MUTIARA ILMU: Juli 2025

Sabtu, 19 Juli 2025

Meluruskan Warisan Mbah Malik: Suara Hati Bani Ilyas dari Banyumas

Habib Lutfi Bin Yahya Bukan Penerus Tarekat Mbah Abdul Malik bin Ilyas, baik Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah maupun Tarekat Sadziliyah.

Meluruskan Warisan Mbah Malik: Suara Hati Bani Ilyas dari Banyumas

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Saudara-saudara kami sebangsa dan setanah air yang kami muliakan,
Dengan segala hormat dan tanggung jawab moral di hadapan Allah Subḥānahu wa Taʿālā, kami merasa perlu untuk meluruskan berbagai narasi yang saat ini beredar, khususnya yang dibangun oleh sebagian pengikut Habib Luthfi bin Yahya, terkait kedekatan beliau dengan al-Maghfurlah Kiai Haji Abdul Malik bin Ilyas—atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Malik—serta seputar peristiwa wafat beliau.

Kami menyampaikan penjelasan ini berdasarkan fakta sejarah yang disampaikan oleh para pelaku langsung dan saksi hidup, bukan rekaan atau tafsir sepihak.

1. Soal Kedekatan dengan Mbah Malik

Mbah Malik adalah sosok yang sangat tawadhuʿ dan selalu memuliakan siapa pun tamunya, tanpa pandang status atau latar belakang. Maka jika ada narasi bahwa Habib Luthfi mendapatkan perlakuan khusus dari beliau, itu semata cerminan akhlak mulia Mbah Malik kepada siapa saja, bukan tanda keistimewaan khusus apalagi pewarisan tarekat.

2. Soal Kepemimpinan Pondok Kedung Paruk

Pernyataan yang beredar di media sosial bahwa Pondok Pesantren Kedung Paruk diserahkan kepada Habib Luthfi adalah tidak benar. Sebab, jauh sebelum wafatnya, Mbah Malik secara langsung menunjuk cucu beliau, al-Maghfurlah K.H. Abdul Qadir, sebagai penerus kepemimpinan pondok sekaligus pembawa amanah kemursyidan Naqsyabandiyah Khalidiyah. Bukan Habib Luthfi.

3. Soal Klaim Mursyid dan Baiat

Klaim bahwa Habib Luthfi menerima baiat kemursyidan dari Mbah Malik adalah tanpa dasar dan bukti sahih. Tidak ada satu pun dokumen, saksi, atau catatan resmi yang menunjukkan bahwa Mbah Malik pernah membaiat Habib Luthfi sebagai mursyid, baik dalam Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah maupun Syadziliyah. Apalagi diketahui Mbah Malik sepanjang hidupnya adalah pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, bukan Syadziliyah.

Lebih aneh lagi, setelah wafatnya K.H. Abdul Qadir, Habib Luthfi membaiat adik dari K.H. Abdul Qadir, yaitu almarhum K.H. Said, sebagai mursyid. Kemudian, setelah K.H. Said wafat, beliau kembali membaiat adik lainnya, K.H. Muhammad. Dari mana dasar hak kemursyidan itu datang kepada beliau, Habib Lutfi ?

4. Soal Wafatnya Mbah Malik

Narasi bahwa saat wafat, Mbah Malik hanya ingin ditemani Habib Luthfi adalah keliru. Faktanya, Habib Luthfi tidak hadir pada saat Mbah Malik wafat. Yang mendampingi beliau saat menghadap Allah adalah cucu-cucu kesayangan beliau: Ibu Nyai Fauziah, K.H. Abdul Qadir beserta istri.

Sementara putri beliau, Ibu Nyai Khairiyah, saat itu sedang menemani ibunda Mbah Malik yang juga sakit di ruangan sebelah. Semua keluarga besar dan murid-murid berada di luar kamar, menyaksikan dengan haru wafatnya beliau dalam keadaan husnul khātimah.

5. Soal Khalwat dan Kedekatan

Narasi bahwa selama 40 hari menjelang wafat Mbah Malik melakukan khalwat bersama Habib Luthfi juga tidak sesuai kenyataan. Berdasarkan kesaksian keluarga, Habib Luthfi tidak pernah berdiam di Kedung Paruk dalam jangka waktu panjang sebagaimana seorang santri, melainkan hanya singgah sesekali.

6. Soal Pewarisan dan Nasab

Yang menyedihkan, ada upaya untuk merubah silsilah leluhur Mbah Malik—yang jelas merupakan keturunan Pangeran Diponegoro—menjadi nasab Baʿalawi (Bin Yahya). Hal ini tentu menyinggung martabat keluarga dan para santri beliau. Jika benar beliau adalah murid, maka mestinya menampilkan adab dan kejujuran dalam menjaga warisan gurunya, bukan memanipulasinya demi kepentingan pribadi atau politik tarekat.

Padahal, bila jalur tarekat ingin dilanjutkan secara sah, masih ada jalur ke Sokaraja, melalui keluarga dekat Mbah Ilyas, atau bahkan melalui jalur almarhum K.H. Abdussalam yang kini diteruskan oleh Gus Thariq.

7. Soal Haul dan Klarifikasi

Perlu dicatat pula, bahwa Habib Luthfi sangat jarang menghadiri haul Mbah Malik. Bahkan dalam dua tahun terakhir—terutama setelah informasi ini terungkap pada 30 September 2024 lalu haul Mbah Malik terakhir—beliau tidak hadir. Sebab keluarga besar Bani Ilyas menanti klarifikasi langsung dari beliau, terutama atas klaim-klaim kemursyidan dan perubahan silsilah itu.

8. Penutup

Saudara-saudaraku,
Meluruskan sejarah bukanlah tindakan benci atau permusuhan. Tapi bentuk tanggung jawab terhadap kebenaran dan kelangsungan warisan spiritual bangsa. Jangan sampai anak cucu kita kelak tumbuh dalam kebingungan, menganggap penjilat dan kaki tangan penjajah sebagai pejuang, dan mengira pemalsuan sejarah sebagai kebenaran.

Kami tidak berniat membuat kegaduhan. Tapi bila kebenaran dibungkam dan kebohongan terus disebarkan, maka kewajiban kitalah untuk bersuara.

Demi Allah, apa yang kami sampaikan ini adalah kesaksian dan kenyataan yang disaksikan banyak orang. Para saksi masih hidup. Fakta-fakta masih bisa diverifikasi. Semoga Allah menunjukkan yang benar sebagai kebenaran dan memberi kita kekuatan untuk mengikutinya.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selasa, 15 Juli 2025

Asal Usul Nama Majapahit


_"Suruh ngidul ngetan lampahan bekto punokawan kalih prapta dukuh kalih gunting. Mundoake ning ngeriko ing winomone niboake rondo. Nyai Ageng Kali Gunting. Sampun lomo angabdi putro marang Ageng Kali Gunting. Kerso nirosongo pekik. Babado wono karyo dukuh. Duk semono mundut mojo. Den dahar rahose pahit. Dadi nabdo Ki Joko maring pinagon. Paman dukuh iki benjang. Sun arani Mojopahit. Dening siro ameh mojo. Ingsun pangan rasane pahit. Tan kawarno sampun lami. Sayarjo dukuhipun. Anulya winangun kuto. Latar ombo sampun nandur weringin. Ing ngisterone"_


Seseorang bernama Raden Joko diduga Raden Wijaya suatu ketika sedang berjalan-jalan ke arah Selatan Timur bersama dua orang abdi nya. Suatu ketika tidak sengaja melihat buah maja dan memakannya lalu merasakan rasa yang pahit. Kemudian Raden Joko mendapatkan ide untuk menamai dinastinya dengan nama Majapahit. Tidak lama kemudian Majapahit telah berdiri menjadi kota dengan halaman yang luas, di tengah halaman juga sudah ditanami pohon beringin sebagai simbol mengayomi masyarakat.

Manuskrip Keramatbatang ini menjelaskan salah satu versi asal-usul penamaan Majapahit. Terlepas dari versi yang lainnya, ini adalah khazanah Manuskrip Walisongo yang menceritakan kisah pra Islam.

Penulis : Fakhrul Wujud Al Qudusi Al Hasani
Pengurus NAAT Nasional Indonesia Raya

Layanan Manuskrip Walisongo
0857 4597 1450

Sabtu, 05 Juli 2025

Pentingnya Test DNA dalam Menemukan Koneksi Keluarga yang Hilang*

*Mencari Saudara: Pentingnya Test DNA dalam Menemukan Koneksi Keluarga yang Hilang* 

Pendahuluan: Sebuah Kisah Tentang Garis Keturunan

Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang asal-usul keluarga Anda?

Mungkin Anda memiliki saudara yang tak pernah Anda temui, atau merasa ada bagian dari garis keturunan yang hilang. 
Di zaman modern ini, penemuan koneksi keluarga bukan lagi sekadar cerita yang hanya bisa dirunut dari ingatan atau buku pohon keluarga. 
Teknologi Test DNA telah membuka jalan baru dalam menggali koneksi darah dan menemukan saudara-saudara yang mungkin belum Anda ketahui.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin murahnya akses ke layanan analisis genetik, banyak individu di seluruh dunia yang berhasil menemukan saudara biologis, keluarga jauh, hingga mendapatkan wawasan mendalam tentang warisan genetik mereka, 
Hingga Warisan pengetahuan orang-orang yang sudah dalam sebuah Pencapaian yang baik yang menjadi contoh untuk kaitan Keluarga. 


Artikel ini akan menjelaskan mengapa Test DNA menjadi alat yang efektif untuk menemukan saudara dan bagaimana proses ini bisa membantu siapa saja, baik awam maupun akademisi memahami pentingnya data genetik dalam membangun hubungan keluarga. *MEMPERBESAR JALAN SILATURAHMI* 




1. *Apa Itu Test DNA?* 

Test DNA adalah proses analisis materi genetik seseorang untuk mengidentifikasi informasi spesifik seperti keturunan, penyakit genetik, atau koneksi biologis dengan orang lain. 
DNA, yang terdapat dalam setiap sel tubuh manusia, berfungsi sebagai "cetak biru" kehidupan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dan Tidak mungkin dirubah

Ada beberapa jenis Test DNA yang umum digunakan untuk pencarian saudara maupun Kerabat Keluarga :

 *Test Autosomal DNA:* Menganalisis sebagian besar DNA dari kedua orang tua untuk mengidentifikasi hubungan keluarga hingga beberapa generasi.

 *Test Kromosom Y (Y-DNA):* Hanya berlaku untuk pria dan melacak garis keturunan ayah ke bawah.

 *Test Mitokondria (mtDNA):* Melacak garis keturunan ibu ke bawah dan berlaku untuk pria maupun wanita.


Dalam konteks mencari saudara, Autosomal DNA adalah metode yang paling banyak digunakan karena memberikan hasil paling luas dalam menentukan hubungan keluarga dekat maupun jauh.

Sehingga kita memperluas Tali Silaturahmi, Tali Kesadaran akan siapa diri kita juga membuka hati kita agar saling mengerti dan saling memahami, terutama saling Membantu, 




2. *Mengapa Test DNA Penting dalam Mencari Saudara, dan Keluarga?* 

a. Mengisi Kekosongan Sejarah Keluarga

Banyak keluarga yang kehilangan kontak satu sama lain akibat Bencana, migrasi, adopsi, perang, atau peristiwa sejarah lainnya. 
Test DNA membantu memetakan kembali hubungan keluarga yang terputus. 
Dengan data yang dihasilkan, seseorang bisa menemukan saudara sepupu, saudara tiri, bahkan orang tua biologis yang telah lama hilang.

Contoh Kasus Nyata:
Di berbagai belahan dunia, banyak anak adopsi berhasil menemukan keluarga biologis mereka berkat Test DNA. 

Layanan seperti AncestryDNA, 23andMe, atau MyHeritage DNA telah menjadi "jembatan" yang memungkinkan reuni keluarga BESAR yang sudah berpisah puluhan tahun.

b. Ilmiah dan Akurat

Berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan cerita lisan atau arsip keluarga, Test DNA memberikan hasil ilmiah dengan akurasi yang sangat tinggi. 
Dengan teknologi komputasi mutakhir, algoritma mampu mencocokkan DNA Anda dengan jutaan sampel dalam database global.

c. Membangun Identitas Diri

Bagi banyak orang, mengetahui asal-usul dan menemukan saudara, Keluarga dapat memberikan pemahaman mendalam tentang identitas pribadi. 
Anda mungkin akan menemukan suku atau etnis yang belum Anda ketahui sebelumnya, yang bisa menambah kebanggaan pada warisan keluarga Anda.
Dengan mengetahui dan mengenali seluas apa hubungan keluarga itu berada dan berasal, 
InSyaaAllah Hati Menjadi Lembut dan mau untuk melepas Kebanggaan Rasisme, 




3. *Bagaimana Test DNA Bekerja?* 

Proses Test DNA cukup sederhana dan mudah diakses:

1. Pengambilan Sampel
Biasanya, sampel diambil melalui air liur atau usapan di bagian dalam pipi menggunakan alat yang disediakan oleh penyedia layanan.


2. Pengiriman Sampel
Sampel tersebut dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.


3. Analisis dan Pencocokan
Laboratorium akan menganalisis DNA Anda dan mencocokkannya dengan DNA dalam database global untuk menemukan koneksi genetik.


4. Hasil
Anda akan menerima laporan yang mencantumkan koneksi keluarga potensial, persentase kemiripan DNA, dan bahkan informasi etnis yang diwariskan.


Dalam waktu sekitar 3-8 minggu, Anda dapat memperoleh jawaban yang Anda cari.




4. *Menjawab Keraguan Publik tentang Test DNA* 

Banyak orang mungkin ragu atau khawatir melakukan Test DNA karena beberapa alasan:

Privasi Data:
Penyedia layanan Test DNA biasanya memiliki kebijakan ketat dalam melindungi privasi pengguna. 
Anda bisa memilih untuk menyimpan data Anda dalam kondisi aman atau menghapusnya kapan saja.

Pembulikasian Data:
Penyedia layanan Test DNA memberikan pilihan untuk Mempublikasikan data diri dan hasil DNA yang telah ditest di Website Website International, yang resmi dan dapat dipertanggungjawabkan, Karena Jika ada keraguan maka bisa diulang kembali Test DNA ini di Penyedia layanan Test DNA lainnya, untuk dipertanggungjawabkan secara Ilmiah

Ketidakpastian Emosional:
Penemuan saudara atau keluarga baru tentu membawa dampak emosional. Namun, banyak yang merasakan kebahagiaan dan perasaan "lengkap" setelah menemukan saudara kandung mereka, saudara Jauh mereka, maupun Keluarga Keluarga dibelahan Dunia lainnya. 


Biaya:
Meskipun beberapa layanan mungkin cukup mahal, saat ini banyak perusahaan menawarkan harga terjangkau dengan hasil yang sangat bermanfaat.





5. *Test DNA dan Akademisi:* 

 Perspektif Ilmiah

Bagi para peneliti, Test DNA menjadi alat penting dalam bidang genetika populasi dan antropologi. Informasi genetik dari berbagai individu membantu para ilmuwan mempelajari pola migrasi manusia, evolusi, dan hubungan antar populasi dunia.

Secara akademis, Test DNA juga berkontribusi dalam:

Studi penyakit genetik yang diwariskan

Penelitian identitas etnis dan historis

Forensik dalam menyelesaikan kasus kejahatan

Perluasan Persaudaraan, juga Dilepas nya Rasisme, 


Dengan meningkatnya pemahaman akademik, manfaat Test DNA tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga memperluas wawasan kita tentang sejarah manusia secara keseluruhan.
Penghargaan kepada Masyarakat Dunia. 




6. *Langkah Awal Menuju Koneksi Baru* 

Jika Anda merasa penasaran tentang keluarga atau saudara yang mungkin ada di luar sana, Test DNA adalah langkah awal yang tepat. Jangan ragu untuk memulai:

Pilih penyedia layanan Test DNA yang terpercaya

Lakukan tes dengan niat terbuka dan harapan positif

Gunakan hasil Test sebagai "peta" untuk menemukan saudara atau memahami lebih dalam tentang warisan keluarga Anda

 *Juga Tentang Siapa Keluarga anda sesungguhnya* , 


Banyak cerita inspiratif tentang orang-orang yang menemukan "potongan puzzle" kehidupan mereka melalui Test DNA. 

 *Dengan Tangisan Kebahagiaan dan Tawa Kekeluargaan,* 

 *Dengan Cinta dan Penerimaan,* 

 *Dengan jalan cerita Petualangan Baru dan Sejarah yang akan Terukir* 

 *Dengan Perjalanan diKota-kota lama,  berkumpul dilembah lembah bersejarah, mendengar Cerita Cerita Heroik yang Membangkitkan JIWAMU,* 

 *Bahkan akan Terjalin sebuah hubungan hubungan Global yang saling Mencintai dan saling Menjaga* 

Anda mungkin adalah bagian dari Kisah Kisah luar biasa itu.


 *Mau menerima saudara saudara mu?* 

 *Mau mengenal mereka dimana?* 

 *Dan siapa saja?* 

 *Itu pilihan jalan kehidupan kita* 



Kesimpulan: Test DNA sebagai Jembatan Keluarga

Test DNA telah mengubah cara kita memandang sejarah keluarga dan menemukan saudara. 
Dengan teknologi yang semakin canggih dan akurat, tidak ada lagi alasan untuk terus hidup dalam ketidaktahuan tentang koneksi biologis kita. 
Baik untuk kepentingan pribadi maupun akademis, Test DNA adalah alat yang luar biasa dalam mengungkap misteri garis keturunan dan mempertemukan kembali keluarga yang telah lama terpisah.

Jadi, jika Anda merasa ada "panggilan hati" untuk menemukan saudara, lakukanlah Test DNA. Siapa tahu, jawaban yang Anda cari ada hanya satu langkah di depan.

 *Bismillahirrahmanirrahim* 


 *Koneksi Qur'an :* 

Kamar-kamar (Al-Ĥujurāt):13 - Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Nabi Hud:118 - Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,

Sapi Betina (Al-Baqarah):213 - *Manusia itu adalah umat yang satu.* (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. *Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.*

Jumat, 04 Juli 2025

SEJARAH KEBIADABAN PKI



Data kronologis tentang PKI Mulai 1945

Bismillaah Wal Hamdulillaah...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah...

A. KRONOLOGIS

1. Tanggal 8 Oktober 1945: Gerakan Bawah Tanah PKI membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia) dan AMRI (Angkatan Muda Republik Indonesia).

2. Medio Oktober 1945: AMRI Slawi pimpinan Sakirman dan AMRI Talang pimpinan Kutil meneror, menangkap, dan membunuh sejumlah Pejabat Pemerintah di Tegal.

3. Tanggal 17 Oktober 1945: Tokoh Komunis Banten Ce’ Mamat yg terpilih sebagai Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia) membentuk DPRS (Dewan Pemerintahan Rakyat Serang) dan merebut pemerintahan Keresidenan Banten melalui teror dengan kekuatan massanya.

4. Tanggal 18 Oktober 1945: Badan Direktorium Dewan Pusat yg dipimpin Tokoh Komunis Tangerang, Ahmad Khoirun, membentuk laskar yg diberi nama Ubel-Ubel dan mengambil alih kekuasaan pemerintahan Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

5. Tanggal 21 Oktober 1945: PKI dibangun kembali secara terbuka.

6. Tanggal 4 November 1945: API dan AMRI menyerbu Kantor Pemda Tegal dan Markas TKR, tapi gagal. Lalu membentuk Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah untuk merebut kekuasaan di Keresidenan Pekalongan yg meliputi Brebes, Tegal, dan Pemalang.

7. Tanggal 9 Desember 1945: PKI Banten pimpinan Ce’ Mamat menculik dan membunuh Bupati Lebak R. Hardiwinangun di Jembatan Sungai Cimancak.

8. Tanggal 12 Desember 1945: Ubel-Ubel Mauk yg dinamakan Laskar Hitam di bawah pimpinan Usman membunuh Tokoh Nasional Otto Iskandar Dinata.

9. Tanggal 12 Februari 1946: PKI Cirebon di bawah pimpinan Mr.Yoesoef dan Mr.Soeprapto membentuk Laskar Merah merebut kekuasaan Kota Cirebon dan melucuti TRI.

10. Tanggal 14 Februari 1946: TRI merebut kembali Kota Cirebon dari PKI.

11. Tanggal 3 - 9 Maret 1946: PKI Langkat – Sumatera di bawah pimpinan Usman Parinduri dan Marwan dengan gerakan massa atas nama revolusi sosial menyerbu Istana Sultan Langkat Darul Aman di Tanjung Pura, membunuh Sultan bersama keluarganya, dan menjarah harta kekayaannya.

12. Tahun 1947: Kader PKI Amir Syarifuddin Harahap berhasil jadi PM Republik Indonesia dan membentuk kabinet.

13. Tanggal 17 Januari 1948: PM Amir Syarifuddin Harahap menggelar Perjanjian Renville dengan Belanda.

14. Tanggal 23 Januari 1948: Presiden Soekarno membubarkan Kabinet PM Amir Syarifuddin Harahap dan menunjuk Wapres M Hatta untuk membentuk Kabinet baru.

15. Bulan Januari 1948: PKI membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) yg dipimpin oleh Amir Syarifuddin untuk beroposisi terhadap Kabinet Hatta.

16. Tanggal 29 Mei 1948: M. Hatta melakukan ReRa (Reorganisasi dan Rasionalisasi) terhadap TNI dan PNS untuk dibersihkan dari unsur-unsur PKI.

17. Bulan Mei 1948: Muso pulang kembali dari Moskow – Rusia setelah 12 (dua belas) tahun tinggal disana.

18. Tanggal 23 Juni – 18 Juli 1948: PKI Klaten melalui SARBUPRI (Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia) melakukan pemogokan massal untuk merongrong Pemerintah RI.

19. Tanggal 11 Agustus 1948: Muso memimpin FDR / PKI dan merekonstruksi Politbiro PKI, termasuk DN Aidit, MH Lukman, dan Nyoto.

20. Tanggal 13 Agustus 1948: Muso yg bertemu Presiden Soekarno diminta untuk memperkuat Perjuangan Revolusi. Namun dijawab bahwa dia pulang untuk menertibkan keadaan, yaitu untuk membangun dan memajukan FDR / PKI.

21. Tanggal 19 Agustus 1948: PKI Surakarta membuat KERUSUHAN membakar pameran HUT RI ke-3 di Sriwedari – Surakarta, Jawa Tengah.

22. Tanggal 26 – 27 Agustus 1948: Konferensi PKI

23. Tanggal 31 Agustus 1948: FDR dibubarkan, lalu Partai Buruh dan Partai Sosialis berfusi ke PKI.

24. Tanggal 5 September 1948: Muso dan PKI-nya menyerukan RI agar berkiblat ke UNI SOVIET.

25. Tanggal 10 September 1948: Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo dan dua perwira polisi dicegat massa PKI di Kedunggalar – Ngawi dan dibunuh, serta jenazahnya dibuang di dalam hutan.

26. Medio September 1948: Dr. Moewardi yang bertugas di Rumah Sakit Solo dan sering menentang PKI diculik dan dibunuh oleh PKI, begitu juga Kol. Marhadi diculik dan dibunuh oleh PKI di Madiun, kini namanya jadi nama Monumen di alun-alun Kota Madiun.

27. Tanggal 13 September 1948: Bentrok antara TNI pro pemerintah dengan unsur TNI pro PKI di Solo.

28. Tanggal 17 September 1948: PKI menculik para Kyai Pesantren Takeran di Magetan. KH Sulaiman Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur hidup-hidup di sumur pembantaian Desa Koco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Di sumur tersebut ditemukan 108 (seratus delapan) kerangka jenazah korban kebiadaban PKI. Selain itu, ratusan orang ditangkap dan dibantai PKI di Pabrik Gula Gorang Gareng.

29. Tanggal 18 September 1948: Kolonel Djokosujono dan Sumarsono mendeklarasikan NEGARA REPUBLIK SOVIET INDONESIA dengan Muso sebagai Presiden dan Amir Syarifuddin Harahap sebagai Perdana Menteri.

30. Tanggal 19 September 1948: Soekarno menyerukan rakyat Indonesia untuk memilih Muso atau Soekarno – Hatta. Akhirnya, pecah perang di Madiun: Divisi I Siliwangi pimpinan Kol. Soengkono menyerang PKI dari Timur dan Divisi II pimpinan Kol. Gatot Soebroto menyerang PKI dari Barat

31. Tanggal 19 September 1948: PKI merebut Madiun, lalu menguasai Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Ngawi, Purwantoro, Sukoharjo, Wonogiri, Purwodadi, Kudus, Pati, Blora, Rembang, dan Cepu, serta kota-kota lainnya.

32. Tanggal 20 September 1948: PKI Madiun menangkap 20 orang polisi dan menyiksa serta membantainya.

33. Tanggal 21 September 1948: PKI Blitar menculik dan menyembelih Bupati Blora Mr.Iskandar dan Camat Margorojo – Pati Oetoro, bersama tiga orang lainnya, yaitu Dr.Susanto, Abu Umar, dan Gunandar, lalu jenazahnya dibuang ke sumur di Dukuh Pohrendeng Desa Kedungringin Kecamatan Tujungan Kabupaten Blora.

34. Tanggal 18 – 21 September 1948: PKI menciptakan 2 (dua) Ladang Pembantaian / Killing Fields dan 7 (tujuh) Sumur Neraka di MAGETAN untuk membuang semua jenazah korban yang mereka siksa dan bantai:

a. Ladang Pembantaian Pabrik Gula Gorang Gareng di Desa Geni Langit.
b. Ladang Pembantaian Alas Tuwa di Desa Geni Langit.
c. Sumur Neraka Desa Dijenan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Magetan.
d. Sumur Neraka Desa Soco I Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
e. Sumur Neraka Desa Soco II Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
f. Sumur Neraka Desa Cigrok Kecamatan Kenongomulyo Kabupaten Magetan.
g. Sumur Neraka Desa Pojok Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan.
h. Sumur Neraka Desa Bogem Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan
i. Sumur Neraka Desa Batokan Kecamatan Banjarejo Kabupaten Magetan.

35. Tanggal 30 September 1948: Panglima Besar Jenderal Sudirman mengumumkan bahwa tentara Pemerintah RI berhasil merebut dan menguasai kembali Madiun. Namun Tentara PKI yg lari dari Madiun memasuki Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Dungus dan membantai semua tawanan yg terdiri dari TNI, Polisi, Pejabat Pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Ulama, serta Santri.

36. Tanggal 4 Oktober 1948: PKI membantai sedikitnya 212 tawanan di ruangan bekas Laboratorium dan gudang dinamit di Tirtomulyo Kabupaten Wonogiri – Jawa Tengah.

37. Tanggal 30 Oktober 1948: Para pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun ditangkap dan dihukum mati, adalah Muso, Amir Syarifuddin, Suripno, Djokosujono, Maruto Darusman, Sajogo, dan lainnya.

38. Tanggal 31 Oktober 1948: Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH Lukman dan Nyoto pergi ke pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

39. Akhir November 1948: Seluruh pimpinan PKI Muso berhasil dibunuh atau ditangkap, dan seluruh daerah yg semula dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain: Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lainnya.

40. Tanggal 19 Desember 1948: Agresi Militer Belanda II ke Yogyakarta.

41. Tahun 1949: PKI tetap tidak dilarang; sehingga tahun 1949 dilakukan rekonstruksi PKI, dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

42. Awal Januari 1950: Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yg datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan pembongkaran 7 (tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi para korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 kerangka mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 kerangka mayat yg semuanya berhasil diidentifikasi. Para korban berasal dari berbagai kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

43. Tahun 1950: PKI memulai kembali kegiatan penerbitan Harian Rakyat dan Bintang Merah.

44. Tanggal 6 Agustus 1951: Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua senjata api yang ada.

45. Tahun 1951: Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yg sepenuhnya mendukung Presiden Soekarno; sehingga disukai Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto pun kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

46. Tahun 1955: PKI ikut Pemilu pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

47. Tanggal 8 – 11 September 1957: Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang – Sumatera Selatan mengharamkan ideologi Komunis dan mendesak Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

48. Tahun 1958: Kedekatan Soekarno dengan PKI mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI dituduh terlibat; karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI

49. Tanggal 15 Februari 1958: Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun pemberontakkan ini berhasil dikalahkan dan dipadamkan.

50. Tanggal 11 Juli 1958: DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

51. Bulan Agustus 1959: TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun kongres tersebut tetap berjalan karena ditangani sendiri oleh Presiden Soekarno.

52. Tahun 1960: Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yg didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

53. Tanggal 17 Agustus 1960: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 Agustus 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM.

54. Pertengahan Tahun 1960: Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang.

55. Bulan Maret 1962: PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno. DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

56. Bulan April 1962: Kongres PKI.

57. Tahun 1963: PKI memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima yg terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih ”mempersenjatai rakyat untuk bela negara” melawan Malaysia.

58. Tanggal 10 Juli 1963: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

59. Tahun 1963: Atas desakan dan tekanan PKI terjadi Penangkapan Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain: KH. Buya Hamka, KH. Yunan Helmi Nasution, KH. Isa Anshari, KH. Mukhtar Ghazali, KH. EZ. Muttaqien, KH. Soleh Iskandar, KH. Ghazali Sahlan dan KH. Dalari Umar.

60. Bulan Desember 1964: Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yg didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang menyiapkan KUDETA.

61. Tanggal 6 Januari 1965: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1 / KOTI / 1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah memfitnah PKI

62. Tanggal 13 Januari 1965: Dua
sayap PKI, yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) menyerang dan menyiksa peserta Training PII (Pelajar Islam Indonesia) di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan pelajar wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mushaf Al-Qur’an dan merobek serta menginjak-injaknya.

63. Awal Tahun 1965: PKI dengan 3 juta anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain: SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani, BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat), dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

64. Tanggal 14 Mei 1965: Tiga sayap organisasi PKI yaitu PR, BTI, dan GERWANI merebut perkebunan negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan menangkap dan menyiksa serta membunuh Pelda Sodjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

65. Bulan Juli 1965: PKI menggelar pelatihan militer untuk 2000 anggotanya di Pangkalan Udara Halim dengan dalih ”mempersenjatai rakyat untuk bela negara”, dan dibantu oleh unsur TNI Angkatan Udara.

66. Tanggal 21 September 1965: Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

67. Tanggal 30 September 1965 pagi: Ormas PKI Pemuda Rakjat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

68. Tanggal 30 September 1965 malam: Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut juga GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh):

a. PKI menculik dan membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA – Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen S. Parman, Mayjen Panjaitan, dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

b. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution.

c. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga rumah kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan rumah Jenderal AH Nasution.

d. PKI juga menembak putri bungsu Jenderal AH Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yg berusaha menjadi perisai ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.

e. G30S / PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yg membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu: Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

f. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah perwira ABRI / TNI dari berbagai angkatan, antara lain:

- Angkatan Darat: Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo, dan Kolonel Infantri A. Latief

- Angkatan Laut: Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi, dan Komodor Laut Soenardi

- Angakatan Udara: Men / Pangau Laksdya Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo, dan Mayor Udara Sujono

- Kepolisian: Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.

69. Tanggal 1 Oktober 1965: PKI di Yogyakarta juga membunuh Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono. Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yg telah mengambil alih kekuasaan.

70. Tanggal 2 Oktober 1965: Soeharto mnegambil alih kepemimpinan TNI dan menyatakan Kudeta PKI gagal, dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut pangkalan udara Halim dari PKI.

71. Tanggal 6 Oktober 1965: Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI ikut hadir serta berusaha melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

72. Tanggal 13 Oktober 1965: Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di seluruh Jawa.

73. Tanggal 18 Oktober 1965: PKI menyamar sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yg menyamar sebagai Fatayat NU, lalu mereka diracuni, setelah keracunan mereka dibantai oleh PKI dan jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yg dibantai, dan ada beberapa pemuda yg selamat dan melarikan diri, sehingga menjadi saksi mata peristiwa. Peristiwa tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

74. Tanggal 19 Oktober 1965: Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

75. Tanggal 11 November 1965: PNI dan PKI bentrok di Bali.

76. Tanggal 22 November 1965: DN Aidit ditangkap dan diadili serta dihukum mati.

77. Bulan Desember 1965: Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

78. Tanggal 11 Maret 1965: Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yg memberi wewenang penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah pengamanan Negara RI.

79. Tanggal 12 Maret 1965: Soeharto melarang secara resmi PKI.

80. Bulan April 1965: Soeharto melarang Serikat Buruh pro PKI yaitu SOBSI.

81. Tanggal 13 Februari 1966: Bung Karno masih tetap membela PKI, bahkan secara terbuka di dalam pidatonya di muka Front Nasional di Senayan mengatakan, ”Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI…”

82. Tanggal 5 Juli 1966: Terbit TAP MPRS No.XXV th.1966 yang ditanda-tangani Ketua MPRS RI Jenderal TNI AH Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan penyebaran paham Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.

83. Bulan Desember 1966: Sudisman mencoba menggantikan Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1967.

84. Tahun 1967: Sejumlah kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea, dan Ruslan Widjajasastra, bersembunyi di wilayah terpencil di selatan Blitar bersama kaum Tani PKI.

85. Bulan Maret 1968: Kaum Tani PKI di selatan Blitar menyerang para pemimpin dan kader NU, sehingga 60 (enam puluh) orang NU tewas dibunuh.

86. Pertengahan 1968: TNI menyerang Blitar dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

87. Dari tahun 1968 s/d 1998: Sepanjang Orde Baru secara resmi PKI dan seluruh mantel organisasinya dilarang di seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV th.1966.

88. Dari tahun 1998 s/d 2015: Pasca Reformasi 1998 pimpinan dan anggota PKI yg dibebaskan dari penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yg masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak paling diuntungkan, sehingga kini mereka merajalela melakukan aneka gerakan pemutarbalikan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai PAHLAWAN.

Semoga kita semua Waspada terhadap kebangkitan PKI. Aamiin.

NB: *Mohon bantu share ke seluruh penjuru pelosok negeri biar generasi sekarang tahu Betapa biadab nya PKI...!!

https://www.facebook.com/share/p/1C66w55r86/