MUTIARA ILMU

Senin, 10 Mei 2021

SHOLAWAT FATIMIYAH



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

-Ilaa hadhrotin-nabiyyil musthofaa Muhammadin Saw (al-faatihah 1x)

-Ilaa hadhroti syafaa'ati rosuulillaahi Saw Kun 'alayya (al-faatihah 1x)

-Ilaa hadhroti syekh abdul qadir al jailani, syekh ahmad rifai, syekh ahmad al badawi, syekh Ibrahim ad dusuqi, syekh abi hasan as syadzili radiyallahu anhum (al-faatihah 1x)

-Ilaa hadhroti sayyidi syekh raden syahid sunan kalijaga, wa ila sunan ampel, wa ila sunan bonang, wa ila sunan gunung jati, wa ila pangeran diponegoro, mbah nur iman mlangi (al-faatihah 1x)

- Ilaa hadhroti K.H Najmudin Senggang, Kyai Ahmad Mauludin   (al-faatihah 1x)

- ilaa hadhroti liman ajaazanii Idris Dasuqi wa Masyayikh Majelis Macul Langit 313(al-faatihah 1x)

Baca Sholawat Fatimiyah :

اَللّٰهُمَّ صَلِّ على سيّدنا مُحَمَّدٍ وَعَلِيُّ وَفَاطِمَةً وَالْحَسَنِ وَالحُسَيْنِ وَذُرِّيَتِهِمْ وَاٰلِهِمْ وَاَصْحَابِهِمْ وَانْصَارِهِمْ صَلاَةً تَمْلَئُ خَزَائِنُ اللّٰهِ نُوْرًا وَتَكُوْنُ بِهَا لَنَا(.......)وَلِلمُؤمِنِيْنَ فَرْجًا وَمَخْرَجًا وَفَرْحًا وَشِفَاءً وَدَوَاءً وَسَلاَمًا وَسُعُوْدًا وَسىُرُورًا وَوُصُوْلاً الىَ الفُتُوْحِ وَاِلىَ الرِّضَا. 

Allohumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammadin wa 'Aliyyu wa Fatimayan wal Hasani wal Husaini wa Dzurriyatihim wa Aalihim wa Ashabihim wa Ansorihim Sholatan Tamla-u Khozaainulloohi Nuuron Watakuunu Bihaa Lanaa ( sebutkan hajat) wa Lilmu'miniina Farjaan wa Makhrojaan wa Farhan wa Syifaa-an wa Dawaa-an wa Salaman wa Su'uudan wa Suruuron wa Wushuulan Ilal Futuuhi wa Ilar Ridho. 

Kaifiyat : 

Pertama Pengamalan dibaca 200x dalam satu majelis/duduk. 

Kasiat : 

1. Agar dijauhkan dari penyakit lahir dan batin, mendamaikan perselisihan, dijauhkan dari was-was, ketenangan batin, bacalah 11x setelah selesai shalat fardhu. Untuk dibaca berjamaah bacalah 200x, memohon kepada Allah agar dijauhkan dari hal-hal tsb. Titik2 disebut hajatnya. 

2. Mengobati penyakit medis/non medis bacalah 41x, titik-titik diisi dengan nama orang yang sakit. Tiupkan ke air. Jika jarak jauh mintakan foto segelas air..

3. Memagari Rumah dari Maling, Orang yang hendak berbuat Dzalim, Sihir, Santet,   Bacalah 41x An Nasr 41x tiupkan ke media garam taburkan ke sekeliling rumah, sebar atap rumah Titik2 disebut hajatnya. 

4. Keselamatan, bacalah 7x ketika hendak keluar rumah. Titik2 disebut hajatnya. 

5. Insya Allah diberikan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi, bacalah 200x setiap ba'da shalat maghrib dan subuh selama 7 hari tanpa putus.

6. Insya Allah pengamal Sholawat ini akan dijauhkan dari kegelisahan. Bacalah Sholawat ini 11x ba'da isya dan surat Al Mulk 1x 

Demikian, Saya Ijazahkan Sholawat Fatimiyah untuk sedulur semua semoga Bermanfaat, berkah dunia akhirat. 

Silahkan ucapkan "Qobiltu" dan sebarluaskan  Sholawat ini..

Jumat, 07 Mei 2021

# ANJURAN TAKBIR BERJAMA'AH DI HARI RAYA #



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على رسول الله سيدنا محمد بن عبد الله و على أله و صحبه و من والاه. أما بعد
 
Takbir di Malam Hari Raya
 
Bertakbir di malam hari raya adalah merupakan sunnah Nabi Muhammad yang amat perlu untuk di lestarikan dalam menampakkan dan mengangkat syi’ar Islam.Para ulama dari masa kemasa sudah biasa mengajak ummat untuk melakukan takbir baik setelah sholat (takbir muqoyyad) atau di luar sholat (takbir mursal).

Lebih lagi takbir dengan mengangkat suara secara kompak yang bisa menjadikan suara semakin bergema dan berwibawa adalah yang biasa dilakukan ulama dan ummat dari masa kemasa.

 Akan tetapi ada sekelompok kecil dari orang yang hidup di akhir zaman ini begitu berani mencaci dan membid’ahkan takbir bersama-sama. Dan sungguh pembid’ahan ini tidak pernah keluar dari mulut para salaf (ulama terdahulu).
Mari kita cermati riwayat-riwayat berikut ini yang menjadi sandaran para ulama dalam mengajak bertakbir secara kompak dan bersama-sama.

Berdasarkan Hadits dalam Shohih Imam Bukhori No 971 yang diriwayatkan oleh Ummi Athiyah, beliau berkata :

كُنَّا نُؤْمَرُ أَنْ نَخْرُجَ يَوْمَ الْعِيدِ، حَتَّى نُخْرِجَ الْبِكْرَ مِنْ خِدْرِهَا، حَتَّى نُخْرِجَ الْحُيّاَضَ، فَيَكُنَّ خَلْفَ النَّاسِ فَيُكَبِّرْنَ بِتَكْبِيرِهِمْ، وَيَدْعُونَ بِدُعَائِهِمْ يَرْجُونَ بَرَكَةَ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَطُهْرَتَهُ.(رواه البخاري)
 
Artinya : “Kami diperintahkan untuk keluar pada hari raya sehingga para wanita-wanita yang masih gadispun diperintah keluar dari rumahnya, begitu juga wanita-wanita yang sedang haid dan mereka berjalan dibelakang para manusia (kaum pria) kemudian para wanita tersebut mengumandangkan takbir bersama takbirnya manusia (kaum pria)dan berdoa dengan doanya para manusia serta mereka semua mengharap keberkahan dan kesucian hari raya tersebut”.

Di sebutkan dalam hadits tersebut

فَيُكَبِّرْنَ بِتَكْبِيرِهِمْ
 
para wanita tersebut mengumandangkan takbir bersama takbirnya manusia. Itu menunjukan takbir terjadi secara berjamaah atau bersamaan.
Bahkan dalam riwayat imam Muslim dengan kalimat”para wanita bertakbir bersama-sama orang-orang yang bertakbir”

يُكَبِّرْنَ مَعَ النَّاس
 
Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari sayyidina Umar bin Khottob dalam bab takbir saat di mina

 
وَكَانَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُكَبِّرُ فِي قُبَّتِهِ بِمِنًى فَيَسْمَعُهُ أَهْلُ الْمَسْجِدِ فَيُكَبِّرُونَ وَيُكَبِّرُ أَهْلُ الْأَسْوَاقِ حَتَّى تَرْتَجَّ مِنًى تَكْبِيرًا
 
Artinya : “Sahabat umar bertakbir di qubahnya yang berada di tanah mina lalu penduduk masjid mendengarnya dan kemudian mereka bertakbir begitu penduduk pasar bertakbir sehingga tanah mina bergema dengan suara takbir” .

Ibnu Hajar Al Asqolani (pensyarah besar kitab shohih buhkori) mengomentari kalimat : 

حَتَّى تَرْتَجَّ مِنًى تَكْبِيرًا
 
Dengan

“أي يَضْطَرِّبُ وَتَتَحَرَّكُ, وَهِيَ مُبَالَغَةٌ فِي اجْتِمَاعِ رَفْعِ الصَّوْت ”
 
Bergoncang dan bergerak, bergetar yaitu menunjukan kuatnya suara yang bersama-sama .
Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Imam Syafi’i ra dalam kitab Al’um 1/264 :

أَحْبَبْتُ أَنْ يَكُبِّرَ النَّاسُ جَمَاعَةً وَفُرَادًى فِي المَسْجِدِ وَالْأَسْوَاقِ وَالْطُرُقِ وَالْمَنَازِلِ والْمُسَافِرِيْنَ والْمُقِيْمِيْنَ فِي كُلِّ حَالٍ وَأَيْنَ كَانُوْا وَأَنَ يَظْهَرُوْا الْتَكْبِيْرَ ”
 
Artinya : “Aku senang(maksudnya adalah sunnah) orang-orang pada bertakbir secara bersama dan sendiri-sendiri, baik di masjid, pasar, rumah, saat bepergian atau rmukim dan setiap keadaan dan di manapun mereka berada agar mereka menampakkan(syi’ar) takbir”.

Tidak pernah ada dari ulama terdahulu yang mengatakan takbir secara berjamaah adalah bid’ah. Bahkan yang ada adalah justru sebaliknya anjuran dan contoh takbir bersama-sama dari ulama terdahulu .

Kesimpulan tentang takbir bersama-sama:

Pernah terjadi takbir barsama-sama pada zaman Rasulullah dan para sahabat

Anjuran dari Imam Syafi’i ra mewakili ulama salaf .
Tidak pernah ada larangan takbir bersama-sama dan juga tidak ada perintah takbir harus sendiri-sendiri.Yang ada adalah anjuran takbir dan dzikir secara mutlaq baik secara sendirian atau berjamaah.

 

Adanya pembid’ahan dan larangan takbir bersama-sama hanya terjadi pada orang-orang akhir zaman yang sangat bertentangan dengan salaf.

Menghidupkan malam hari raya dengan ibadah
Hukum menghidupkan malam hari raya dengan amal ibadah. Sudah disepakati oleh para ulama 4 madzhab bahwa disunnahkan untuk kita menghidupkan malam hari raya dengan memperbanyak ibadah. Imam nawawi dalam kitab majmu’ berkata sudah disepakati oleh ulama bahwa dianjurkan untuk menghidupkan malam hari raya dengan ibadah dan pendapat seperti ini juga yang ada dalam semua kitab fiqh 4 madzhab. Artinya kita dianjurkan untuk menghidupkan malam hari raya dengan sholat, berdzikir, dan membaca Al-Quran khususnya bertakbir. Karena malam hari raya adalah malam bergembira, banyak sekali hamba-hamba yang lalai pada saat itu maka sungguh sangat mulia yang bisa mengingat Allah di saat hamba-hamba pada lalai.
Wallahu a'laam bishowaab...

Semoga Bermanfaat....
#PerbanyakSholawat