MUTIARA ILMU

Rabu, 23 Juni 2021

6 Wasiat dari Wali Abdal



Dalam ilmu tasawuf, Wali Abdal adalah sekelompok orang terpilih yang memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Wali Abdal disebut juga paku bumi, jumlah mereka sangat sedikit sekitar 7 orang saja.

Mereka adalah manusia pengganti yang diberi karunia khusus sepeninggal Para Nabi. Jika salah seorang dari mereka wafat, maka Allah akan menggantikan kedudukannya dengan wali lain yang telah dipilih Allah.

Berikut 6 wasiat Wali Abdal yang dinukil dari Kitab At-Tadzkirul Mustofa Hal 143. 

Mudah-mudahan wasiat ini menjadi ibrah bagi kita semua.

ف وعلمت أنهم أبدال، فقلت لهم : أوصوني بوصية بالغة حتى أخاف الله مثل خوفكم . فقالوا ؛ نوصيك بستة أشياء

Berkata sebagian orang soleh: "Singgah di rumahku beberapa tamu dan aku tahu mereka adalah golongan Wali Abdal, aku katakan kepada mereka, "Berilah aku wasiat sehingga aku takut kepada Allah seperti takutnya kalian kepadanya."

Mereka menjawab: "Kami menasehatimu dengan 6 perkara, yaitu:

١. من أكثر النوم فلا يطمع في رقة قلبه
1. Barangsiapa banyak tidur, maka tidak diharap hatinya lembut.

٢. من أكثر الأكل فلا يطمع في قيام الليل
2. Barangsiapa banyak makan, maka dapat dipastikan tidak akan bangun malam untuk ibadah.

٣. من أكثر صحبة جاهل أو ظالم فلا يطمع في استقامة دينه
3. Barangsiapa banyak/sering berteman dengan orang bodoh atau zolim maka sangat kecil kemungkinannya dia akan istiqomah dalam agamanya.

٤. من كانت الغيبة والكذب عادته فلا يطمع أنه يخرج من الدنيا ومعه الإيمان
4. Barangsiapa menjadikan ghibah dan berbohong sebagai kebiasaannya, maka sangat kecil kemungkinannya dia akan mati dengan membawa iman.

٥. من كثر اختلاطه بالناس فلا يطمع في حلاوة العبادة
5. Barangsiapa banyak bergaul dengan manusia, maka sangat kecil kemungkinannya dia merasakan manisnya ibadah.

٦. من طلب رضا الناس فلا يطمع في رضا الله عز وجل
6. Barangsiapa mencari ridha (pengakuan/disenangi/dihormati) manusia, maka sangat kecil kemungkinannya dia mendapatkan ridha Allah.

🌹 AMALAN AGAR CERDAS, KUAT INGATAN, MUDAH MENGHAFAL 🌹



::: ljazah Sayyidina Qutbil Wujud Al Habib Ali Al Habsyi

Setiap orang diberi kapasitas kecerdasan yang berbeda-beda oleh Allah SWT. Ada yang memiliki daya tangkap lebih cepat, namun ada juga yang sebaliknya dalam memahami ilmu. 

Meskipun bisa diasah dengan belajar, namun tidak sedikit yang berputus asa untuk meningkatkan kecerdasannya.

Selain dengan sekolah atau belajar baik di Pesantren maupun lembaga pendidikan  formal atau non formal lainnya, banyak cara yang bisa dilakukan agar kecerdasan mengalami peningkatan yang tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Ternyata tidak hanya ikhtiar dengan belajar, manusia seharusnya menambah usaha untuk menjadi cerdas dengan berdoa.

Maka, selain dibarengi giat belajar, Sayyidina Qutbil Wujud Al Habib Ali Al Habsyi Shohibul Maulid (Simthudduror) mengajarkan sebagai berikut;

"Meletakkan tangan kanan di atas kepala setiap kali selesai sholat sambil membaca ayat Al A'la

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ, 
الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ , 
وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ , 
وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ , 
فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ , 

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ ,     (Diulang 7X) 

اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ, 
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ , 
فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ, 
سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ, 
وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ,
الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ, 
ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ, 
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ,
وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ, 
بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ , 
وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ, 
اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ, 
صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى, 

 ‏Kemudian di tambah ayat dibawah ini

فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَع َ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ

(FA FAHHAMNAAHAA SULAIMAANA WA KULLAN AATAYNAA HUKMAW WA 'ILMAW WA SAKHKHORNAA MA'A DAAWUUDAL JIBAALA YUSABBIHNA WAT THOIIR) 
(Sebanyak 1x).

Jika di terapkan untuk anak yang belum bisa baca maka orang tuanya yang baca, sambil tangan kanannya diletakkan pada kepala si anak, maka InsyaAllah akan mudah menyerap ilmu, gampang menghafal dan kita atau anak kita menjadi cerdas dengan ijin Allah SWT. 

Jangan lupa sebelum melakukan amalan, tawassul shohibul ijazah. 

Wallahu A'lam. 
Semoga bermanfaat. 
🌹🌹☕