MUTIARA ILMU

Minggu, 05 September 2021

Bunyi Amalan Bismillah Nabi SulaimanBismillah hirrohman nirrohim


===========================
Allohumma inni as-aluka bi haqqi Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi hurmati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi fadh-li Bismillah hirrohman we nirrohim
Wa bi ‘azhommati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi jalali Bismillah hirrohman nirrohim
------------------------------------------------------------------
Wa bi jamaali Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi kamaali Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi haibati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi manzilati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi malakuti Bismillah hirrohman nirrohim
------------------------------------------------------------------
Wa bi jabaruti Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi kib-riya’i Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi tsana’i Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi baha’i Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi karomati Bismillah hirrohman nirrohim
------------------------------------------------------------------
Wa bi shulthoni Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi barokati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi ‘izzati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi quwwati Bismillah hirrohman nirrohim
Wa bi qud-droti Bismillah hirrohman nirrohim
------------------------------------------------------------------
Irfa’ qoddri, was-roh shoddri, wa yassir amri, war-zuqni min haitsu laa yah-tasib
Bi fadh-lika wa karomika Ya man huwa KAAF-HAA-YAA-’AIN SHOD… HAA-MIM-’AIN-SYIN-QOOF…
------------------------------------------------------------------
Wa as-aluka bi jalalil-’izzati, wa jalalil haibati wa jabarutil-’azhommati, an-taj-’alani min ibadikas-shoolihiinal-ladzi (LAA KHOUFFUN ‘ALAIHIM WA LAA YAHZANUUN )
------------------------------------------------------------------
Bi rohmatika Ya arhamar-roohimin, wa an-tushooliya ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Innama amruhu idza arooda syai’an – ai’yaquula lahu KUN … FAYAKUN
------------------------------------------------------------------
Amalan Bismillah Nabi Sulaiman ini bisa anda amalkan seusai solat subuh untuk menjemput rezeki anda yang tak terduga,,manfaatnya banyak sekali tergantung niat anda yang baik"saja ya.. Saat anda hendak pergi bekerja atau pergi mencari nafkah maka anda bisa mengamalkannya untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. BARAKALLAH.
-----------------------------

Jumat, 03 September 2021

Maulana Habib Abu Bakar Bin Thoha Bin Yahya

Sesudah penduduk pekalongan mulai rame datang pula tokoh-tokoh yang popular datang dari Hadramaut Yaman beliau adalah Habib Abubakar bin Toha. Habib Abu Bakar lahir didaerah Tarim namanya daerah (قارة) Gorot. 
Makanya kayu geritan itu berasal dari kata Gorot. 

Sekitar abad 17 sebelum masuk Indonesia beliau berdakwah di India, Malaysia, Malaka, Pasai lalu Kalimantan. Beliau pernah tinggal di sebuah desa namanya Angsana (daerah Kalimantan Selatan) dan masuk ke Surabaya menuju ke Jogja. 

Beliau dikenal sebagai tokoh pendamai; baliaulah yang menyatukan menyelesaikan sengketa-sengketa. Beliau sangat tinggim ilmunya dan sangat di segani. 

Beliau mendapatkan gelar Penembahan Tejo Hadi Kusumo. Setelah itu beliau masuk di Pekalongan tinggal di daerah Karang Anyar.

Habib Abu bakar masuk daerah ini karena urutanya dekat dengan Ki Hasan Cempalo, beliau mendirikan padepokan (pesantren). 

Kiyai Bukhori salah seorang tokoh pernah menceritakan kalau dijaman nabi beliau seperti sahabat nabi, maksudnya kedudukan kewaliaanya sangat tinggi beliau termasuk golongan Bin Yahya. Pertamakali masuk ke daerah wonopringgo. 

Guru beliau banyak sekali diantaranya pengarang kitab Nashoih Addiniyah; al Habib Abdullah bin Alwi al Hadad. 

Dan murid Habib Alwi Al Hadad di Indonesia banyak sekali.
Habib Abu Bakar meninggal tahun 1130. Gurunya adalah paman dan ayahnya sendiri yang sangat popular kewaliannya dan banyak lagi guru-guru yang lain. 

Dan murid-murid beliau di Pekalongan dan luar Pekalongan banyak sekali. Termasuk kakeknya Kyai Nurul Anam dimakamkan di Kayu Geritan juga. 

Daerah dakwahnya terpencar. selain mengajarkan ilmu agama juga ilmu yang lainnya seperti ilmu kelautan dan ilmu-ilmu lainnya. 

Beliau dan kakaknya; bertiga, Sayid Abdurahman, Sayid Abu Bakar dan sayyid Muhammad Qadhi.
Sayyid Abdurahman di Cirebon dan Sayyid Muhammad Qodli di Semarang Terboyo.
Beliau mendapat gelar banyak selain sunan Qodli juga gelar Ki Gede Semarang. 

Beliau; Syekh Abu Bakar bin Toha juga sangat gigih memimpin dalam melawan Belanda.
 Ketiga kakak-adik tersebut hampir sama dalam pola dakwahnya, dan juga sama-sama sangat gigih dalam melawan Belanda. 
Selain makam beliau di Kayu Geritan juga ada makam kasepuhan lainnya, diantaranya Qodli Shon’a, juga dua pamenang atau prajurit dari Mataram.
Lalu kakeknya dan ayahnya Kyai Nurul Anam dan tokoh ke bawah Kiyai Utsman, Kiyai Asy’ari Karang Anyar.
 Beliau itu juga dimakam kan di Kayu geritan. 
Kalau kiyai utsman sebelah barat Kiyai Asy’ari sebelah timur. 

Tokoh-tokoh dahulu yang ziarah ke Kayu Geritan ini adalah tokoh-tokoh yang top semuanya. Habib Hasyim selain sering ziarah ke makam Habib Abu Bakar bin Thoha ini, juga sumbernya sejarah makam ini.
 
Selain sumbernya dari beliau, saya juga mengambil dari beberapa kitab diantaranya kitab punya Sayyid bin Tohir Mufti Johor Malaysia. namanya Alatho’if, dan buku-buku atau kitab-kitab silsilah. Jadi ada bukti sejarahnya dan jelas kita tidak ngawur dalam hal ini. 

(Hasil wawancara Kabag Humas Kab. Pekalongan pada Al-Habib M. Lutfi bin Yahya di Kayu Geritan/nzr/ts/hly.net)
___________________________

#catatan:
Seorang ulama sesepuh menerangkan sebab datangnya beliau ke pekalongan, karena menghindari kemasyhuran.
Ketika itu Mataram dipimpin oleh Sunan Amangkurat I banyak konflik yang diselesaikan oleh beliau, oleh karena itu beliau mendapat Gelar Panembahan Tejo Jati Kusumo. 

Mufti Mataram pada saat itu adalah Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah Al-Idrus menuturkan bahwa pada saat beliau tiba di Mataram sedang ada konflik besar–besaran hampir perang saudara.

Beliau diberi amanat untuk menyelesaikan konflik itu. Dalam menyelesaikan konflik beliau menggunakan cara membagi Mataram menjadi dua wilayah dengan cara unik, yaitu dengan meletakkan kendi berisi air yang diletakkan di atas sajadah. Dengan membaca Basmallah   dan menepuk sajadah, sajadah tersebut langsung terbang ke udara dan air yang ada dalam kendi menetes jatuh keluar membagi Mataram menjadi dua. Dengan ijin Allah tanah yang terkena tetesan air tersebut menjadi sungai, yang sekarang disebut dengan nama Sungai Pasir. 

Daerah yang dipisah sungai tersebut dikenal dengan nama Kraton Solo dan Kraton Yogya.

Wallahu a'lam...