MUTIARA ILMU

Kamis, 31 Oktober 2019

DO'A SELAMAT DARI MATI MENDADAK



*CUKUP DIBACA SEKALI SEUMUR HIDUP*

*MARI KITA BACA SEKARANG JUGA* *!*
Do'a keselamatan dari kematian mendadak. 

Di riwayat kan dari Rasululloh saw, bahwasanya Alloh swt berfirman: 
*Wahai (Kekasihku) Muhammad,tidak ada seorang pun dari Ummat Mu yang membaca do'a ini walaupun sekali dalam umur nya kecuali dengan kemulyaan dan keagungan Ku,*

*Aku akan menjamin untuk nya tujuh perkara* *:*
*1*: Aku akan angkat kefakiran dari nya.
*2*: Aku akan amankan dia dari pertanyaan Mungkar dan Nakir.
*3*: Aku akan tuntun jalan nya di Shirat.
*4*: Aku akan menjaga nya dari kematian mendadak.
*5*: Aku akan haramkan neraka atasnya.
*6*: Aku akan menjaga nya dari himpitan kubur.
*7*: Aku akan melindungi nya dari kemurkaan raja yang jahat dan dzalim.

*BERIKUT INI DO'ANYA* *:*

لَا اِلـهَ اَلٌَااللٌَهُ اَلْجَلِیْلُ الْجَبٌَارُ
*Laa ilaaha illalloohul jaliilul jabbaar,*
لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهٌَار
*Laa ilaaha illalloohul waahidul qohhaar,*
ُلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَرِیْمُ السٌَتٌَار
*Laa ilaaha illalloohul kariimus sat taar,* 
لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَبِیّرُ الْمُتَعَال
*Laa ilaaha illalloohul kabiirul mutta 'aal* 
لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu muslimuun,*
لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریْکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُوْن
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu 'aabiduun,*
َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ قَانِتُوْن
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu koonituun,*
َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ صَابِرُوْنَ
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu shoobiruun,*
لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّه
*Laa ilaaha illalloohu muhammadan rosuululloh,*
اللَّهُمَّ اِلَیْکَ فَوٌَضْتُ اَمْری،
، وَعَلَیْکَ تَوَكَّلْتُ يَا اَرْحَمَ الرٌَاحِمٍیْنَ. 
*Allohumma ilaika fawadh'tu amrii,wa 'alaika tawak kaltu yaa arhamar roohimiin,*
اللَّهُمَّ صَلٌِ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما صَلٌَیْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ
*Allohumma sholli 'alaa Muhammad wa ali muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa ali ib'roohiim innaka hamiidum majiid,*
وَبَارِکْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما بَارَکْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم فِي الْعالَمينَ اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ. 
*Wa baarik 'alaa muhammad wa ali muhammad kamaa barokta 'alaa ibroohiim wa ali ibroohiim fil 'aalamina innaka hamiidum majiid.*

Kirim ke 10 orang dalam 1 jam anda telah mendapatkan pahala 10 juta sholawat pada *Baginda Muhammad SAW* dalam buku catatan amal anda dengan izin *Allah SWT*, maka sebarkanlah agar bermanfa'at bagi teman,rekan sahabat dan kerabat anda sempatkan juga komentar aamiin.....
*Wassalamu'alaikum wr.wb*...🙏

Gabung di grup yang kami asuh  klik di sini 👇
https://www.facebook.com/groups/488631255034297/

Peristiwa Tahun Gajah, kelahiran Rasulullah

PERISTIWA TAHUN GAJAH, TAHUN KELAHIRAN NABI ﷺ
(QS. Al-Fil: 1-5).

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Pada zaman Abdul Muththalib bin Hasyim, kakek Nabi ﷺ, 
peristiwa pasukan bergajah terjadi dan bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi ﷺ. 
Kisahnya adalah Abrahah yang menjabat sebagai Wakil Raja Habasyah 
yang berkedudukan di Yaman. Dia menyaksikan orang-orang Arab berbondong-bondong 
datang ke Mekah setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji, 
maka kemudian dia membangun sebuah gereja besar dan 
mewah di Yaman dan menamakannya dengan Al-Qulais. 
Dia bermaksud mengalihkan tujuan orang-orang Arab yang setiap tahun bepergian 
ke Mekah menunaikan ibadah haji untuk menuju ke gereja megah yang dibangun di Yaman. 
Kejadian tersebut didengar oleh seorang laki-laki dari Bani Kinanah. 
Dia melakukan perjalanan menuju gereja tersebut dan memasukinya pada suatu malam, 
kemudian melumuri dinding-dindingnya dengan kotoran. 
Abrahah yang mendengar berita tersebut marah besar dan memutuskan 
untuk menghancurkan Ka’bah. 
Dia kemudian memimpin langsung sebuah pasukan tentara yang berjumlah 60.000 dengan 
fasilitas pasukan yang dilengkapi oleh beberapa ekor gajah. 
Mereka berjalan menuju tujuan dan tidak ada satu pun kekuatan yang berani 
menghadangnya hingga tiba di sebuah tempat bernama Al-Maghmas 
......[1].

Di tempat itulah, mereka menggiring harta milik orang-orang Quraisy yang 
di antaranya 200 ekor unta milik Abdul Muththalib. 
Hal tersebut menyebabkan Abdul Muththalib yang pada waktu itu menjadi tokoh 
masyarakat Quraisy datang menemui Abrahah. 
Begitu Abrahah melihat Abdul Muththalib, dia memberikan penghormatan dan memuliakannya. 
Tatkala Abrahah bertanya apa maksud kedatangannya, dia berkata, 
“Maksud kedatangan saya adalah berharap Raja mengembalikan unta2 saya yang ditawan.”

Abrahah berkata, 
“Semula saya kagum kepadamu saat melihat kedatanganmu, 
 kemudian saya tidak lagi menghargaimu setelah kamu berbicara kepadaku. 
 Apakah kamu hanya memikirkan untamu dan sama sekali tidak membicarakan 
 tentang Ka’bah yang merupakan agamamu dan agama leluhurmu, 
 padahal kedatanganku kemari adalah untuk menghancurkannya?”

Abdul Muththalib berkata, 
“Saya adalah pemilik unta-unta itu. 
 Adapun Ka’bah, maka Pemiliknyalah yang akan menjaganya.”

Abrahah berkata, 
“Tidak akan ada yang mampu mencegah saya.”

Abdul Muththalib berkata, 
“Itu urusan kamu dan Pemiliknya” (maksud pemilik Ka’bah adalah Allah ﷻ).
......[2]

Orang-orang Quraisy keluar berlindung ke gunung dan menanti sambil 
melihat apa yang akan dilakukan oleh tentara Abrahah.”

Abrahah mempersiapkan pasukannya untuk melanjutkan perjalanan menuju Mekah, 
tatkala pasukan memerintahkan gajah yang bernama Mahmud itu untuk 
berjalan menuju Mekah, ternyata gajah tersebut duduk (tidak mau jalan). 
Mereka akhirnya memaksanya dengan memukulinya, tetapi dia tetap enggan untuk berjalan. 
Namun, ketika mereka mengarahkan ke arah selain Mekah ternyata gajah itu mau berjalan. 
Tidak lama kemudian datanglah pasukan burung Ababil (burung yang datang berkelompok) 
yang membawa batu-batu di moncong mereka dan ketika batu-batu tersebut menimpa 
seorang di antara mereka, ia menjadi binasa, 
Allah ﷻ berfirman,

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu 
telah bertindak terhadap tentara bergajah?

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka 
(untuk menghancurkan Ka`bah) itu sia-sia?,

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ

Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ

Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ

Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
(QS. Al-Fil: 1-5).

Peristiwa pasukan bergajah terjadi pada bulan Muharram bertepatan dengan 
akhir Februari atau awal bulan Maret tahun 571 Miladiyah, 
atau sekitar sebulan setengah sebelum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ 
.......[3]

Semoga bermanfaat
Silahkan share

Keterangan :
[1] Tempat tersebut hingga sekarang masih dikenal, 
      terletak di sebelah timur Haram Mekah, 
      yang dikelilingi dari arah timur oleh gunung yang bernama Kabkab, 
      dan ujung Al-Maghmas dari selatan berbatasan dengan akhir Arafah, 
      berjarak sekitar 20 km dari Kota Mekah. 
      Muhammad Hasan Syarab, Al-Ma’alim Al-Atsirah fi As-Sunnah Wa As-Sirah, hal. 277.
[2] Lihat Ibnu Hisyam, As-Sirah An-Nabawiyah, 1/43 dan halaman setelahnya.
[3] Lihat Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq Al-Makhtum, hal.59.

Sumber: 
Fikih Sirah, Prof.Dr.Zaid bin Abdul Karim az-Zaid,