MUTIARA ILMU

Sabtu, 10 Juli 2021

KENIKMATAN YANG DIDAMBAKAN PARA NABI.



*Fadhoil serta keutamaan umat Rasulullah saw.

Oleh| Sibt Umar

Menjadi umat atau pengikut dari Nabi Muhammad saw. merupakan suatu kebanggaan dan keberuntungan bagi kita, yang wajib halnya untuk kita syukuri.

Sebuah keberuntungan serta keuntungan yang diidam-idamkan oleh khalayak umat-bahkan utusan (Nabi) Allah swt. yang lain.

Seorang Nabi yang Allah swt. muliakan dengan kemampuan berdialog denganNya, Yah....Kalimullah: "Nabi Musa as." pun mengidamkan nikmat tuk menjadi pengikut Nabi Muhammad saw.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Baihaqi dan Abu Nua'im, yang berbunyi:

Setelah Allah swt. menyebutkan keutamaan tentang umat (Nabi Muhammad) di hadapan Nabi Musa, lantas ia pun memohon kepada Allah seraya berkata, "Wahai, Rabb jadikanlah aku sebagai Nabi dari umat tersebut." 

Allah swt. pun menjawab, "Sungguh telah aku utus Nabi dari umat tersebut bersamanya."

Nabi Musa berkata, "Kalau begitu, jadikan aku sebagai umat Nabi tersebut."

Allah swt. menjawab, "Tak bisa! karena kau hidup sebelum zamannya sedang ia datang setelahmu."

Maha tahu Allah swt. akan perasaan Nabinya Musa. Dan tak ingin memupuskan harapannya, seraya berkata, "Sungguh aku akan temukan kau (wahai Musa) dengannya (Rasulullah saw.) kelak di SurgaKu." (Dalail An-Nubuwah, karya: Al-Imam Baihaqi).

Tak hanya itu, Abul Al-Basyar: Bapak dari seluruh manusia, Nabi Adam as. pun mengharap tuk menjadi umat dari Rasulullah saw. 

Serta menyebutkan 4 perbedaan yang Allah swt. berikan kepada umat Rasulullah saw. , yang tak Allah swt. berikan kepadanya, dalam harapnya:

"Sungguh Allah swt. telah beri umat Rasulullah saw. 4 hal, yang tak Allah swt. berikan padaku:

1. Allah swt. hanyalah mau menerima taubatku ketika aku bertaubat di Mekkah. Sedang umat Rasulullah saw. taubatnya diterima oleh Allah swt. di manapun tempat mereka bertaubat.

2. Ketika sebelum memakan buah Khuldi, aku berpakaian dan Allah swt. jadikan aku telanjang setelah memakannya. Sedang umat Rasulullah saw. bermaksiat kepadaNya secara telanjang, tapi Allah swt. tutupi mereka dengan pakaian ampunanNya.

3. Ketika aku telah melakukan kesalahan, Allah swt. pun memisahkan antara aku dan istriku, sedang umat Rasulullah saw. (ketika melakukan kesalahan) mereka tak dipisah dengan pasangannya.

4. Ketika aku melakukan kesalahan di Surga, Allah swt. pun mengeluarkan aku darinya, sedang umat Rasulullah saw. telah bermaksiat di luar Surga, tapi nantinya Allah swt. akan memasukkan mereka ke dalam surga dengan sebab taubatnya mereka.

(Dikutip dari kitab Tanbih Al-Ghofiliin, hal: 360, cet: Dar Al-Fajr).

Maka, sebuah karunia yang sangatlah besar bagi kita selaku umat Rasulullah saw. yang Allah swt. karuniakan kepada kita, tanpa harus memintanya.

Sebuah karunia yang didambakan seluruh khalayak umat sebelum kita, bahkan Nabi-nabi sebelumnya pun meminta akan hal tersebut, akan tetapi Allah swt. tak memberikan kepada mereka. Dan memberikan nikmat tersebut kepada kita, tanpa perlu kata pinta dan mohon atasnya.

Setelah tahu akan besarnya karunia ini, maka selayaknya seorang mukmin berbangga atasnya seraya memperbanyak sholawat kepada Rasulullah saw. sebagai bukti cinta kepadanya.

Allhamdulillah al-ladzi ja'alana min ummati sayidina Muhammad.

Allahumma sholli A'la sayidina wa habibina Muhammad wa A'la alihi wa sohbihi ajma'in.

Wallahu A'lam bis Showab.

Referensi
1. Al-Minah Al-Makkiyah, karya: Al-Imam Ibn Hajar Al-Haitamiy.
2. Tanbih Al-Ghofilin, karya: Al-Imam Nashr bin Muhammad As-Samarqondy.

Kamis, 08 Juli 2021

HIKMAH DIBALIK SAKIT

๐Ÿ‚` ๐Ÿ‚`

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bรขhiliy, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :  

ุฅِุฐَุง ู…َุฑِุถَ ุงู„ْุนَุจْุฏُ ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُ ุฃَูˆْุญَู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِู„َู‰ ู…َู„َูƒِู‡ِ ุฃَู†ِ ุงูƒْุชُุจْ ู„ِุนَุจْุฏِูŠ ุฃَุฌْุฑَ ู…َุง ูƒَุงู†َ ูŠَุนْู…َู„ُ ูِูŠ ุงู„ุตِّุญَّุฉِ ูˆَุงู„ุฑَّุฎَุงุกِ ุฅِุฐْ ุดَุบَู„ْุชُู‡ُ، ูَูŠَูƒْุชُุจُ ู„َู‡ُ 

Artinya: “Jika ada hamba beriman yang sakit, Allah memberikan wahyu kepada malaikat-Nya ‘tulislah untuk hambaku pahala sebagaimana pahala atas amal yang ia kerjakan saat sehat sejahtera ketika aku membuat dia sibuk.’ Lalu malaikat kemudian mencatatnya.” (At-Targhรฎb fรฎ Fadlรขilil A’mรขl: 397). 

• Sakit Itu "DZIKRULLAH" Orang Yang Sedang Sakit Akan Lebih Sering Menyebut Asma Allah Dibandingkan Ketika SehatNya ... 

• Sakit Itu "MUHASABAH" Akan Punya Lebih Banyak Waktu Untuk Merenungi Diri, Apa & Berapa Yang Sedah Ia Perbuat .... 

• Sakit Itu "JIHAD" Tak Boleh Hanya Pasrah Akan Tetapi Diwajibkan Terus Usaha & Ikhtiar Untuk Mencapai Kesembuhan .... 

• Sakit Itu "ILMU" Bukankah Ketika Sakit, Kita Akan Memeriksa, Berkonsultasi & Pada AkhirNya Merawat Diri Untuk BerikutNya Ada Ilmu Untuk Tidak Mudah Kena Sakit ... 

• Sakit Itu "NASIHAT" Mengingatkan Yang Sehat Untuk Jaga Diri. Yang Sehat Menghibur Yang Sakit Agar Mau Bersabar. Allah Cinta Dan Sayang KeduaNya ...

 • Sakit Itu "PENGGUGUR DOSA" sesungguhNya Dia Sedang Dicintai Sang Pencipta Sekaligus Sedang Diberi Ujian, Tentu Kalau Diterima Dengan Sabar & Tawaqal Akan Merontokan Dosa² ....

 • Sakit Itu "MUSTAJAB DO'A" SesungguhNya Doa Orang Yang Sedang Sakit Mustajab, Maka Saat Kita Menengok Yang Sakit Disamping Kita Mendoakan Maka Mintalah DoaNya Imam Suyuthi Selalu Keliling Kota Mencari Orang Sakit Lalu Beliau Minta Didoakan ....

 • Sakit Itu "MENYULITKAN SYAITAN" Diajak Maksiat Tak Mampu & Tak Mau. Dosa Yang Lalu Disesali & Mohon Ampunan ... 

• Sakit Itu " SEDIKIT TERTAWA DAN BANYAK MENANGIS " Satu Sikap Keinsyafan Yang Disukai Nabi & Para Makhluk Langit ... 

• Sakit Meningkatkan Kualitas " IBADAH " Jangan Jadikan Alasan Sakit Untuk Malas Beribadah Jika Masih Kuat, SeharusNya: Rukuk & Sujud Lebih Khusyuk, Tasbih & Istighfar Lebih Sering, Tafakkur & Do'a Jadi Lebih Lama ... 

• Sakit Itu Memperbaiki " AKHLAK " Kesombongan Terkikis, Sifat Tamak Dipaksa Tunduk, Pribadi Jadi Santun, Lembut & Tawadhu' .... Dan Pada AkhirNya "SAKIT" Membawa Kita Untuk Selalu Ingat Akan "KEMATIAN" .... 

• Allah Bersama Orang Sakit 
 Allah ta’ala memang terbiasa hadir bersama orang-orang yang sepi baik karena dizalimi atau sepi karena sakit. Pada mereka Allah hadir. Demikian Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari dalam kitab Irsyadul Ibad mengutip hadits qudsi yang diriwayatkan Imam Muslim sebegai berikut. 

ุฃุฎุฑุฌ ู…ุณู„ู… ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูŠู‚ูˆู„ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ: ูŠุง ุงุจู† ุขุฏู… ู…ุฑุถุช ูู„ู… ุชุนุฏู†ูŠ. ู‚ุงู„: ูŠุง ุฑุจ ูƒูŠู ุฃุฏุนูˆูƒ ูˆุฃู†ุช ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†. ู‚ุงู„: ุฃู…ุง ุนู„ู…ุช ุฃู† ุนุจุฏูŠ ูู„ุงู†ุง ู…ุฑุถ ูู„ู… ุชุนุฏู†ูŠ. ุฃู…ุง ุนู„ู…ุช ุฃู†ูƒ ู„ูˆ ุนุฏุชู‡ ู„ูˆุฌุฏุชู†ูŠ ุนู†ุฏู‡ ุฃูŠ ู„ูˆุฌุฏุช ุนู†ุฏู‡ ุซูˆุจูŠ ุงู„ุฐูŠ ู„ุง ู†ู‡ุงูŠุฉ ู„ุนุธู…ู‡. 

Pada hari Kiamat Allah menegur seseorang, “Wahai anak Adam. Saat Aku sakit, kenapa kau tidak menjenguk-Ku?” Orang itu menjawab, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku mendoakan-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan sekalian alam?” Allah menjawab, “Tidakkah kau tahu bahwa hamba-Ku si fulan itu sakit. Namun kau tidak menjenguk-Ku. Tahukah kau, kalau kau menjenguknya, kau akan mendapati Aku di sisinya.” Maksudnya, “Kau akan mendapatkan ganjaran-Ku yang tak bertepi saking banyaknya.” HR Muslim.

Semoga Kita & Keluarga Yang Sedang Sakit Saat Ini Allah Angkat & Sembuhkan PenyakitNya, Sehat Seperti Semula Bahkan Lebih Baik Lagi Aamiin ...Ya Allah ๐Ÿคฒ๐Ÿป