MUTIARA ILMU: November 2025

Senin, 24 November 2025

MEMAHAMI MAKNA LINGGA YONI (ALU LUMPANG) ** Jangan berfikir saru dulu** baca dulu

LINGGA YONI ALU LUMPANG : KODE SEMESTA YG KITA KITA LUPAKAN 
Pernah gak kamu mikir…
kenapa di situs-situs Jawa Kuno selalu ada simbol lingga–yoni? 🤔
Apa iya leluhur kita cuma iseng bikin “lambang biologis”?
Atau selama ini kita yg buta baca kode semesta? 🌌
Jujur aja kadang kita heran...
kok generasi sekarang malah malu lihat simbol yg leluhur pakai untuk menggambarkan rahasia terbesar penciptaan.
Padahal kalo kalian  gali lebih dalam…
di balik bentuk yg seperti itu, tersimpan ilmu keseimbangan yg sudah ribuan tahun jadi fondasi peradaban kita. 🔥
(Lingga–Yoni itu BUKAN sekedar simbol kelamin.) 
Lingga Yoni = Lingga  energi tegak, sadar, fokus, “nglurus, ini daya maskulin semesta”
Yoni = energi wadah, melingkupi, menghidupkan, “nguripi”, ini  daya feminin semesta. 🌙

Dua energi ini tidak bicara soal laki-perempuan.
Ini bicara dua daya kosmik yg selalu bekerja dlm semua hal:

ide (lingga) + ruang utk membuatnya tumbuh (yoni)

 keinginan (lingga) + penerimaan (yoni)

cahaya (lingga) + kegelapan yg menerangi  (yoni)
gerak (lingga) + diam (yoni)

Tanpa dua prinsip ini, tdk ada apa pun yg lahir. 🌱
Bahkan kesadaran manusia pun lahir karena kedua daya ini nyawiji.

Makanya leluhur kita menaruh simbol ini di pusat candi, pusat mandala, dan pusat laku spiritual.

Itu bukan pornografi.
Itu peta kosmos. 🌍
Masalahnya… generasi sekarang lebih dulu malu sebelum paham.
Yg bahaya itu bukan simbolnya.
Yg bahaya itu kebodohan kita membaca simbol.

Kita ribut soal bentuk,
padahal leluhur ribuan tahun lalu sibuk membahas energi penciptaan.

Kita sensor bentuknya,
padahal mereka memakainya utk menggambarkan penyatuan cakra kesadaran dgn rahim bumi.

Kita malah menjauh,
padahal mereka mendekat utk memahami asal-usul segala yg hidup. 🌾

Kita  mau tanya sedikit…

Kalo kalia lihat lingga–yoni, apa yg pertama muncul di pikiran anda ?** 🧐

Jujur aja.
Apakah pengetahuan?
Atau pikiran biologis?

Kita  tanya ini bukan buat nge-judge, tapi utk ngajak ngeliat:
selama ini siapa yg mengajari kita malu?
Tradisi leluhur… atau penafsiran modern yg miskin makna? 🌀
Di tanah Jawa, simbol ini adalah pengingat:

Hidup cuma bisa berjalan kalau dua energi itu selaras.** ⚖️
Terlalu lingga → keras, egois, ingin menang sendiri.
★ Terlalu yoni → pasif, tenggelam, kehilangan arah.

Tapi ketika keduanya nyawiji…
🌱 ide tumbuh
🔥 jiwa hidup
💫 kesadaran naik
✨ manusia jadi dewasa batin
Itu kenapa di Jawa disebut “ning jero” — masuk ke keseimbangan diri sendiri.

Lingga–yoni itu bukan masa lalu.
Itu peta supaya kita tdk hilang arah. 🧭

Sebelum Ken tutup, Ken mau ajak km introspeksi:
Apakah kita benar² modern…
atau justru makin jauh dari ilmu yg seharusnya jadi pondasi kita?** 💭
Semakin banyak kita ngomongin ilmu ini dgn jernih,
semakin hidup kembali warisan pengetahuan yg hampir hilang. 🌺
Lingga Yoni gambar Adam dan Hawa
Mugo migunani
Rahayu.

Minggu, 23 November 2025

SILSILAH DAN KEKERABATAN WALI SONGO

RISALAH WALISONGO, CARA MUDAH MEMAHAMI SILSILAH KEKERABATAN WALISONGO 

By Fakhrul Wujud Al Qudusi Al Hasani 



Walisongo Al Hasani
1. Sunan Giri
2. Sunan Gunungjati 1
3. Sunan Kudus 

Walisongo Al Husaini 
4. Sunan Ampel
5. Sunan Bonang
6. Sunan Drajat 
7. Sunan Kalijaga 
8. Sunan Muria 
9. Sunan Gunungjati 2


SILSILAH MULIA SYEKH JUMADIL KUBRO AL HUSAINI
======================

Sayyiduna Rasulullah Saw 
1. Sayyidah Fathimah Az-Zahra 
2. Sy. Husain As Syahid
3. Sy. Ali Zainal Abidin 
4. Sy. Muhammad Al Baqir
5. Sy. Jakfar As Shodiq 
6. Sy. Musa Al Kadzim
7. Sy. Ali Ar Ridho 
8. Sy. Muhammad At Taqi
9. Sy. Ali An Naqi
10. Sy. Muhammad Al Askari Al Ba'aj
11. Sy. Ali Al Akbar 
12. Sy. Muhammad Al Hakim
13. Sy. Muhammad Al Husaini Kholwati
14. Sy. Ahmad Al Balaqi 
15. Sy. Muhammad Sya'ban 
16. Sy. Qosim
17. Sy. Imamuddin 
18. Sy. Syamsuddin Umar Al Bukhori 
19. Sy. Kamaluddin 
20. Sy. Ajall Syamsuddin Umar Al Bukhori 
21. Sy. Nashruddin 
22. Sy. Zainal Husain 
23. Sy. Jamaluddin Al Kabir Syekh Jumadil Kubro, mempunyai Saudara bernama Syekh Jali Jalaluddin Makam Dowo Tuban yang merupakan leluhur Sunan Kalijaga


PUTRA-PUTRI SYEKH JUMADIL KUBRO 
====================
Dari Istri Fathimah binti Abdul Hamid keturunan Rasulullah Saw dari Sayyidah Ruqoiyah berputra
1. Maulana Tajuddin Ahmad Al Kubro
2. Maulana Muhyiddin Muhammad Al Kubro
3. Siti Rakimah
4. Syekh Abu Ahmad Ishaq Imamul Pasai 
5. Syekh Abu Ali Ibrahim Asmoro (Ayah Sunan Ampel)

Dari Istri Fathimah Kawi binti Syekh Jakfar Siddiq Mekkah berputra 
6. Syekh Syamsuddin 
7. Syekh Syamsu Taberis Pangeran Muhammad Kebungsuan 
8. Syekh Arif 
9. Syekh Rosyid
10. Syekh Hasan Ali (Nurul Alam), Kakek Sunan Gunungjati 2
11. Syekh Hasan Besari
12. Syekh Ibrahim As'ari
13. Syekh Abdullah Anshori
14. Siti Zainab, menikah dengan Maulana Ishaq bin Junaid Al Hasani
15. Syekh Abdullah Asy'ari Sunan Bejagung
16. Syekh Mustahal
17. Syekh Kalkum
18. Syekh Subli
19. Syekh Alwi 
20. Syekh Hatim
21. Siti Khatimah 


SILSILAH MULIA SYEKH MAULANA ISHAQ AL HASANI
===============
Sayyiduna Rasulullah Saw 
1. Sayyidah Fathimah Az-Zahro'
2. Sy. Al-Hasan As-Sibthi
3. Sy. Al-Hasan Al-Mutsanna
4. Sy. Abdulloh Al-Kamil Al-Mahdhi
5. Sy. Musa Al-Jun
6. Sy. Abdulloh
7. Sy. Musa
8. Sy. Daud
9. Sy. Muhammad
10. Sy. Yahya Az-Zahid
11. Sy. Abdulloh
12. Sy. Abu Sholeh Musa Janji Daust
*13. Sy. Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani*
14. Sy. Sholeh
15. Sy. Ahmad 
16. Sy. Abdul Aziz
17. Sy. Abdur Rozzaq
18. Sy. Abdul Jabbar
19. Sy. Syu'aib
20. Sy. Abdul Qodir
21. Sy. Junaid
22. Maulana Ishaq (Syarif Ibrahim Malaka).

ANAK-ANAK SYEKH MAULANA ISHAQ
=================
Maulana Ishaq bin Junaid Al Hasani menikah dengan Syarifah Zainab binti Jumadil Kubro berputra 
1. Syekh Ishaq Tamsyi Sutamaharaja (Ayah Sunan Gunungjati 1)
2. Sayyid Ya'qub Pangeran Wali Lanang (Ayah Sunan Giri)
3. Khalifah Husain Sunan Mertayasa (Kakek Sunan Kudus)
4. Syekh Maulana Muhammad Al Maghribi
5. Syekh Maulana Ahmad Al Gharibi 
6. Syekh Waliyul Islam Sunan Pandanaran Imamul Semarang 

5 ORANG BERNAMA MAULANA ISHAQ YANG SERING DIANGGAP SEBAGAI 1 TOKOH YANG SAMA
==================
1. Maulana Ishaq Syarif Ibrahim Malaka Al Hasani
Beliau yang dimaksud adalah Maulana Ishaq bin Junaid Al Hasani yang merupakan Kakek Sunam Giri. Beliau adalah menantu Syekh Jumadil Kubro karena menikah dengan Syarifah Zainab binti Jumadil Kubro. Beliau wafat di Malaka.

2. Maulana Ishaq Lamongan
Beliau yang dimaksud adalah Sayyid Ya'qub Pangeran Wali Lanang bin Maulana Ishaq Syarif Ibrahim Malaka. Beliau adalah ayah Sunan Giri yang pergi ke Blambangan untuk menyembuhkan Ratna Sabodi atau Dewi Sekardadu. Beliau dikejar pasukan Blambangan dan meminjam nama ayahnya yaitu Maulana Ishaq untuk mengelabuhi pasukan Blambangan, beliau wafat di Lamongan.

3. Maulana Ishaq Pasai
Beliau yang dimaksud adalah Syekh Abu Ahmad Ishaq Imamul Pasai bin Jumadil Kubro. Beliau menjadi Imam Pasai sampai akhir wafatnya dan wafat di Pasai

4. Maulana Ishaq Mertua Sunan Kalijaga 
Beliau yang dimaksud adalah Syekh Ishaq Tamsyi Sutamaharaja bin Maulana Ishaq Syarif Ibrahim Malaka. Beliau mempunyai 2 anak yaitu Sayyid Zen Abdul Qodir Sunan Gunungjati 1 dan Syarifah Zainab Dewi Saroh yang menjadi istri Sunan Kalijaga.

5. Maulana Ishaq Leluhur Joko Tingkir 
Beliau yang dimaksud adalah Syekh Ishaq Pangeran Pethak Raden Badjul Putih bin Syamsu Taberis Pangeran Muhammad Kebungsuan bin Jumadil Kubro. Beliau adalah kakek buyut dari Joko Tingkir Sultan Hadiwijaya Pajang.
posting ulang by M. Nurul Huda, S.H.I

BAB I BANGSA NUSANTARA

1. Biografi Nusantara
Nusantara, menurut teori terletak di persimpangan tiga lempeng dunia, yang 
potensial menimbulkan tekanan sangat besar pada lapisan kulit bumi. Akibat 
lapisan kulit bumi Nusantara—pertemuan tiga lempeng dunia—tertekan ke atas, 
hasilnya membentuk hamparan-hamparan luas yang dikenal sebagai Paparan 
Benua Sunda dengan barisan gunung berapi dan pegunungan panjang yang 
pada masa purbakala disebut sebagai Swetadwipa atau Lemuria. Hamparan luas  Paparan Benua Sunda yang awalnya berupa dataran dangkal itu, pada Zaman 
Es ketika permukaan laut turun ratusan meter, terlihat mencuat ke permukaan. 
Oleh karena terletak di persimpangan tiga lempeng dunia, wilayah ini sering 
diguncang gempa bumi hebat dan letusan gunung berapi yang dahsyat.

Pada zaman Glacial Wurm atau Zaman Es akhir, yang berlangsung sekitar 
500.000 tahun silam, es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair sehingga 
air laut naik dan menimbulkan gelombang setinggi satu mil. Akibat naiknya air 
laut yang menggelombang hingga setinggi satu mil, hamparan Paparan Benua Sunda yang luas itu tenggelam ke dalam laut dan 
hanya dataran tinggi dan puncak-puncak vulkanis yang tersisa. Belakangan, sisa-sisa dataran yang tidak tenggelam tersebut dikenal sebagai Kepulauan 
Nusantara yang terdiri dari Paparan Sunda Besar dan Paparan Sunda Kecil, yang sambung-menyambung hingga Benua Australia. 
Menurut Peta yang dihasilkan Southeast Asia Research Group di London, Kepulauan Nusantara 
dulunya merupakan satu kesatuan dengan Benua Asia. Tetapi, daratannya yang rendah tenggelam ke dasar laut dan hanya gunung￾gunung vulkanik dan daerah dataran tinggi bergunung-gunung yang tersisa menjadi pulau-pulau. Menurut teori Prof. Arysio Nunes dos Santos—fi sikawan nuklir dan ahli geologi asal Brazilia— Kepulauan Nusantara dulu merupakan 
bagian sisa dari Benua Atlantis yang tenggelam akibat peristiwa banjir besar 
yang terjadi pada akhir Zaman Es. Peristiwa itu terekam dalam cerita-cerita 
purba di berbagai belahan dunia tentang terjadinya banjir besar yang melanda 
dunia, yang menenggelamkan seluruh dataran rendah dan menyisakan dataran 
tinggi dan gunung-gunung berapi sebagai pulau-pulau.

Dalam peta geografi modern, Nusantara terletak di persimpangan jalan 
antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifi k, yang dalam jalur perdagangan 
tradisional menghubungkan Teluk Benggala dan Laut Cina. Kepulauan Nusantara membentang dari barat ke timur sejauh 5.000 km, dan dari utara ke selatan sejauh 2.000 km, yang karena luasnya wilayah sampai terbagi dalam tiga wilayah waktu. Wilayah yang luas itu dihuni oleh lebih dari 300 suku dengan subsuku￾subsuku, dengan berbagai varian dan derivat bahasanya. Oleh karena bagian terbesar wilayah Nusantara berupa laut, hubungan ekonomi dan kebudayaan 
penduduknya lebih sering terjalin dari satu pantai ke pantai lain daripada dari 
daerah pedalaman ke daerah pedalaman lain, yang terpisah oleh rintangan 
geografi s bergunung-gunung dan berhutan-hutan. 

Minggu, 16 November 2025

*TRAH WALISONGO HARUS MATI: MENGUAK OPERASI JAHAT KLANDESTIN HABIB BAALWI DI INDONESIA... SANGAT PENTING UNTUK DIBACA SAMPAI TUNTAS...!!!*



*TRAH WALISONGO PEWARIS NEGERI HARUS MATI: Bagi Klan Habib Ba'alwi, Trah Walisongo adalah Kompetitor Yang Harus Dieliminir, Malah Kalau Bisa 'Dimatikan'.*

Untuk membentuk keadaan psiko-sosial otoritas tunggal sosial-keagamaan berdasar nasab satu-satunya cucu Nabi, kompetitor harus dieliminir, kalau bisa 'dimatikan'. Siapa kompetitor itu? Trah Walisongo. Makanya kemudian dapat dipahami mengapa dan apa maksudnya dari perilaku Klan Habib Baalwi yang terlihat mati-matian ‘membunuh’ keberadaan Trah Walisongo di tengah masyarakat.

*Bagaimana Klan Habib Baalwi 'Membunuh' Keberadaan Trah Walisongo?*

*Pertama.* Walisongo dipropagandakan sebagai habib (padahal bukan) yaitu jalur Ubaid bin Ahmad bin Isa. Baik melalui kerja tulisan, lisan, dan arkeologi;

*Kedua.* Keturunan Walisongo digembar-gemborkan terputus karena bukan jalur laki-laki. Kalau pun ada, dari jalur Ibu, kalau jalur Ibu terputus. Aturan ‘garis lurus laki’ ini juga alat mengeliminir kompetitor.

*Ketiga.* Jika ada yang mengaku sebagai Trah Walisongo, ia diintimidasi, diteror dan dipersekusi: dipukuli, ditampar, ditendang, bahkan diinjak kepalanya. Ini untuk menciptakan ketakutan pada Trah Walisongo agar status atau identitas itu tidak muncul di tengah masyarakat. Di sisi lain, juga me-maintain keadaan persepsi di masyarakat bahwa satu-satunya cucu Nabi adalah Klan Habib Baalwi;

*Keempat.* Menciptakan persepsi di tengah masyarakat siapa saja yang mengaku Trah Walisongo—karena Walisongo adalah Habib—maka dia harus melewati verifikasi lembaga Rabithah Alawiyah (Alwiyah)/RA; karena RA lembaga yang memverifikasi habib. Jika tidak diakui RA maka dia bukan keturunan Walisongo. Di permukaan publik diciptakan persepsi dan keyakinan seperti itu, sementara ada mekanisme gelap di belakang layar yang tak diketahui publik Trah Walisongo ditolak, dinyatakan, terputus oleh (sistem) RA. Inilah posisi dan fungsi RA dipropagandakan ke masyarakat sebagai satu-satunya lembaga validasi nasab dzurriyah Rasul yaitu menjadi otoritas tunggal kenasaban dzurriyah Nabi guna mentiadakan kompetitor.

*Kelima.* Menciptakan struktur gelar keturunan Nabi yang tertinggi adalah habib. Sayyid-Syarif di bawah habib. Untuk diakui sebagai sayyid-syarif harus memperoleh pengakuan dari RA. Sedangkan sudah disetting keturunan Walisongo dinyatakan terputus dan tertolak oleh RA. Maka jadilah Sayyid-Syarif hanya dari jalur Klan Habib Baalwi. Dengan demikian gelar tertinggi dzurriyah Nabi yaitu habib hanya bisa dikenakan oleh Klan Habib Baalwi saja.

Melalui propaganda dan skema di atas masyarakat dibikin berpersepsi dan berkeyakinan bahwa satu-satunya cucu Nabi yang valid di Indonesia bahkan di Seluruh Dunia adalah Klan Habib Baalwi; tidak ada selain mereka.

*Penggunaan Senjata Satu-Satunya Cucu Nabi*

Dengan senjata dan jubah ‘Habib = [satu-satunya] Cucu Nabi’ Klan Habib Baalwi menundukkan psikologis dan mental pribumi melalui penyebaran doktrin-doktrin wajibnya cinta dan taat pada habib; jika tidak cinta dan percaya kepada habib  serta tidak taat kepada habib; maka kualat, dapat adzab, kafir, murtad, mati su’ul khotimah dan tidak mendapat syafaat Nabi. Model doktrinnya: Habib = Ahlul bait = Cucu Nabi = Rasulullah = Allah ; Habib = Allah.

Manusia awam mana yang tidak takluk dan tunduk jika dihadapkan dengan ancaman dan tekanan melawan Rasulullah dan Allah sedangkan yang mengeluarkan ancaman dan tekanan itu adalah ‘cucu Nabi’ itu sendiri? Yang berilmu saja goblok mendadak apalagi mereka yang awam.

Dengan mengenakan jubah cucu Nabi itu mereka dapat mengelimir hambatan dan penentangan ketika masyarakat menyaksikan kejahatan-kejahatan mereka. Hampir dapat dikatakan tidak ada interupsi yang berarti dari masyarakat karena masyarakat takut dan mengalami konflik batin. Maka melenggang lancarlah pem-Baalwisasi-an sejarah leluhur pribumi, pahlawan, sejarah NU-Muhammadiyah-Bangsa Indonesia, sejarah kemerdekaan, mengubah identitas dan silsilah makam-makam leluhur pribumi Nusantara, thariqoh yang tertinggi adalah thariqoh alawiyah, sanad thariqoh semuanya berpangkal pada thariqoh alawiyah, penyebaran doktrin sesat dan khurafat, dawir, persekusi, politisasi agama,  pengkonversian otoritas cucu Nabi ke berbagai bidang lain dan berbagai kategori data lainnya.

Salah satu yang paling menyakitkan dan melukai hati penulis secara mendalam adalah ke-Islam-an dan ilmu yang kami—pribumi—dapatkan katanya dari Klan Habib Baalwi  (sebagai Cucu Nabi) dan kita ditagih-tagih balas budi kepada mereka atas nama Cucu Nabi. Jadi, ‘Islam’ (dalam tanda kutip) ini agama yang nagih-nagih jasa dan ilmu ya? Manusia-manusia penerima kebaikan, keluhuran dan ilmu dari ‘Islam’ wajib jadi budak Klan Habib Baalwi? Jadi, orang diajak-ajak masuk Islam, setelah masuk Islam wajib menjadi budak Klan Habib Baalwi karena kalau tidak akan dikutuk Rasulullah dan Allah?

Begitu?

Meniru model penagihan Pak Taufik Assegaf dan Habib-habib lainnya: sejak kapan Syaikh Nawawi Al Bantani, Mbah Kholil Bangkalan, Mbah As’ad Samsul Arifin, Mbah Wahhab, dan Mbah-Mbah NU lainnya mengajarkan Islam untuk kemudian menagih-nagih lalu memperbudak?

Sejak kapan?

Coba yang jelas… biar kami—pribumi—yang bukan ‘Cyucyu Nabi’ ini mengerti sejatinya NU ini konsep implementasi Islamnya bagaimana. Ndak perlu sembunyi-sembunyi. Ayo yang jelas-jelas aja. Jangan ada tipu-menipu di antara kita.

*MARI SEBARKAN TULISAN INI KE SEMUA GROUP KITA, AGAR SEMUA SADAR DENGAN OPERASI JAHAT KLANDESTIN KLAN HABIB BAALWI INI...!!!*