MUTIARA ILMU

Minggu, 13 Agustus 2023

[KISAH SAYYID ALWY DAN MALAIKAT PENCABUTAN NYAWANYA].


“Andaikan saja malaikat maut hendak mencabut ruhku, niscaya aku mengatakan, “tunggu, sampai aku menyampaikan pelajaran malam ini’.”

Itulah pesan yang sangat menggetarkan dari sosok Al-Allamah Sayyid Alawy bin Abbas Al-Maliki, imam besar Masjidil Haram pada masanya. Nasab beliau bersambung kepada As-Sayyid Idris Azhar, seorang Raja di Maroko yang memiliki kerajaan yang bernama Idrisiyah. 

As-Sayyid Idris Azhar sendiri sudah menjadi raja semenjak usia sangat belia yakni umur 11 tahun. Pada era kepemimpinannya, ada tradisi menjadikan anak kecil sebagai Imam Shalat Tarawih, sebab pada umumnya anak-anak telah selesai mengkhatamkan tahfizh Al-Qur’an di usia 10 tahun.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sang cucu, Sayyid Alawy dari semenjak belia telah menjadi Dewan Pengajar di Masjidil Haram. Ia mendapatkan julukan Ashghorul Mudarrisin Fil Harom (guru paling kecil di Masjidil Haram).

Tidak main-main yang hadir dalam Majelis Beliau lebih dari 1000 orang. Sementara setiap hari beliau bisa menggelar Majelis Ilmu hingga 30 macam Kitab.

Beliau adalah sosok murobby agung yang dikenal disiplin dan istiqomah, bahkan banyak orang yang mengatakan bahwa “gurunya lebih disiplin ketimbang muridnya”. Setiap pengajarannya, mesti ditemukan satu cerita penghilang kantuk dan membuat para muridnya pulang menyisakan senyum menawan.

Beliaupun juga sosok yang sangat ahli dalam menggubah syair. Dalam satu peristiwa beliau akan langsung bersyair tanpa pikir panjang terlebih dahulu.

Beliau juga lihai dalam mengadakan rekonsiliasi antar dua orang yang sedang terlibat konflik.

Disaat Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki, putranya sedang menempuh studi di Mesir, beliau dengan kerendahan hatinya meminta doa kepada para muridnya untuk kesuksesan putranya.

Meskipun Beliau sedang sakit dan tidak memungkinkan ngajar, namun beliau bersikeras menghadirinya dengan niat Isytifa’, berharap semoga disembuhkan sakitnya dengan menghadiri majelis ilmu yang penuh keberkahan.

Kalam Beliau yang penuh Hikmah diantaranya adalah: “Kesenanganku adalah dalam menyampaikan pelajaran. Andaikan saja malaikat maut hendak mencabut ruh ku, niscaya aku mengatakan, “Tunggu, sampai aku menyampaikan pelajaran pada Malam ini”.

Itulah Sosok Sayyid Alawy bin Abbas Al-Maliki. Kepada beliau juga, Kiai Maimoen Zubair Sarang dan banyak lagi ulama nusantara yg mengaji kepada beliau..

آللَّهُمَّ صَلِّ عَلَی سَيدِنَا مُحَمَّد وَ عَلَی آلِ سَيدِنَا مُحَمَّدَ.

Sumber; Kisah Ulama dan Sejarah Nusantara.

Sabtu, 12 Agustus 2023

𝗦𝗛𝗢𝗟𝗔𝗪𝗔𝗧 𝗠𝗔𝗡𝗦𝗛𝗨𝗕, 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗨𝗔𝗧 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗜𝗔𝗦𝗔 𝗠𝗘𝗡𝗝𝗔𝗗𝗜 𝗟𝗨𝗔𝗥 𝗕𝗜𝗔𝗦𝗔



Sholawat manshub merupakan sholawat yang berasal dari kekasih Allah yang agung, seorang Al-arifbillah pemegang pangkat Quthub Al-Ghoust di zamannya, dia adalah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid yang bermukim di Jember daerah Tanggul, Jawa Timur. 

Orang yang rutin membaca sholawat manshub dan menjadikan sahabat dalam hidupnya, maka atas izin Allah di pastikan mendapatkan : 

- hidupnya penuh barokah

- hidupnya penuh keajaiban 

- mendapat bagian karomah habib sholeh tanggul

- di lancarkan urusannya

- di ringankan beban hidupnya

- diampuni dosa-dosanya

- mendapatkan syafaat habib sholeh tanggul, mulai dari di dunia sampai akhirat

- diangkat musibahnya 

- di tenangkan hatinya

- merasakan kenikmatan hati 

- mendapatkan kenikmatan jiwa 

- kita telah memberikan atau mensedekahkan sholawat untuk semua nabi dan rasul, terkhusus kepada nabi Muhammad dan keluarga nabi Muhammad serta sahabat nabi Muhammad dan juga umatnya nabi Muhammad, semua itu terdapat pada lafadz "waman ilaihi manshub" 

- di golongkan sebagai orang yang telah berbuat kebaikan sangat banyak

- di hilangkan keruwetan pikirannya

- mendapatkan perhatian khusus dari habib sholeh tanggul 

- ketenangan di alam kuburnya

- kemudahan dalam urusannya 

- dikabulkan segala hajatnya 

- di jadikan hatinya bersih dan bercahaya seperti hatinya habib sholeh tanggul

- mendapatkan bagian akhlak mulia habib sholeh tanggul 

- mendapatkan wibawa habib sholeh tanggul 

- kebahagiaan dunia dan akhirat

- keuntungan di dunia sampai akhirat

Teks latin Sholawat Manshub : 

Allah humma sholli 'ala sayyidina Muhammadin. Sholatan Tagh firu bihadzunub. wa tuslihu bihal qulub. Wa tan tholiqu bihal 'usub. wa talinu bihassu'ub wa 'ala alihi wa sohbihi waman ilaihi manshub. 

Artinya : 

“Ya Allah, limpahkanlah Rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya engkau ampuni dosa kami, Engkau perbaiki hati kami menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya beserta orang-orang dimansubkan (dinisbatkan) kepada beliau.

Cara mengamalkan : 

Beliau habib sholeh tanggul berkata, sholawat ini di baca sebelas atau empat puluh satu kali, dengan niat untuk memperoleh kemudahan dan terkabulnya segala hajat, insya Allah akan mendapatkannya.

habib abdur rohman bin abdulloh bilfaqih, juga memberikan penjelasan saat di majelis, bahwa sholawat ini bisa di baca sebanyak-banyaknya, tanpa bilangan hitungan. 

Salah satu perkataan habib sholeh tanggul adalah "du'aai yasbiqul baroq" yang artinya, doaku ini lebih cepat dari kilat yang menyambar. 

Habib hasyim bin muhammad al-hamid pernah berkata, bahwa karomah habib sholeh tidak hanya saat hidup tapi juga (ada) saat wafat, wali kalau wafat tidak hilang karomahnya malah Allah berikan lebih dahsyat, dan wali saat wafat, mereka lebih sibuk memberikan pertolongan (syafaat) bagi mereka yang membutuhkan.

Mudah-mudahan kita mendapatkan taufiq sehingga bisa dengan mudah mengamalkan sholawat manshub secara istiqomah, sampai merasakan barokahnya.

Demikian penjelasan tentang sholawat manshub yang penuh barokah dan sangat bermanfaat.