MUTIARA ILMU

Minggu, 15 Mei 2022

SHOLAWAT MANSUB

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh 



Salah satu amal yang tidak mungkin ditolak oleh ALLAH swt. adalah sholawat, dan salah satu sholawat banyak sekali keutamaan, adalah Sholawat Mansub, yang disusun oleh Habib Sholeh al-Hamid Tanggul.

Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid, Tanggul, Jember, Jawa Timur, menyusun sholawat yang diberi nama Mansub, sebab di dalamnya terdapat redaksi “Mansub“.

Habib Sholeh al-Hamid Tanggul, dikenal sebagai seorang ulama yang memiliki kharismatik luar biasa, serta menyandang wali Qutub.

Beliau mengabiskan umur hanya semata-mata untuk berdakwh, dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Tanggul.

  Sholawat Mansub – Habib Sholeh Tanggul

أَاللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ صَلاَةً تَغْفِرُ بِهَا الذُّنُوْبَ ۞ وَتُصْلِحُ بِهَا الْقُلُوْبَ ۞ وَتَنْطَلِقُ بِهَا الْعُصُوْبُ ۞ وَتَلِيْنُ بِهَا الصُّعُوْبُ ۞ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ إِلَيْهِ مَنْسُوْبٌ

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad.
 Shplatan taghfiru bihadzunub, 
wa tuslihu bihal qulub, 
wa tantholiqu bihal usub 
wa talinu bihasshu’ub 
wa ala alihi wa sohbihi 
wa man ilaihi mansub.

YA ALLAH, limpahkanlah Rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya engkau ampuni kami, Engkau perbaiki hati kami menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya beserta orang-orang dimansubkan (dinisbatkan) kepada beliau.”

Sholawat Mansub memiliki keutamaan yaitu setiap urusan lancar hingga mendapat kebahagiaan dunia akhirat.

Adapun Tata cara membaca sholawat Mansub, 

pertama membaca surat Al-Fatihah yang ditujukan kepada Rasulullah dan kepada Habib Sholeh Tanggul.

Kemudian mulailah membaca sholawat mansub dengan penuh khusyuk.

Perlu diketahui, syarat mengamalkan sholawat ini adalah dengan membaca dengan jumlah ganjil, yaitu sebanyak 11 atau 21 kali secara rutin.

Sebaiknya membaca sholawat mansub juga dibaca sebanyak 41 atau 101 kali,

 Dengan harapan mudah-mudahan urusan Anda mendesak untuk segera mendapat solusi atau pertolongan ALLAH.

Sementara keutamaan lainnya adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat, dilembutkan hatinya, diberkahi anak keturunanya, diberikan rezeki yang tak disangka, diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah, dan dimasukan ke dalam golongan orang-orang yang sholeh (para wali ALLAH).

Waktu terbaik mengamalkan sholawat Mansub adalah setelah mengerjakan sholawat fardhu lima waktu.

Aamiin Ya Robbal Alamiin 
Qobiltu Ijazah ❤
Alfatihah Khususon AlHabib Sholeh bin Muhsin AlHamid Tanggul Jember

Al-Quran yang Mulai Diangkat oleh Allah



Syaikhina Maimoen Zubair dalam pengajian kitab Syajarotul Maarif, Ramadhan 1437 H dan pada halaqah yang lain sering kali dawuh (berkata) :

"Biyen kapan ono wong apal Qur'an mesti dadi wong ngalim" (Zaman dahulu jika ada orang hafal Al-Qur'an, pasti menjadi orang Alim ).

Beliau memberikan sebuah fakta bahwa dulu setiap Ulama' sebelum menekuni sebuah bidang khusus seperti Ahli Fiqh, Ahli Ushul Fiqh, Ahli Hadith, Ahli Tafsir dan sebagainya pastilah didahului dengan pondasi hafalan Qur'an.

Bahkan banyak di antara mereka yang hafal Al-Qur'an dari kecil seperti Al-Syafi'i, Al-Nawawi, Al-Ghozali, Al-Bukhori serta Ulama' lainnya.

Dalam pengajian kitab karya Syaikh Izzudin Ibn Abd Al- Salam itu, Syaikhina Maimoen Zubair mencoba memberi perbedaan antara generasi dulu dengan generasi sekarang terkait hafalan Qur'an.

Beliau dawuh (berkata) yang kira-kira jika dibahasa-Indonesia-kan adalah sebagai berikut :

"Pada akhir zaman, Al-qur'an itu nanti akan diangkat oleh Allah dan yang diangkat
terlebih dahulu adalah makna atau artinya. Sehingga tidak ada yang mengetahui dan
memahami makna dari lafadz yang dibacanya. Kemudian pada puncaknya bacaan/lafadz dan naskahnya pun akan diangkat."

Beliau juga menyajikan fakta bahwa zaman
sekarang Qur'an hanya untuk sema'an/
perlombaan/pentas dan lainnya, bukan seperti Ulama' dulu di mana Al-Qur'an dijadikan pondasi kuat dalam menjalani kehidupan .

Seperti dalam dawuh:

ﺭﺿﻴﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺭﺑﺎ ﻭﺑﺎﻹﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ ﻭﺑﻤﺤﻤﺪ ﻧﺒﻴﺎ ﻭﺭﺳﻮﻻ
ﻭﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇﻣﺎﻣﺎ ﻭﺩﻟﻴﻼ

Dari sini sebenarnya beliau berpesan kepada penghafal Qur'an untuk tetap mendalami fan Ilmu Agama seperti Fiqh, Tafsir, Hadits, Qiroah Sab'ah dan lain sebagainya .

Semoga kita bisa meneladani Ulama' kita dan tetap husnudzon dalam semua dawuh-dawuh beliau.