MUTIARA ILMU

Jumat, 28 Mei 2021

TUAN GURU TANPA PONDOK PESANTREN.


__________
Nama beliau adalah Tuan Guru Haji Ahmad, tapi beliau lebih familiar dengan nama "Tuan Guru Tretetet".

Gelar "Tretetet" itu konon disematkan padanya karena beliau gemar tertawa, dan suara tawa beliau serupa itu. Beliau adalah seorang waliyullah, Kekasih Allah, Murobbi Mursyid tanpa murid, Tuan Guru tanpa pesantren.

Tuan Guru Tretetet adalah pejalan kaki, kerap melintasi desa-desa, se-Pulau Lombok. Setiap beliau melewati suatu desa, pekerjaan beliau ada tiga : (1) mendidik masyarakat lewat obrolan santai, (2) menyapa anak-anak kecil dan mendoakan mereka, (3) meminta sedekah pada orang-orang kaya untuk disalurkan pada kaum papa. 

Tuan Guru Tretetet dikenal dengan reputasinya membuat rumah-rumah orang kaya terbakar. Orang kaya medit maksudnya, yakni mereka yang menolak menyerahkan sedekah yang dimintai Tuan Guru Tretetet untuk disalurkan pada kaum papa. Tapi bukan beliau yang membakarnya, rumah mereka terbakar sendiri. Beliau tidak pernah butuh uang, Beliau sudah selesai dengan dunia. Tapi di saku jubahnya seperti selalu ada uang. Bila ada yang datang mengeluhkan hutang, beliau akan merogoh saku dan mengeluarkan uang sejumlah persis yang dibutuhkan orang yang berhutang. Tapi kita tidak bisa mengarang kesusahan didepan beliau, sebab beliau tau. "Kutebaraq siq Neneq (saya diberitahu Allah)", katanya.

Saking dekatnya Tuan Guru Tretetet dengan Allah, ada hadits qudsi yang berlaku untuk beliau : "Barangsiapa yang Ku pilih sebagai kekasih, maka Aku menjadi mata baginya untuk melihat, dan kaki baginya untuk melangkah, dst".

Banyak saksi yang melihat beliau berada di suatu kabupaten dan dalam tempo yang tidak logis berpindah ke kabupaten lain. Bagi beliau, tidak ada yang jauh di bumi Allah, jarak dilipatkan Allah untuknya. Beliau sangat yaqin Allah maha pemurah, takkan membiarkannya kesusahan. Tentu, itu jenis keyaqinan yang bukan cuma di lidah.

Ketika beliau meninggal, banyak beras diantar kerumah beliau. Warga terhenyak karena di tiap butir beras terdapat ukiran asma Allah. Bahkan butir beras hormat pada beliau. Sebab, jangankan makan, apapun yang beliau lakukan nama Allah turut serta. Berdiri, "Allah". Berjalan, "Allah" . Tidak ada yang tidak Allah. Semuanya Allah.

Ada kisah paling legendaris tentang Tuan Guru Tretetet. Tersebutlah seorang buruh tani asal Dasan Geres, Lombok Timur. Ia ingin sekali melihat menemui ka'bah. Majikannya sendiri (asal Pohgading) akan berangkat haji lagi tahun ini. Dengan penghasilan sebagai buruh, mungkin seratus tahun lagi ia bisa pergi haji. Tapi suatu hari, tanpa sengaja ia bertemu Tuan Guru Tretetet di jalan. Tiba-tiba Tuan Guru berseru dan menunjuk mukanya : "Haji kamu, haji. Allah". Si buruh ternganga. Tapi Tuan Guru bahkan memintanya roah (selamatan). Dalam keadaan ragu luar biasa, ia memberitahu istri dan timbullah kepanikan. Bagaimana mau roah (selamatan), kalau untuk makan besok siang saja tidak ada ?? Tapi mereka memutuskan untuk tetap mengundang keluarga dan tetangga, sambil menahan malu. Esok paginya, Tuan Guru datang bersama beberapa orang yang membawa sapi, beras, dll. "Gorok sapi ini, gorok. Haji kamu. Allah", kemudian beliau pergi. Si buruh mengundang lebih banyak orang lagi. Berbilang waktu setelah majikannya berangkat ke Mekkah, si buruh masih di desa. Gunjingan sudah menyebar, menertawainya, menyebutnya mulai sakit jiwa karena terobsesi naik haji tapi tidak sadar diri sebagai orang miskin. Tapi saat putus asa hampir menguasai sepenuhnya, Tuan Guru muncul dimuka rumahnya dan memenuhi janji. "Berangkat kamu. Allah". Si buruh tidak lantas gembira karena oleh Tuan Guru ia malah dibawa ke kebun singkong. Si buruh pasrah, terutama ketika Tuan Guru menyuruhnya tidur di gubuk. Si buruh memejamkan mata, patuh dan tidur. Ketika terjaga, entah bagaimana ia sudah berada di Kota Suci Mekkah. Si buruh melongo. Untuk memastikan dirinya tidak bermimpi, si buruh meminta izin Tuan Guru untuk mencari majikannya. Tuan Guru Tretetet menunjukkan tempat majikannya, tapi ia sendiri enggan diketahui. Si buruh diminta untuk menjaga rahasia keberadaan Tuan Guru. Si Buruh menyanggupi.

Ketika disambangi buruhnya yang lapuk, giliran si majikan yang melongo. "Kamu ni ??".
"Inggih Bapak".
"Tetu kamu ni (ini betulan kamu) ??".
"Tetungku Bapak (betul, bapak)".
"Sai kancem (kamu sama siapa) ??".
"Ndeqku kanggo becerite (saya ndak boleh cerita)".

Sebanyak tiga kali si buruh menemui majikannya. Ia sempat pula pamit pada si majikan setelah lunas seluruh proses haji. Si buruh pulang dengan proses yang sama, yakni tidur dan tiba-tiba sudah di kebun singkong saja. Tuan Guru Tretetet berseru riang ketika ia terbangun : "Sekarang namamu Muhammad Soleh, Terima hajimu, Mabrur, Allah".

Lantas, Muhammad Soleh diminta memakai jubah. Seumur-umur tidak pernah ia berjubah. Ketika pulang ke kampung, tetangga menertawainya. Semakin menjadi-jadilah gunjingan itu. Malu betul dia. Sampai akhirnya, ketika si majikan pulang ke Lombok dan mengadakan tasyakuran, si majikan menuturkan pertemuannya dengan si buruh di Mekkah sebanyak tiga kali. "Hebat, sang walin Neneq kancen lalo (hebat, mungkin dia pergi bersama waliyullah)".

Gegerlah orang-orang di kampung itu karena pengakuan si majikan tersebar. Di kemudian hari, si buruh bahkan dianggap sebagai waliyullah dan dipertuan-gurukan dengan nama :  Tuan Guru Haji Muhammad Soleh.
__________
Ada tiga pelajaran penting didalam kisah-kisah Tuan Guru Tretetet. Tidak semua yang bersifat supra-rasional itu berbau jin. Kedekatan spiritual bisa mengakses alam yang lebih tinggi dari alam jin (alam yang kawan-kawan indigo pun tidak bisa mengaksesnya), yakni alam malakut dan jabarut, alam di atas alam nasut.

Tidak semua yang bersifat supra-rasional itu tidak berfaedah. Di zaman susah, banyak sufi yang membantu kaum miskin dengan berbagai karomah. Ilmu digunakan untuk mengayomi, menyelamatkan manusia, sekaligus memperteguh iman. Ada sufi yang menjauhi dunia, ada yang terlibat membangun dunia.

Memang benar bahwa semua ini adalah Allah. Yang baik adalah Allah, pun yang jahat. Begitulah tauhidnya. Semua yang bukan Allah adalah tanda-tanda kebesaran Allah (Ali Imran, 189). Dan tidak mungkin kejahatan mendesain dirinya sendiri sebagai tanda (ayat). Hanya Allah yang mampu mendesain tanda (ayat).

Maka kesimpulannya : semua ini wujud dari kehendak Allah. Tapi bukan berarti kita lantas diam terhadap kerusakan. Allah juga memerintahkan kita memperbaiki kerusakan dan melawan para perusak. Tauhid semestinya tidak membuat manusia melarikan diri dari tuntutan zaman. Ada tanggungjawab untuk memperbaiki semampunya. Karena itulah, tauhid, fiqih, tasawwuf, haruslah bergandengan. Jangan hanya memakai salah satunya, hingga melupakan sisi lainnya. 

Bagi saya, kemungkaran adalah tanda seru : Allah meminta kita membereskannya, namun dengan cara yang anggun, pantas, elegant, dan tanpa menyakiti orang lain. 

Pict : Tuan Guru Haji Ahmad (Tuan Guru Tretetet).
#copasGWA

Muliakanlah Tamu

#MEMULIAKAN_TAMU

Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah SAW karena perilaku suaminya.

Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi kepayahan dan merasa kelelahan.

Namun ia tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasulullah SAW tentang hal itu.

Setelah beberapa waktu ...

Rasulullah SAW pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah SAW.

Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. 

Dia melakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.

Ketika Rasulullah SAW akan pergi dari rumah itu, beliau berkata kepada sang suami :

قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج منه

Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

Maka sang istri melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya dibelakang Rasulullah SAW

Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

فقال لها رسول الله هكذا دائما عندما يخرج الضيوف من بيتكِ يخرج كل البلاء والضرر والدواب من منزلكِ 

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Seperti itulah yang terjadi setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pulalah segala bala, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

Maka inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya.

Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai Allah.

Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau orang dewasa.

Rumah yang di dalamnya turun rahmat dan berbagai keberkahan dari langit.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا أراد الله بقوم خيراً أهدى لهم هدية.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika Allah menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka."

Para sahabat bertanya, "Hadiah apakah itu,  ya Rasulallah ?"

 قال : الضيف ينزل برزقه، ويرتحل بذنوب أهل البيت ".

Rasulullah SAW bersabda, "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

وقال صلى الله عليه وسلم : كل بيت لا يدخل فيه الضيف لا تدخله الملائكة ".

Rasulullah SAW bersabda, "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk kedalamnya."

 وقال صلى الله عليه وسلم : " الضيف دليل الجنة ".

Rasul Saw bersabda, "Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

                 《 Semoga Bermanfaat ...》

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين .

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺