatah
(Ustadz. Abdul Fatah, S.Sos.I)

Informasi Dan Konfirmasi Transferan Silahkan Hubungi Ke Nomor Telpn Dan WA: 0812-1825-6172

Semoga Allah SWT Membalas Para Dermawan Yang Ikut Memberikan Bantuan Untuk Renovasi Pembangunan Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadrie Tersebut, Dengan Balasan Pahala Dan Rezeki Yang Berlipat Ganda. Amiyn Ya Robbal 'Alamiyn

TERBUKA 24 JAM PINTU MAKAM

Alhamdulillah Pintu Gerbang Makam Tidak Digembok 24 Jam, Dan Waktu Tidak Dibatasi,  Agar Para Penziarah Bisa Datang Bebas Kapan Saja Dan Tanpa Harus Izin Terlebih Dahulu Berziarah Ke Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, Silakan Datang Berziarah Sendiri Ataupun Bersama Rombongan Jama'ahnya Langsung Saja Menuju Makam.
___________________________________

Mari Kita Sampaikan Dan Bacakan Sejarah dan Karomah Serta Peristiwa-Peristiwa Luar Biasa Menakjubkan Perihal Makam Keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri Di Kedoya Tersebut, Kepada Semua Para Pecinta Ahlul Bait/ Dzurriyyah Nabi Muhammad ﷺ Dan Para Pecinta Auliya Alloh (Para Habaib, Alim Ulama, Para Pengurus Dan Jama'ah Masjid/ Musholla/ Majelis Ta'lim ) Dan Kepada Yang Lainnya. Semoga Kita Semua Mendapatkan Rahmat Dan Keberkahannya. Amin Ya Robbal 'Alamiyn

Wallohu A'lam Bisshowaf

#wisatareligi
#karomahwali
#makamkeramat
#keramatkedoya
#ziarahwaliyullah
#habibhasanalqadri
#MakamKeramatAlHabibHasanbinAhmadAlQadriKedoyaUtaraKebonJerukJakartaBarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar