MUTIARA ILMU

Rabu, 18 September 2024

SEJARAH ISLAM PERTAMA KALI MASUK KE INDONESIA, YANG BELUM DIKETAHUI OLEH UMAT ISLAM

*DR Haikal Hasan*

Bagi yang berada di Spanyol dan Inggris. 
Mohon bantuan untuk melihat dokumen pada perpustakaan yang ada di artikel di bawah ini. 

Kembali Bukti bukti sejarah terkuak, *Pemalsuan sejarah bangsa Indonesia oleh Belanda dan para Misionarisnya terbantahkan satu persatu. Islam bangsa Arab dan Nusantara telah menyatu sejak Tahun 600 M*.

*KEMENDIKBUD HARUS SEGERA MELAKUKAN RISET Tentang TEMUAN INI!*

*TERNYATA ISLAM MASUK INDONESIA BUKAN DARI PEDAGANG GUJARAT (VERSI BELANDA).*

*YANG BENAR ISLAM DI PERKENALKAN OLEH RASULULLAH THN 625 M MELALUI UTUSAN 'ALI BIN ABI THALIB DLL.*

*Maa Syaa Allah.. Fakta Sejarah Mencengangkan. Rekam Jejak Dakwah Para Shahabat Nabi di Indonesia*


====================

*FAKTA SEJARAH ISLAM DI INDONESIA YANG TELAH DIBELOKKAN OLEH BELANDA !!*

πŸ•‹πŸ•ŒπŸ•‹πŸ•ŒπŸ•‹πŸ•ŒπŸ•‹πŸ•Œ

*SEJARAH ISLAM PERTAMA KALI MASUK KE INDONESIA, YANG BELUM DIKETAHUI OLEH UMAT ISLAM*

Mau tanya, adakah di antara kita yang pernah membaca buku sejarah bahwa Sahabat Nabi 'Ali bin Abi Talib pernah ke Jepara Indonesia ?

====================
πŸ’Ž *Islam masuk ke Indonesia pada massa kekhalifahan Generasi Terbaik (Khulafaur Rasyidin)* πŸ’Ž

➡ *Islam pertama kali masuk ke Indonesia BUKAN melalui jalur perdagangan dan bukan dalam hal perekonomian.*

➡ *Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman  ο·Ί :*

 *وَΩ…Ψ§َ Ψ£َΨ±ْΨ³َΩ„ْΩ†َΨ§Ωƒَ Ψ₯ِΩ„َّΨ§ Ψ±َΨ­ْΩ…َΨ©ً Ω„ِΩ„ْΨΉَΨ§Ω„َΩ…ِيْΩ†َ* -

🌿 *"Dan Kami tidak mengutus engkau melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam". (Qs. AL-Anbiya:107)*

πŸ‘‰ *'Ali bin Abi Thalib radhiyallohu 'anhu, pernah datang dan berdakwah di Garut, Cirebon, Jawa Barat (Tanah Sunda), Indonesia, tahun 625 M. [1]*

πŸ‘‰ *Ja'far bin Abi Thalib, berdakwah di Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dwipa), Indonesia, sekitar tahun 626 M. [2]*

πŸ‘‰ *Ubay bin Ka'ab, berdakwah di Sumatera Barat, Indonesia, kemudian kembali ke Madinah. Sekitar tahun 626 M. [3]*

πŸ‘‰ *'Abdullah bin Mas'ud, berdakwah di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah sekitar tahun 626 M. [4]*

πŸ‘‰ *'Abdurrahman bin Mu'adz bin Jabal, dan putera-puteranya Mahmud dan Isma'il, berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sekitar tahun 625 M. [5]*

πŸ‘‰ *'Akasyah bin Muhsin Al-Usdi, berdakwah di Palembang, Sumatera Selatan dan sebelum Rasulullah Wafat, ia kembali ke Madinah sekitar tahun 623 M. [6]*

πŸ‘‰ *Salman Al-Farisi, berdakwah Ke Perlak, Aceh Timur dan Kembali Ke Madinah sekitar tahun 626 M. [7]*

*keterangan: ([1] s/d [7] bisa dilihat di bawah, di foot note)*

Seperti yang kita ketahui sebelumnya *_dipelajari di sekolah bahwa Islam datang melalui pedagang Gujarat India_*. Padahal bukan seperti itu.

Ini cara para orientalis, yang *disebarkan oleh orientalis terkemuka Belanda, yang pertama kali bernama J. Pijnapel lalu Snouck Hugronje yang notebene "ingin menutupi sejarah bahwa Indonesia adalah bagian pada kekhilafahan 'Utsman bin 'Affan"*.
*_Oleh karena itu Indonesia patut diperhitungkan_*.

πŸ“ *_Demi mencapai tujuannya itu, ia mempelajari bahasa Arab, mengaku sebagai seorang Muslim, dan bahkan mengawini seorang Muslimah, anak seorang tokoh di zamannya_*

πŸ”Ž *Sebuah artefak ditemukan* bahwa saat itu di Indonesia tepatnya di pulau Jawa yaitu *KALINGGA, Jepara.* 

Pada tahun 640-650 M ada sebuah kerajaan yang ratunya adil bernama RATU SIMA dan anaknya bernama RATU JAYISIMA.

🌟Ketika itu ada seorang dari tanah Arab yang diutus pada masa 'Utsman bin 'Affan dari BANI UMAYYAH. Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama (Muawiyah bin Abu Sofyan) setelah masa Khulafaur Rasyidin.

Lalu singgah di Kalingga-Jepara, kemudian Ratu Sima dan Putrinya masuk Islam dan memerintah dari tahun 646-650 M, dan Islam belum berkembang saat itu, lalu ditandai adanya surat-menyurat atau korespondesi antara Ratu Sima pada masa Bani Umayyah untuk didatangkan Guru-guru untuk berdakwah.

 *Surat-surat mereka sekarang tersimpan di MUSEUM GRANADA, SPANYOL.* Indonesia adalah salah satu *sasaran atau tujuan sahabat-sahabat Nabi untuk berdakwah.*

↪ Setelah masa kekhalifahan 'Utsman Bin 'Affan, lalu Ali bin Abu Thalib & kemudian *digantikan oleh tabi'in 'UMAR BIN 'ABDUL 'AZIZ yang memerintah pada tahun 711 M.*

*SEBARKAN !*

*Analisis dan Kesimpulan Mengenai Syuhroh dan Istifadloh dalam Penisbatan Nasab Klan Ba’alwi*

https://www.walisongobangkit.com/analisis-dan-kesimpulan-mengenai-syuhroh-dan-istifadloh-dalam-penisbatan-nasab-klan-baalwi/



Definisi Syuhroh dan Istifadloh
*Syuhroh:* Merujuk pada tingkat kepopuleran atau kemashuran suatu fakta atau identitas dalam masyarakat. Dalam konteks nasab, syuhroh menunjukkan sejauh mana seseorang atau keluarga dikenal luas sebagai keturunan dari tokoh atau keturunan tertentu.
*Istifadloh:* Mengacu pada penyebaran pengetahuan atau pengakuan mengenai fakta tersebut di seluruh generasi dan komunitas. Ini termasuk pengakuan yang konsisten dan diterima secara umum dari generasi ke generasi dan dari berbagai sumber.
 

*2. Penerapan Syuhroh dan Istifadloh dalam Penentuan Nasab*

Madzhab empat dan prinsip-prinsip fikih menyetujui bahwa penetapan nasab dapat didasarkan pada syuhroh wal istifadloh. Ini melibatkan:

*Kepopuleran Nasab:* Pengetahuan yang meluas mengenai nasab atau keturunan seseorang di masyarakat, baik pada masa lalu maupun saat ini.
*Kesaksian Berkelanjutan:* Kesaksian dari berbagai generasi dan sumber terpercaya, termasuk catatan kitab-kitab nasab.
 

*3. Kesulitan dalam Penisbatan Nasab Klan Ba’alwi*

*Perubahan dalam Penisbatan*: Nama Abdullah sebagai anak Ahmad bin Isa baru dikenal pada abad ke-9 Hijriah. Habib Ali al-Sakran adalah yang pertama kali mengaitkan nama Abdullah dengan Ubaidillah, leluhur Ba’alwi. Sebelumnya, selama 550 tahun setelah wafatnya Ahmad bin Isa, tidak ada sumber yang menyebutkan nama Ubaidillah.
*Ketiadaan Referensi Terkait*: Kitab-kitab nasab dari abad ke-4 hingga ke-8 Hijriah tidak mencantumkan nama Abdullah atau Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa. Ini menunjukkan bahwa selama periode tersebut, nasab ini tidak dikenal atau diakui dalam dokumentasi nasab yang ada.
*Penisbatannya Terputus*: Nasab klan Ba’alwi mengalami keterputusan selama 550 tahun. Selama periode ini, tidak ada dokumentasi atau bukti konsisten yang mendukung klaim mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
 

*4. Syuhroh dan Istifadloh dalam Nasab Klan Ba’alwi*

*Syuhroh pada Abad ke-9:* Nasab klan Ba’alwi baru dikenal secara luas pada abad ke-9 Hijriah, setelah Habib Ali al-Sakran menghubungkan nama Abdullah dengan Ubaidillah. Sebelumnya, tidak ada pengakuan yang luas atau konsisten mengenai nama Abdullah sebagai anak Ahmad bin Isa.
*Istifadloh yang Tidak Konsisten:* Tidak adanya dokumentasi yang konsisten dari abad ke-4 hingga ke-8 Hijriah menunjukkan bahwa syuhroh dan istifadloh untuk nasab klan Ba’alwi tidak berlaku untuk periode tersebut. Nasab ini baru diterima setelah pengakuan pada abad ke-9, yang menunjukkan adanya celah dalam keberlanjutan riwayat nasab.
 

*5. Kesimpulan*

Berdasarkan analisis dan data ilmiah, beberapa kesimpulan dapat ditarik mengenai nasab klan Ba’alwi:

*Penisbatan Klan Ba’alwi:* Penisbatan klan Ba’alwi kepada Nabi Muhammad SAW baru muncul pada abad ke-9 Hijriah, setelah Habib Ali al-Sakran mengaitkan Abdullah dengan Ubaidillah. Selama 550 tahun sebelumnya, *tidak ada sumber yang mendukung klaim ini.*
*Keterputusan Riwayat:* Riwayat nasab klan Ba’alwi terputus selama 550 tahun. Selama periode tersebut, *tidak ada bukti dokumentasi atau pengakuan konsisten yang mendukung klaim nasab ini*.
*Validitas Nasab:* Berdasarkan ketiadaan bukti dokumentasi yang konsisten dan terputusnya riwayat selama 550 tahun, *nasab klan Ba’alwi dapat dikategorikan sebagai munqati’ (terputus) dan mardud al-nasab (tertolak). Ini menunjukkan bahwa syuhroh dan istifadloh yang diterapkan pada nasab klan Ba’alwi tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk validitas historis yang kuat.*
*Referensi:*

Sirr Silsilat al-Alawiyah
Tahdzib al-Ansab
Lisan al-Mizan
Al-Majdi fi Ansab al-Talibin
Al-Syajarah al-Mubarakah
Al-Fakhri fi Ansabitholibin
Al-Ashili fi Ansab al-Talibin
Al-Suluk
Umdat al-Thalib fi Ansab Al Abi Thalib
Al-Nafha al-Anbariya fi Ansab Khair al-Bariyah