MUTIARA ILMU

Rabu, 18 Agustus 2021

🌻KISAH ABUL FADHL ABBAS DALAM PERISTIWA KARBALA🌻


 
πŸ•Έ
Assalamu'alaikum wr wb..
Dalam sejarah Tragedi Karbala, sosok yg sangat menonjol dalam barisan pasukan Imam Husain Ra adalah Abu Fadhl Abbas, yg merupakan adik dr Imam Husain Ra lain ibu.

Abul Fadhl Abbas adalah pemuda Bani Hasyim yg paling unggul. Dialah pemegang panji2 pasukan Imam Husain Ra, Dialah lambang kesetiaan dan namanya akan senantiasa dikenang, dihargai dan dihormati untuk selamanya. Ibu Abbas adalah Ummul Banin, berasal dari suku yg terkenal kegigihan dan keberaniannya.

Ummul Banin menikah dengan Imam Ali Ra, dan dikarunia empat orang putra. Putra pertamanya adalah Abbas. Pada hari Asyura, putra2 Ummul Banin mempertaruhkan hidup mereka dengan cara terhormat dan mulia sehingga sampai detik hari ini pun darah mereka yang tertumpah di padang Karbala memunculkan generasi2 pejuang islam. Nama mereka terukir indah di sepanjang sejarah Islam.

Abbas dalam bahasa arab berarti singa. Dialah singa yg membuat siapa pun terpesona. Sesuai dengan namanya, segala perilaku Abbas mengagumkan. Roman muka Abbas sangat rupawan. Tubuhnya tinggi semampai. Abbas juga memiliki kekuatan yg tak tertandingi dan spiritualitas yang tinggi. Dibandingkan pemuda Bani Hasyim lainnya, Abbas paling menonjol dan unggul. Dia tak tertandingi kecuali oleh Imam Husain Ra, sang kakak.

Imam Ja’far Ash-Shadiq  berkata, "Pamanku, Abbas, adalah lelaki yg berhati bersih dan memiliki keimanan kuat. Dia berjihad di jalan Allah bersama Abu Abdillah (Imam Husain Ra) dan melewati ujian Ilahi dengan keberhasilan yang utuh."

Imam Ali Zainal Abidin berkata, "Semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada pamanku, Abbas, yg telah mengorbankan hidupnya demi saudaranya dengan kedua tangannya yg tertebas. Allah yang Maha Kuasa menganugerahkan kepadanya sepasang sayap yg memudahkannya terbang menuju surga bersama para malaikat sebagaimana Allah telah menganugerahkan hal yg sama kepada Ja’far bin Abi Thalib."

Abbas mendapatkan kehormatan karena dididik, dirawat dan dilatih oleh tiga orang Imam suci, yaitu ayahnya yang mulia, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib , kedua saudaranya yang mulia, Imam Hasan as dan Imam Husain, Rona wajah Abbas bercahaya bak bulan purnama dan keelokannya tiada tara. Karena segala kebaikan dan keelokan yang dimilikinya itulah Abbas diberi gelar Rembulan Hasyimi.

Ada 3 peristiwa yg sangat mengharukan mengenai Abul Fadhl Abbas...

#Peristiwa_mengharukan_yg_pertama adalah pada saat usia Abu Fadhl Abbas masih kanak2 (usia Imam Husain as dengan adiknya Abu Fadhl Abbas berjarak 22 tahun).

Abu Fadhl Abbas kecil sedang membawa air minum dalam satu wadah air yg ukurannya agak besar bagi usia anak2, dan air tersebut tumpah menimpa bajunya.

Imam Ali Ra, yg menyaksikan ini, lalu berkata kepada Abbas, "Anakku Abbas, air minum yg engkau bawa itu untuk siapa?"

Abbas menjawab, "Air minum ini akan aku serahkan kepada Maulaku Husain ayah, mungkin dia haus."

Mendengar jawaban Abbas kecil ini, Imam Ali Ra terharu sedih dan berkata, "Anakku Abbas kelak engkau juga akan membawakan air minum untuk Husain yg sedang menderita kehausan yg sangat mencekik leher di Karbala."

#Peristiwa_mengharukan_yg_kedua, pada suatu waktu sedang berkumpul keluarga besar Imam Ali as dan kemudian tiba2 Imam Ali Ra berkata, "Semua yg bukan keturunan Fatimah Ra harap keluar!"

Lalu semua keluar, namun ada pemandangan yang mengharukan hati..

Abul Fadhl Abbas juga berdiri untuk keluar dan Imam Ali Ra pun berteriak, "Anakku Abbas, mau kemana?"

Abbas berkata, "Aku bukan anak bunda Fatimah ayah."

Imam Ali as pun berkata, "Anakku Abbas, engkau adalah penghibur Zahra ."

Abul Fadhl Abbas membuktikan kesetiaannya dan kewilayahannya kepada Imam Husain as, hingga beliau menjemput kesyahidan berada dipangkuan Maulanya sekaligus kakaknya Imam Husain , dan makam beliau di Karbala berdampingan dengan kakaknya Imam Husain .

#Peristiwa_memilukan_yg_ke_3 adalah bahwa Abu Fadhl Abbas, adik Imam Hasan as dan Imam Husain as lain ibu dr kecilnya selalu memanggil kedua Imam Ahlulbait  itu dengan panggilan Maula (Pemimpin), namun pada akhir hayat menjelang kesyahidan beliau, Abu Fadhl Abbas memanggil Imam Husain  dengan panggilan Kakak atas permintaan terakhir dr Imam Husain.

Di hari Asyura, Imam Husain  memeluk Abu Fadhl Abbas bin Ali bin Abi Thalib yang telah terbaring. 

Pemandangan yang menyedihkan. Tangannya sudah terpisah. Panah menusuk mata kanannya dan darah menghalangi pandangan mata kirinya. 

Abbas merasakan kehadiran Imam Husain melalui suara langkahnya dan berkata; 

"Maulaku, mengapa engkau ambil resiko untuk datang ke sini? Kembalilah ke tenda dan temui Sukainah."

Imam Husain  berkata, "Saudaraku, seluruh hidupmu kau persembahkan untukku dan anak-anakku. Adakah sesuatu yang bisa aku lakukan di akhir hidupmu?"

Abbas menjawab, "Maulaku, aku punya beberapa keinginan. Ketika aku lahir, yang pertama aku lihat adalah wajahmu dan sudah menjadi keinginanku ketika aku wafat pandanganku juga tertuju padamu. Mataku yang satu ditembus oleh panah, dan yang satunya dipenuhi darah. Jika engkau berkenan untuk membersihkan mataku agar aku dapat melihatmu dan terpenuhilah keinginanku.

Keinginanku yang kedua, janganlah bawa tubuhku ini ke kemah. Aku telah berjanji membawa air kepada Sukainah dan karena aku gagal memenuhi keinginannya, aku tidak sanggup memandang wajahnya walaupun aku sudah wafat. Lagipula aku tahu, serangan yang engkau terima sejak pagi hari telah melelahkanmu dan membawa tubuhku ke kemah akan lebih melelahkan bagimu.

Keinginanku yang ketiga, jangan sampai Sukainah datang ke sini dan melihat kondisiku. Aku mengetahui cinta dan kasih sayang yang dia berikan untukku. Pemandangan tubuhku di sini akan membunuhnya."

Imam pun membersihkan darah, Abbas memperbaiki pandangannya pada Imam. Imam Husain  memeluk Abbas dan mencium keningnya.

Imam Husain berkata, "Abbasku, aku pun juga memiliki satu permintaan darimu. Sejak kecil engkau selalu memanggilku ‘Maula’ (Pemimpin). Untuk terakhir ini, panggillah aku ‘kakak’ dengan suara beratmu."

Abbas, dengan suara terbata-bata kemudian berkata, "Kakakku… Kakakku…"


πŸ¦„ KISAH DZULJANAH KUDA KESAYANGAN AL-HUSEIN, PERINGATAN HARI 10 MUHARRAMπŸ¦„



πŸ•Έ
Assalamu'alaikum wr wb.. 
Dzuljannah adalah nama kuda Imam Husain  yang diberikan Rasulullah saw untuk menemani Al Husain di Karbala 

πŸ’Œ Diriwayatkan :

Ketika Husain masih kecil, ia pernah pergi ke kandang Dzuljannah dan memperhatikannya. Dzuljannah adalah kuda stallion putih yang gagah dan kuat, yang dimiliki oleh seorang Arab, bernama Haris. Nama asli Dzuljannah adalah Murtajiz dan Maimun, dinamakan Dzuljannah karena suara ringkikannya merdu, nyaring dan melengking, sehingga membedakannya dari kuda yang lain.

Melihat cucunya memperhatikan dengan seksama kuda itu dan seakan sedang terjadi percakapan yang misterius, Nabi saw kemudian bertanya: 

"Husain-ku sayang, inginkah kamu menaiki kuda itu?"

Husein Menjawab : 

"Ya Kakek, aku mau."

Nabi saw lantas meminta agar kuda itu diberi pelana. Ketika Husain mendekat, tiba-tiba kuda itu merunduk seakan duduk diatas tanah agar memudahkan anak itu menungganginya. Nabi saw kemudian membeli kuda itu dari Haris untuk cucunya.

Para sahabat yang hadir melihat kejadian tersebut merasa senang melihat cucu Nabi saw menunggangi kuda itu, dan kuda itupun sangat memperhatikan penunggangnya. 

Ketika Nabi saw melihat kejadian ini, air mata beliau pun mulai mengalir di pipinya. Seketika pertemuan berubah menjadi kesedihan dan para sahabat mulai mencucurkan air mata.

Salah satu dari mereka bertanya kepada Nabi SAW : 

"Hari ini adalah suasana gembira melihat cucumu berada diatas punggung kuda, tapi mengapa engkau menangis?"

Nabi saw menjawab: 

"Kalian tidak akan membayangkan apa yang telah kulihat. Adegan itu sangat jelas di depan mataku, karena Murtajiz yang anggun ini telah memanggul cucu tersayangku di punggungnya dengan hati-hati dengan menekuk keempat kakinya. 

Kelak, akan datang saatnya ketika cucuku tidak akan mampu menjaga dirinya di atas pelana karena kondisinya yang terluka parah dan kuda yang sangat anggun ini, Murtajiz, akan menurunkan cucuku di atas pasir gurun yang membakar padang Karbala dengan perhatian yang sama, menekuk keempat kakinya dan duduk di tanah, seperti yang baru dilakukannya."

Mendengar kisah sedih ini, pecahlah tangisan para sahabat.

πŸ’Œ Saat peristiwa Karbala...

Pada hari ini Iman Husein cucu kesayangan Nabi dan keluarganya sekitar 70 orang di cincang rame rame oleh sekitar 300 orang utusan  Yazid bin Muawiyah.

Seluruh keluarga Cucu kesayangan Nabi di tumpas KELOR termasuk perempuan anak anak bahkan bayi.
Tinggalah Sang Iman Husein  sendiri. Iman Husein yang sangat disayang Nabi menjadi bulan bulanan ratusan tentara 

 Betapa kejinya mereka, betapa biadabnya mereka. Demi kekuasaan dunia buta mata dan  hatinya sampai bangga berbuat begitu sadis terhadap cucu kesayangan Nabi.
Iman Husein dicincang bak binatan buruan. Kepalanya langsung dipenggal dan sangat dihinakan dengan bangganya.
Mayat mayat keluarga Iman Husein yang sudah tak berbentuk berserakan ditinggal begitu saja. Hanya Kepala Cucu kesayangan Nabi yang dicincang 

Kuda(kuda Arab berwarna putih berambut pirang) yang di tunggangi IMAM HUSEIN BIN ALI THALIB adalah bernama DZULJANAH , merupakan kuda ROSULLULAH SAW yang di berikan kepada HUSEIN ketika masih kecil .

Ketika IMAM HUSEIN tersungkur dan jatuh pada pertempuran karbala(680 M).
DZULJANAH jalan mengitarinya , melindungi junjungannya dari serangan musuh yang datang.ia mengusap kepala IMAM HUSEIN yang bersimbah darah dengan kepalanya.puluhan orang merangsek mendekati DZULJANAH .tapi ia dengan tegas mengibaskan kaki dan ekornya , bergeliat begitu perkasa ,sehingga beberapa orang dan kuda kuda lainnya jatuh binasa ,merasa aman DZULJANAH kembali kepada IMAM HUSEIN mengusap dan menghirup darah yang mengalir dari kepala IMAM HUSEIN ,ketika melihat IMAM sudah tidak bernyawa ,lalu ia melengking dengan keras ,jeritan , teriakan , kesedihan atas perpisahan nya.kemudian dengan cepat ia lari ke tenda perempuan dan anak-anak ,setelah itu DZULJANAH tidak pernah terlihat lagi 😭😭😭😭

Semoga Allah SWT merahmati cucu Baginda Rasulullah Saw.....IMAM HASAN DAN HUSEIN ... Dan Semoga kelak kita mendapatkan syafaat Rosulullah SAW.. 
Aamiin πŸ˜“πŸ˜“

Kisah berikutnya di.. 
https://www.facebook.com/groups/674568932989207/?ref=share